skip to main content

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Petani Di Dusun Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Received: 1 Jul 2019; Revised: 10 Aug 2019; Accepted: 25 Sep 2019; Published: 20 Dec 2019.
Open Access Copyright (c) 2019 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Masyarakat Desa Candi Kecamatan Bandungan 33,93% bekerja sebagai petani. Hasil wawancara dengan petugas Puskesmas Duren Kecamatan Bandungan didapatkan bahwa tidak adanya pemeriksaan kadar hemoglobin secara khusus pada petani karena biaya yang mahal. Sehingga saat ini tidak diketahui apakah petani mengalami anemia dan faktor apa saja  yang mempengaruhinya. Tujuan penelitian ini ingin meneliti faktor apa yang mempengaruhi kejadian anemia pada petani Dusun Candi.

Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan desain crossectional. Subyek penelitian 58 petani laki-laki Dusun Candi Kecamatan Bandungan. Teknik pengambilan sampling yaitu  purposive sampling. Variabel yang dikaji yaitu Penggunaan APD, Masa Kerja, Riwayat Paparan Pestiisda, dan Asupan Gizi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan FFQ. Uji analisis data menggunakan chi square.

Hasil: 28 petani (48,28%)  memiliki kadar hemoglobin kurang/ anemia (Hb < 13 mg/l). Hasil penelitian menunjukkan penggunaan APD tidak lengkap (74,1%), masa kerja lama (63,8%), riwayat paparan pestisida buruk (29,3%), asupan gizi berupa protein kurang (67,2%), zat besi kurang (62,1%), vitamin C kurang (63,8%), vitamin B12 kurang (63,8%). Hasil uji analisis menunjukkan asupan gizi yaitu protein (p value = 0,011)  PR = 6,000 (1,672-21,531), zat besi (p value = 0,006) PR = 6,015 (1,799-20,111), vitamin C (p value = 0,047)  PR = 3,667 (1,159-11,603), vitamin B12 (p value = 0,047) PR = 3,667 (1,159-11,603).

Kesimpulan Faktor yang terkait dengan kejadian anemia pada petani di Dusun Candi Kecamatan Bandungan adalah asupan gizi (protein, zat besi, vitamin C,dan vitamin B12).

 

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Ethical Clearance
Subject
Type Research Instrument
  View (124KB)    Indexing metadata
Keywords: Anemia; Pestisida; Asupan Gizi

Article Metrics:

  1. Hasil pengukuran hemoglobin didapatkan sebanyak 28 responden (48,3%) kadar hemoglobin masih dibawah normal/ anemia
  2. Penggunaan APD (p value = 1,000), masa kerja (p value = 1,000), dan riwayat penggunaan pestisida (p value = 1,000) yang berarti bukan merupakan faktor risiko kejadian anemia petani di Dusun Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
  3. Faktor yang terbukti mempengaruhi kejadian anemia di Dusun Candi Kecamatan Bandungan adalah asupan gizi. Asupan protein (p value= 0,005) dengan protein kurang dari 100% AKG akan 6 kali berisiko menderita anemia. Asupan zat besi (p value= 0,006) dengan zat besi kurang dari 100% AKG akan 6 kali berisiko menderita anemia. Asupan vitamin C (p value= 0,047) dengan asupan vitamin C kurang dari 100% AKG akan 3,67 kali berisiko menderita anemia. Asupan vitamin B12 (p value= 0,047) dengan asupan vitamin B12 kurang dari 100% AKG akan 3,67 kali berisiko menderita anemia
  4. DAFTAR PUSTAKA
  5. Benoist BD, McLean E, Egli I, Cogswell M .Worldwide prevalence of anaemia 1993-2005: WHO global database on anaemia. Geneva: World Health Organization, 2008
  6. Arwin NM, Suyud S. Pajanan pestisida dan kejadian anemia pada petani holtikultura di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut tahun 2016. Berita Kedokteran Masyarakat. 2016; 32 (7)
  7. Nguyen PH, Nguyen KC, Le MB, Nguyen TV, Ha KH, Bern C, et al. Risk factors for anemia in Vietnam. The Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health. November 2006; 37 (6)
  8. Achmadi UF. Manajemen penyakit berbasis wilayah. Jakarta: UI Press, 2008
  9. Susanto T, Purwandari R, Wuryaningsih EW. Prevalence and associated factors of health problems among Indonesian farmers. Chinese Nursing Research 4. 2017; 31-37
  10. Kurniasih SA, Setiani O, Nugraheni SA. Faktor-faktor yang terkait paparan pestisida dan hubungannya dengan kejadian anemia pada petani hortikultura di Desa Gombong Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Oktober 2013; 12 (2)
  11. Aroonvilairat S, Kespichayawattana W, Sornprachum T, Chaisuriya P, Siwadune T and Ratanabanangkoon K. Effect of pesticide exposure on immunological, hematological and biochemical parameters in Thai Orchid farmers— A cross-sectional study. Int. J. Environ. Res. Public Health. 2015; 12: 5846-5861
  12. Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian.Pedoman pembinaan penggunaan pestisida. Direktorat Pupuk dan Pestisida Kemeterian Pertanian, 2011
  13. Istianah, Yuniastuti A. Hubungan masa kerja, lama menyemprot, jenis pestisida, penggunaan APD dan pengelolaan pestisida dengan kejadian keracunan pada petani di Brebes. Public Health Perspektive Journal. 2017;2 (2); 117-123
  14. Suparti S, Anies, Setiani O. Beberapa faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian keracunan pestisida pada petani. Jurnal Pena Medika, Desember 2016; 6(2):125-138
  15. Samosir K, Setiani O, Nurjazuli. Hubungan pajanan pestisida dengan gangguan keseimbangan tubuh petani hortikultura di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2017;16 (2): 63 – 69
  16. Bretveld RWM Thomas CMG, Scheepers PTJ, Zielhuis GA, Roeleveld N. Pesticide exposure: The Hormonal Function Of The Female Reproductive System Disrupted?resproductive system disrupted? Artic Rev. 2017. p.4
  17. Joshaghani H, Mansourian A, Kalavi K, Salimi S. Haematologic indices in pesticide factory workers. J.Biol.Sci.7, 566-569,2007
  18. Rizqyana IF, Setiani O, Dangiran HL. Hubungan rowayat paparan pestisida dengan jumlah eritrosit, MCV, MCH, dan MCHC pada petani sayuran di Desa Sumbererjo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 5 No 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
  19. Zulfania KD, Setiani O, Dangiran HL.Hubungan paparan pestisida dengan tekanna darah petani penyemprot di Desa Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 5 No 3, Juli 2017 (ISSN : 2356-3346)
  20. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta, 2003
  21. Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010
  22. Groffer SS, Smith JL, Groff JL. Advanced Nutrition and Human Metabolism. 5 th ed. USA: Wadsworth Cengange Learning; 2009
  23. Syatriani S, Aryani A. Konsumsi Makanan dan Kejadian Anemia oada Siswi Salah Satu SMP di Kota Makassar.Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol 4 (6), Juni 2010
  24. Saptyasih ARN, Widajanti L, Nugraheni SA. Hubungan asupan zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin C dengan kadar hemoglobin siswa di SMP Negeri 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan.Jurnal Kesehatan Masyarakat,. Vol 4 (4), Oktober 2016
  25. Siallagan D, Swamilaksita PD, Angkasa D. Pengaruh asupan Fe, vitamin A, vitamin B12, dan vitamin C teradap kadar hemoglobin pada remaja vegan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol 13 (2), Oktober 2016
  26. Wardlaw,Paul and Marcia. Contemporary Nutrition. Issues and Insights. Mosby Year Book. St Louis, Baltimor, Chicago, London, Philadelphia, Sydney, Toronto, 1992

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-16 03:27:26

No citation recorded.