Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI37823, author = {Riska Suci Marliana and Priyadi Nugraha Prabamurti and Novia Handayani}, title = {Stres Pengasuhan Ibu dengan Anak Tunagrahita di SLB Negeri Semarang Selama Pandemi COVID-19}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {20}, number = {4}, year = {2021}, keywords = {Anak Tunagrahita; Stres Pengasuhan Ibu; Tingkat Retardasi Mental; Dukungan Sosial}, abstract = { Latar belakang: Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki intelegensia rendah di bawah rata-rata (IQ≤70) yang diikuti keterbatasan fungsi adaptif dan fungsi intelektual, sehingga anak tunagrahita membutuhkan bantuan pengasuhan ibu lebih banyak daripada anak normal. Peraturan pemerintah mengenai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia menambah beban pengasuhan yang mengakibatkan stres pengasuhan pada ibu. Stres pengasuhan menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan stres pengasuhan ibu dengan anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang selama pandemi COVID-19. Metode: Desain penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu dengan anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang berjumlah 151 ibu dengan sampel 110 responden yang diambil dengan teknik proportional stratified random sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah usia anak, tingkat retardasi mental anak, usia ibu, jumlah anak yang diasuh, dukungan sosial dan stres pengasuhan ibu. Tingkat stres pengasuhan ibu diukur menggunakan Parent Stress Index-Short Form. Pengumpulan data menggunakan angket google form yang disebarkam lewat pesan singkat Whatsapp orangtua/wali murid SLB Negeri Semarang tingat Sekolah Dasar. Penelitian menggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (uji chi-square) . Hasil: Mayoritas ibu mengalami stres pengasuhan rendah sebanyak 56,4%, sedangkan yang tinggi sebesar 43,6%. Karakteristik anak meliputi mayoritas usia anak < 10 tahun (72,7%) dengan kategori retardasi mental ringan (58,2%). Karakteristik ibu meliputi mayoritas usia ibu < 38 tahun (61,8%) dengan jumlah anak yang diasuh < 2 anak (66,4%) dan kategori dukungan sosial tinggi (57,3%). Terdapat hubungan antara tingkat retardasi mental anak ( p-value = 0,000) dan dukungan sosial ( p-value = 0,012) terhadap stres pengasuhan ibu dengan anak tunagrahita. Simpulan : Ada hubungan antara stres pengasuhan ibu dengan tingkat retardasi mental anak dan dukungan sosial. Semakin ringan tingkat retardasi mental anak, maka semakin rendah stres pengasuhan yang dialami ibu. Demikian pula dengan dukungan sosial, semakin tinggi dukungan sosial yang diterima ibu maka semikin rendah stres pengasuhan yang dialami ibu. Kata kunci: Anak Tunagrahita; Stres Pengasuhan Ibu; Tingkat Retardasi Mental; Dukungan Sosial ABSTRACT Title: Parenting Stress among Mother with Mental Retardation Child during COVID-19 Pandemic Background: Mental retardation child is a child who has below average low intelligence (IQ≤70) followed by limitations of adaptive function and intellectual function so mental retardation child need more parenting care than normal children. Government regulation on Distance Learning due to the COVID-19 pandemic in Indonesia add to the burden of parenting that results parenting stress among mother. Parenting stress is one of the causes of violence against children. The main purpose of this study is to analyze factors related to parenting stress among mother in SLB Negeri Semarang. Method: The research design is analytical observational with a cross-sectional approach. The research population is all mothers with mental retardation child in SLB Negeri Semarang numbered 151 mother with a sample of 110 respondents taken with proportional stratified random sampling techniques. Variables in this study were the age of the child, the child's level of mental retardation, the age of the mother, the number of children, social support , and parenting stress . Parenting stress level are measured by Parents Stress Index-Short Form. Data collection using google form questionnaire disseminated through W hatsapp group of parents / guardians of SLB Negeri Semarang E lementary S chool. Th e study used univariate (frequency distribution) and bivariate (chi-square test) analysis . Result: The majority of mothers experienced low parenting stress as much as 56.4% while the high one was 43.6%. Child characteristics include the majority of children < age 10 years (72.7%) with mild mental retardation category (58.2%). M other characteristics include the majority of mothers aged < 38 years (61.8%) with the number of children < 2 children (66.4%) and high social support categories (57.3%). There is a correlation between a child's level of mental retardation (p-value = 0.000) and social support (p-value = 0.012) to the parenting stress with a mental retardation child. Conclusion : There is a correlation between parenting stress among mother with child mental retardation levels and social support. The lighter the child's mental retardation level , the lower the parenting stress experienced by the mother. Similarly, with social support, the higher the social support that mothers receive, the less stressful parenting the mother experiences. Keywords : Mental Retardation Child; Parenting Stress among Mother; Child’s Level of Mental Retardation; Social Support }, issn = {2775-5614}, pages = {219--228} doi = {10.14710/mkmi.20.4.219-228}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/37823} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki intelegensia rendah di bawah rata-rata (IQ≤70) yang diikuti keterbatasan fungsi adaptif dan fungsi intelektual, sehingga anak tunagrahita membutuhkan bantuan pengasuhan ibu lebih banyak daripada anak normal. Peraturan pemerintah mengenai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia menambah beban pengasuhan yang mengakibatkan stres pengasuhan pada ibu. Stres pengasuhan menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan stres pengasuhan ibu dengan anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang selama pandemi COVID-19.
Metode: Desain penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu dengan anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang berjumlah 151 ibu dengan sampel 110 responden yang diambil dengan teknik proportional stratified random sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah usia anak, tingkat retardasi mental anak, usia ibu, jumlah anak yang diasuh, dukungan sosial dan stres pengasuhan ibu. Tingkat stres pengasuhan ibu diukur menggunakan Parent Stress Index-Short Form. Pengumpulan data menggunakan angket google form yang disebarkam lewat pesan singkat Whatsapp orangtua/wali murid SLB Negeri Semarang tingat Sekolah Dasar. Penelitian menggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (uji chi-square).
Hasil: Mayoritas ibu mengalami stres pengasuhan rendah sebanyak 56,4%, sedangkan yang tinggi sebesar 43,6%. Karakteristik anak meliputi mayoritas usia anak < 10 tahun (72,7%) dengan kategori retardasi mental ringan (58,2%). Karakteristik ibu meliputi mayoritas usia ibu < 38 tahun (61,8%) dengan jumlah anak yang diasuh < 2 anak (66,4%) dan kategori dukungan sosial tinggi (57,3%). Terdapat hubungan antara tingkat retardasi mental anak (p-value = 0,000) dan dukungan sosial (p-value = 0,012) terhadap stres pengasuhan ibu dengan anak tunagrahita.
Simpulan: Ada hubungan antara stres pengasuhan ibu dengan tingkat retardasi mental anak dan dukungan sosial. Semakin ringan tingkat retardasi mental anak, maka semakin rendah stres pengasuhan yang dialami ibu. Demikian pula dengan dukungan sosial, semakin tinggi dukungan sosial yang diterima ibu maka semikin rendah stres pengasuhan yang dialami ibu.
Kata kunci: Anak Tunagrahita; Stres Pengasuhan Ibu; Tingkat Retardasi Mental; Dukungan Sosial
ABSTRACT
Title: Parenting Stress among Mother with Mental Retardation Child during COVID-19 Pandemic
Background: Mental retardation child is a child who has below average low intelligence (IQ≤70) followed by limitations of adaptive function and intellectual function so mental retardation child need more parenting care than normal children. Government regulation on Distance Learning due to the COVID-19 pandemic in Indonesia add to the burden of parenting that results parenting stress among mother. Parenting stress is one of the causes of violence against children. The main purpose of this study is to analyze factors related to parenting stress among mother in SLB Negeri Semarang.
Method: The research design is analytical observational with a cross-sectional approach. The research population is all mothers with mental retardation child in SLB Negeri Semarang numbered 151 mother with a sample of 110 respondents taken with proportional stratified random sampling techniques. Variables in this study were the age of the child, the child's level of mental retardation, the age of the mother, the number of children, social support, and parenting stress. Parenting stress level are measured by Parents Stress Index-Short Form. Data collection using google form questionnaire disseminated through Whatsapp group of parents / guardians of SLB Negeri Semarang Elementary School. The study used univariate (frequency distribution) and bivariate (chi-square test) analysis.
Result: The majority of mothers experienced low parenting stress as much as 56.4% while the high one was 43.6%. Child characteristics include the majority of children < age 10 years (72.7%) with mild mental retardation category (58.2%). Mother characteristics include the majority of mothers aged < 38 years (61.8%) with the number of children < 2 children (66.4%) and high social support categories (57.3%). There is a correlation between a child's level of mental retardation (p-value = 0.000) and social support (p-value = 0.012) to the parenting stress with a mental retardation child.
Conclusion: There is a correlation between parenting stress among mother with child mental retardation levels and social support. The lighter the child's mental retardation level, the lower the parenting stress experienced by the mother. Similarly, with social support, the higher the social support that mothers receive, the less stressful parenting the mother experiences.
Keywords: Mental Retardation Child; Parenting Stress among Mother; Child’s Level of Mental Retardation; Social Support
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-15 09:12:47