Hubungan Terjadinya Katarak pada Penderita Diabetes Melitus di RS Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh

Abstract

Latar belakang: Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang disebabkan oleh hidrasi cairan lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduanya yang mengakibatkan penurunan tajam pada penglihatan penderita. Katarak merupakan penyebab gangguan penglihatan terbanyak kedua di seluruh dunia (33%) setelah gangguan refraksi yang tidak terkoreksi (42%). Namun katarak menempati posisi pertama sebagai penyebab kebutaan di dunia dengan prevalensi 51% (WHO 2014). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan terjadinya katarak pada penderita diabetes melitus di RS Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari catatan rekam medik pasien katarak yang datang berobat ke poli mata RS Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh pada bulan Januari-Juni 2022.

Hasil: Hasil penelitian ini bahwa distribusi frekuensi jenis kelamin laki-laki 66 orang (44,0%) dan perempuan 84 orang (56,0%). Riwayat paling banyak yaitu bukan diabetes melitus berjumlah 122 orang (81,3%) dan paling sedikit yang diabetes melitus berjumlah 28 orang (18,7%). Sedangkan berdasarkan penyakit, yang katarak paling banyak yaitu berjumlah 94 orang (62,7%). Dengan pasien perempuan (32%) lebih beresiko terkena katarak dibandingkan laki-laki (30,7%). Pasien yang terkena katarak lebih banyak pada usia 55-65 tahun, selanjutnya di susul pada usia 66-74 tahun. Dan besar resiko kejadian katarak pada pasien yang memliki riwayat diabetes melitus maka diketahui OR (95% CI) = 1,848 kali untuk terjadinya katarak bila dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki riwayat diabetes melitus.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa memang ada hubungan terjadinya katarak dengan diabetes melitus di RS Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh.

Kata kunci: mata; katarak; diabetes melitus

ABSTRACT

Title: The Relationship of Cataracts in Diabetes Mellitus Patients at Pertamedika Ummi Rosnati Hospital Banda Aceh

Background: Cataract is a clouding of the lens caused by hydration of lens fluid, denaturation of lens proteins, or both, resulting in a severe decline in vision. After uncorrected refractive errors (42%), cataracts (33%) are the second leading cause of visual impairment worldwide. However, cataracts are the leading cause of blindness in the globe, accounting for 51% of cases (WHO, 2014). This study seeks to describe the relationship between the incidence of cataracts and diabetes in Banda Aceh's Peramedika Ummi Rosnati Hospital.

Methods: Using secondary data from the medical records of cataract patients who sought treatment at the eye clinic at Pertamedika Ummi Rosnati Hospital Banda Aceh from January to June 2022, this cross-sectional study employed a descriptive-analytical approach and a descriptive-analytical cross-sectional design.

Results: The results of this study showed that the gender frequency distribution was 66 men (44.0%) and 84 women (56.0%). The largest history of non-diabetes mellitus was 122 people (81.3%), and the least was diabetes mellitus, numbering 28 people (18.7%). Meanwhile, based on disease, cataracts were the most common, affecting 94 people (62.7%). Female patients (32%) are more at risk of developing cataracts than men (30.7%). More patients suffer from cataracts aged 55–65 years, followed by those aged 66–74 years. And the greater the risk of cataracts in patients who have a history of diabetes mellitus, it is known that OR (95% CI) = 1.848 times for the occurrence of cataracts when compared with patients who do not have a history of diabetes mellitus.

Conclusion: Based on the research results obtained, it can be concluded that there is indeed a relationship between the occurrence of cataracts and diabetes mellitus at Pertamedika Ummi Rosnati Hospital, Banda Aceh.

Keywords: eyes; cataracts; diabetes mellitus