skip to main content

Status Kerentanan Nyamuk Anopheles spp. terhadap Lambdacyhalothrin 0.05% di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Received: 15 Apr 2019; Published: 15 Apr 2019.
Open Access Copyright (c) 2019 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Nyamuk Anopheles spp merupakan vector penyakit Malaria di Kabupaten Purworejo. Selama ini belum dilakukan monitoring status kerentanan nyamuk Anopheles spp di Kabupaten Purworejo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur status kerentanan nyamuk Anopheles spp di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo.

Metode: Penelitian ini mengginakan metode Quasi-experiment dengan sample yaitu nyamuk Anopheles spp hasil koloni F1. Pengujian status kerentanan nyamuk dilakukan pada nyamuk betina sejumlah 120 ekor nyamuk Anopheles spp. Pengujian dilakukan pengulangan sebanyak 6 kali, dengan menggunakan 4 tabung uji kerentanan dan 2 tabung control, masing-masing tabung berisi 20 ekor nyamuk.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata knock down nyamuk Anopheles spp selama 60 menit paparan adalah 19 per repetisi (92,5%). Setelah holding 24 jam, rata-rata kematian nyamuk Anopheles spp adalah 20 per pengulangan (100%). Kematian nyamuk mencapai 80 nyamuk (100%) pada 12 jam. Pada kelompok kontrol, jumlah kematian nyamuk setelah 24 jam adalah 2 ekor (0,5%).

Simpulan: Nyamuk Anopheles spp masih rentan terhadap lambdacyhalothrin, sehingga lambdacyhalothrin masih dapat digunakan sebagai kontrol vektor di Kabupaten Purworejo

Fulltext View|Download
Keywords: Anopheles spp; Lambdacyhalothrin; Status Kerentanan

Article Metrics:

  1. Marcus BA. Malaria (Deadly Diseases and Epidemics). Second. Marcus BA, editor. New York: Chealsea House Publishers; 2009. 11,12,23,22
  2. Bappeda Kabupaten Purworejo. Arsip Bappeda Kabupaten Purworejo. Purworejo; 2004
  3. Brogdon WG, Mcallister JC, Control D. Insecticide Resistance and Vector Control. In: Emerging Infectious Disease. Atlanta; 1998. p. 605–13
  4. Denholm I, Devine G. Insecticide Resistance. In: Perveen F, editor. Insecticides ( Advance in Integrated Pest Management) [Internet]. Croatia: InTech; 2001. p. 465–77. Available from: https://pdfs.semanticscholar.org/8b25/41f4dda9bb24fb2f90e795db8d9ae923b416.pdf
  5. Ustiawan SF. Malaria di Desa Sokoagung, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo: Karakteristik dan Faktor Risiko. BALABA [Internet]. 2015;11(01):51–8. Available from: https://media.neliti.com/media/publications/57711-ID-malaria-in-sokoagung-village-bagelen-sub.pdf
  6. World Health Organization. Malaria Vector Control Policy Recommendations and their Applicability to Product Evaluation [Internet]. 2017. 1-6 p. Available from: http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/255337/WHO-HTM-GMP-2017.12-eng.pdf;jsessionid=D7B2CFDDE891C9C0C265989046F382FF?sequence=1
  7. Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. Profil Kesehatan Kabupaten Purworejo 2016. 2016
  8. Dani C. Manual Lengkap Malaria. Dani C, editor. Yogyakarta: Gosyen Publishing; 2014. 110-134 p
  9. Hunt RH, Fuseini G, Knowles S, Stiles-Ocran J, Verster R, Kaiser ML, et al. Insecticide Resistance in Malaria Vector Mosquitoes at Four Localities in Ghana, West Africa. Parasites and Vectors [Internet]. 2011;4(1):107. Available from: http://www.parasitesandvectors.com/content/4/1/107
  10. World Health Organization. Test procedures for insecticide resistance monitoring in malaria vector mosquitoes. Second Edi. World Health Organization, editor. Geneva: World Health Organization 2016; 2016. 18-20 p
  11. Kamau L, Vulule JM. Status of insecticide susceptibility in Anopheles arabiensis from Mwea rice irrigation scheme, Central Kenya. Malar J. 2006;5:1–6
  12. Tristianti A, Hestiningsih R, Martini. Efektivitas Thermal Fogging Berbahan Aktif Sipermethrin 100 Gram/Liter Terhadap Kematian Nyamuk Aedes spp dan Penurunan Ovitrap. J Kesehat Masy. 2012;1(1):l–x
  13. Mustafa H, Jastal, Gunawan, Srikandi Y, Risti, Firdaus D. Peta Kerentanan Nyamuk Vektor Malaria Anopheles subpictus dan Anopheles barbirostris di Beberapa Daerah Endemis Malaria di Sulawesi Tengah. Balai Litbang P2B2 Donggala; 2012
  14. Widiarti, Boewono D, Barodji, Mujiyono. Uji Kerentanan Anopheles aconitus & Anopheles maculatus terhadap Insektisida Sintetik Pyrethroid di Jawa Tengah dan DIY. J Ekol Kesehat [Internet]. 2005;4(2):227–32. Available from: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/jek/article/view/1628

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-20 12:44:59

No citation recorded.