skip to main content

Analisis Pertumbuhan Tanaman Cabai Keriting dalam Polybag menggunakan Pupuk Fermentasi Urin Sapi

Program Studi Agroteknologi, Universitas Boyolali, Indonesia


Citation Format:
Abstract

Tahun 2020 merupakan tahun yang cukup sulit bagi masyarakat Indonesia. Adanya virus corona jenis baru memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Salah satu masalah terbesar yang dihadapi adalah dengan adanya kebijakan lockdown  yang menyebabkan sulitnya distribusi bahan pangan. Oleh sebab itu edukasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan secara organik dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada disekitar pekarangan rumah perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon tanaman cabai keriting dengan menggunakan pupuk fermentasi urin sapi. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan perlakuan variasi pemupukan dengan mencampur urin sapi dan EM4 (perlakuan A); urin sapi, EM4, dan batang pohon pisang (perlakuan B); urin sapi, EM4, dan sabut kelapa (perlakuan C); dan urin sapi, EM4, dan akar kacang tanah (perlakuan D). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan bobot biomassa kering tanaman.  Perlakuan penambahan sabut kelapa pada fermentasi urin sapi memberikan pengaruh yang nyata pada parameter tinggi tanaman. Sedangkan penambahan akar kacang tanah pada fermentasi pupuk urin sapi meningkatkan bobot biomassa kering tanaman secara signifikan. Penambahan batang pohon pisang pada fermentasi urin sapi secara nyata memberikan pengaruh terhadap diameter batang tanaman cabai keriting. Akan tetapi, jumlah daun tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dari semua jenis pemupukan.

 

The year 2020 is quite a difficult year for the people of Indonesia. The existence of a new coronavirus type forces people to adapt to new habits. One of the biggest problems faced is the lockdown policy which makes it difficult for food distribution. Therefore, it is necessary to educate the public to utilize the yard organically by optimizing the existing resources around the yard of the house. This study aimed to determine the response of curly chili plants using cow urine fermentation fertilizer. The research was conducted by giving various fertilization treatments by mixing cow urine and EM4 (treatment A); cow urine, EM4, and banana tree trunks (treatment B); cow urine, EM4, and coconut husk (treatment C); and cow urine, EM4, and groundnut root (treatment D). Parameters observed in this study were plant height, number of leaves, stem diameter, and dry biomass weight of the plant. The addition of coconut fiber in cow urine fermentation has a significant effect on plant height parameters. Meanwhile, the addition of groundnut roots to fermented cow urine fertilizer increased the dry biomass weight of the plant significantly. The addition of banana tree trunks to cow urine fermentation significantly affected the stem diameter of curly chili plants. However, the number of leaves did not show a significant difference between all types of fertilization.

Fulltext View|Download
Keywords: akar kacang tanah; batang pisang; cabai keriting; sabut kelapa; urin sapi

Article Metrics:

Last update:

  1. Uji sitotoksik ekstrak cabai merah keriting (Capsicum annuum) pada sel WiDr secara in vitro

    Amaq Fadholly, Sri Agus Sudjarwo, Fedik Abdul Rantam, Aulia Andi Mustika, Andriyanto Andriyanto, Diah Nugrahani Pristihadi, Lina Noviyanti Sutardi. Current Biomedicine, 1 (2), 2023. doi: 10.29244/currbiomed.1.2.70-75

Last update: 2024-07-17 19:29:43

No citation recorded.