Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Banda Aceh, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI55463, author = {Anggi Bilbina and Zurriyani Zurriyani and Feriyani Feriyani}, title = {Hubungan Antara Lingkar Perut dengan Diabetes Melitus pada Pasien Poli Penyakit Dalam di RS Meuraxa}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {23}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {diabetes mellitus tipe 2; obesitas; pengukuran lingkar perut}, abstract = { Latar belakang: Diabetes mellitus adalah kelompok penyakit metabolik yang memiliki karakteristik hiperglikemia. Diabetes mellitus sering disebut sebagai silent killer dan dapat mempengaruhi seluruh tubuh dan juga menimbulkan komplikasi. Diabetes mellitus termasuk kedalam penyebab kematian oleh penyakit tidak menular. Faktor risiko diabetes mellitus terbagi menjadi faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Obesitas termasuk faktor risiko yang dapat diubah dan berperan cukup penting pada diabetes mellitus. Tubuh yang gemuk menyebabkan sulitnya penggunaan insulin oleh tubuh sehingga dapat menyebabkan resistensi insulin. Pasien obesitas lebih rentan terkena DM, oleh karena lemak pada organ seperti perut lebih mudah diolah menjadi energi sehingga kadar asam lemak dalam darah akan mengalami peningkatan yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lingkar perut dengan diabetes mellitus pada pasien poli penyakit dalam RS Meuraxa. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode analitik observasional dan pendekatan cross sectional dengan sampel yang terdiri dari 120 responden. Teknik pemilihan sampel menggunakan total samplin g yaitu besar sampel samadengan populasi. Hasil: Hasil penelitian didapatkan berdasarkan pengukuran lingkar perut, yaitu sebanyak 63 orang (52%) memiliki lingkar perut berlebih dan berjenis kelamin perempuan, lalu berdasarkan kejadian diabetes mellitus didapati yaitu sebanyak 40 orang (33,3%) yang mengalami diabetes mellitus berjenis kelamin perempuan, dan berdasarkan usia didapati, yaitu sebanyak 64 orang (53,3%) yang berusia lanjut memiliki lingkar perut berlebih, sedangkan berdasarkan kejadian diabetes mellitus didapati, yaitu sebanyak 45 orang (37,5%) mengalami diabetes mellitus. Hasil analisa bivariate didapatkan p-value = 0,114 (>0,05). Simpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar perut dengan diabetes mellitus pada pasien poli penyakit dalam RS Meuraxa. Kata kunci: diabetes mellitus tipe 2; obesitas; pengukuran lingkar perut ABSTRACT Title: The Relationship between Abdominal Circumference and Diabetes Mellitus in Internal Medicine Polypatients at Meuraxa Hospital Background : Hyperglycemia characterizes a group of metabolic diseases known as diabetes mellitus. Diabetes mellitus is commonly referred to as a \"silent killer\" because it can affect the entire body and lead to complications. On the list of noncommunicable diseases that cause mortality is diabetes mellitus. Diabetes mellitus risk factors are divided into two categories: those that can be modified and those that cannot. Obesity is a modifiable risk factor that plays a crucial role in the development of diabetes mellitus. Obesity hinders the body's ability to utilize insulin, which can lead to insulin resistance. Because fat in organs such as the stomach is more readily converted to energy, the levels of fatty acids in the blood will increase, resulting in insulin resistance in obese patients. Method : The purpose of this study was to determine correlation between abdominal circumference and diabetes mellitus in internal medicine polyclinic at meuraxa hospital. This study used observational analytic methods and cross sectional approaches with a sample of 120 respondents. The sample selection technique uses total sampling the sample size is equal to the population. Result: The results of the study were obtained based one measurements of abdominal circumference, namely as many as 63 people (52%) had excess abdominal circumference and were female, then based on the incidence of diabetes mellitus, it was found that as many as 40 people (33.3%) had diabetes mellitus were females, and based on age, such as 64 people (53.3%) were elderly who had excess abdominal circumference, while based on the incidence of diabetes mellitus, 45 people (37.5%) had diabetes mellitus. The results of bivariate analysis obtained p-value = 0.114 (>0.05). Conclusion : The conclusions of this study is that there is no significants correlation between abdominal circumference and diabetes mellitus in internal medicine polyclinic patients at Meuraxa Hospital . Keywords : diabetes mellitus type 2; obesity; abdominal circumference measurement }, issn = {2775-5614}, pages = {18--23} doi = {10.14710/mkmi.23.1.18-23}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/55463} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Diabetes mellitus adalah kelompok penyakit metabolik yang memiliki karakteristik hiperglikemia. Diabetes mellitus sering disebut sebagai silent killer dan dapat mempengaruhi seluruh tubuh dan juga menimbulkan komplikasi. Diabetes mellitus termasuk kedalam penyebab kematian oleh penyakit tidak menular. Faktor risiko diabetes mellitus terbagi menjadi faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Obesitas termasuk faktor risiko yang dapat diubah dan berperan cukup penting pada diabetes mellitus. Tubuh yang gemuk menyebabkan sulitnya penggunaan insulin oleh tubuh sehingga dapat menyebabkan resistensi insulin. Pasien obesitas lebih rentan terkena DM, oleh karena lemak pada organ seperti perut lebih mudah diolah menjadi energi sehingga kadar asam lemak dalam darah akan mengalami peningkatan yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin.
Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lingkar perut dengan diabetes mellitus pada pasien poli penyakit dalam RS Meuraxa. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode analitik observasional dan pendekatan cross sectional dengan sampel yang terdiri dari 120 responden. Teknik pemilihan sampel menggunakan total sampling yaitu besar sampel samadengan populasi.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan berdasarkan pengukuran lingkar perut, yaitu sebanyak 63 orang (52%) memiliki lingkar perut berlebih dan berjenis kelamin perempuan, lalu berdasarkan kejadian diabetes mellitus didapati yaitu sebanyak 40 orang (33,3%) yang mengalami diabetes mellitus berjenis kelamin perempuan, dan berdasarkan usia didapati, yaitu sebanyak 64 orang (53,3%) yang berusia lanjut memiliki lingkar perut berlebih, sedangkan berdasarkan kejadian diabetes mellitus didapati, yaitu sebanyak 45 orang (37,5%) mengalami diabetes mellitus. Hasil analisa bivariate didapatkan p-value = 0,114 (>0,05).
Simpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar perut dengan diabetes mellitus pada pasien poli penyakit dalam RS Meuraxa.
Kata kunci: diabetes mellitus tipe 2; obesitas; pengukuran lingkar perut
ABSTRACT
Title: The Relationship between Abdominal Circumference and Diabetes Mellitus in Internal Medicine Polypatients at Meuraxa Hospital
Background: Hyperglycemia characterizes a group of metabolic diseases known as diabetes mellitus. Diabetes mellitus is commonly referred to as a "silent killer" because it can affect the entire body and lead to complications. On the list of noncommunicable diseases that cause mortality is diabetes mellitus. Diabetes mellitus risk factors are divided into two categories: those that can be modified and those that cannot. Obesity is a modifiable risk factor that plays a crucial role in the development of diabetes mellitus. Obesity hinders the body's ability to utilize insulin, which can lead to insulin resistance. Because fat in organs such as the stomach is more readily converted to energy, the levels of fatty acids in the blood will increase, resulting in insulin resistance in obese patients.
Method: The purpose of this study was to determine correlation between abdominal circumference and diabetes mellitus in internal medicine polyclinic at meuraxa hospital. This study used observational analytic methods and cross sectional approaches with a sample of 120 respondents. The sample selection technique uses total sampling the sample size is equal to the population.
Result: The results of the study were obtained based one measurements of abdominal circumference, namely as many as 63 people (52%) had excess abdominal circumference and were female, then based on the incidence of diabetes mellitus, it was found that as many as 40 people (33.3%) had diabetes mellitus were females, and based on age, such as 64 people (53.3%) were elderly who had excess abdominal circumference, while based on the incidence of diabetes mellitus, 45 people (37.5%) had diabetes mellitus. The results of bivariate analysis obtained p-value = 0.114 (>0.05).
Conclusion: The conclusions of this study is that there is no significants correlation between abdominal circumference and diabetes mellitus in internal medicine polyclinic patients at Meuraxa Hospital.
Keywords: diabetes mellitus type 2; obesity; abdominal circumference measurement
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-05-17 11:46:54