Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI55894, author = {Restiana Winayu Kinasih and Bina Kurniawan and Ekawati Ekawati}, title = {Hubungan Faktor Individu dan Beban Kerja FIsik dengan Kelelahan Kerja Subektif pada Petugas Kebersihan Kabupaten Banjarnegara}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {22}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {kelelahan kerja subjektif; faktor individu; petugas kebersihan; penyapu jalan}, abstract = { Latar belakang: Kelelahan kerja dapat diartikan sebagai menurunnya kapasitas kerja dan stamina tubuh untuk bekerja. Petugas kebersihan Kabupaten Banjarnegara khususnya petugas penyapu jalan berisiko mengalami kelelahan kerja karena berbagai faktor individu yang dimiliki dan beban kerja yang ditanggungnya. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan faktor individu dan beban kerja fisik dengan kelelahan kerja subjektif pada petugas kebersihan Kabupaten Banjarnegara. Metode: Pendekatan cross - sectional digunakan dalam penelitian kuantitatif ini . Sampel diperoleh melalui teknik t otal s ampling yaitu seluruh petugas kebersihan Kabupaten Banjarnegara bagian penyapu jalan dengan jumlah 41 pekerja . Variabel bebas berupa faktor individu mencakup usia, status gizi, masa kerja, dan kebiasaan merokok dengan variabel terikat berupa kelelahan kerja subjektif. Data diperoleh dari wawancara kuesioner dan pengukuran langsung. Instrumen penelitian untuk beban kerja fisik yaitu SNI 7269:2009, sedangkan untuk kelelahan kerja subjektif yaitu kuesioner IFRC (Industrial Fatigue Research Committee). Uji statistik data menggunakan uji Chi-Square . Hasil: Dari hasil penelitian diketahui kelelahan kerja subjektif tingkat sedang dirasakan 34,1% pekerja dan kelelahan kerja subjektif tingkat ringan dirasakan 65,9% pekerja. Variabel yang berhubungan dengan kelelahan kerja subjektif yaitu usia ( p-value = 0,033), status gizi ( p-value = 0,035), dan masa kerja ( p-value = 0,001). Sedangkan kebiasaan merokok ( p-value = 0,923) dan beban kerja fisik ( p-value = 1,000) menjadi variabel yang tidak memiliki hubungan dengan dengan kelelahan kerja subjektif. Simpulan: Masing-masing dari usia, status gizi, dan masa kerja memiliki hubungan dengan kelelahan kerja subjektif, namun tidak terdapat hubungan antara kebiasaan merokok maupun beban kerja fisik dengan kelelahan kerja subjektif pada petugas kebersihan Kabupaten Banjarnegara. Kata kunci: kelelahan kerja subjektif; faktor individu; petugas kebersihan; penyapu jalan Title: The Correlation of Individual Factors and Physical Workload with Subjective Work Fatigue on Janitors at Banjarnegara Regency Background: Work fatigue can be described as a decrease in work capacity and physical stamina. Due to various kinds of individual factors and workload, Banjarnegara Regency's janitors, specifically street sweepers, are at risk of experiencing work fatigue. The goal of this research is to analyze the correlation of individual factors and physical workload with subjective work fatigue on janitors at Banjarnegara Regency. Method: Cross-sectional methodology is used in this quantitative research. Samples were obtained through the Total Sampling technique which consisted of 41 janitors of the street sweeper section. Subjective work fatigue is a dependent variable that has independent variables such as age, nutritional state, length of working, and smoking habits. The data were obtained from questionnaire interviews and direct measurements. SNI 7269:2009 is used to measure physical workload, while the IFRC (Industrial Fatigue Research Committee) questionnaire is used to measure subjective work fatigue. Analytical Chi-Square test was used. Result: The outcomes showed that 34,1% of workers felt moderate subjective work fatigue felt and 65,9% of workers felt mild subjective work fatigue. Variables related with subjective work fatigue are age (p-value = 0,033), nutritional status (p-value = 0,035), and length of working (p-value = 0,001). Smoking habits (p-value = 0,923) and physical workload (p-value = 1,000) are variables that are not related to subjective work fatigue. Conclusion: Each of age, nutritional status, and length of working has a correlation with subjective work fatigue, but smoking habit as well as physical workload has no correlation with subjective work fatigue on Banjarnegara Regency’s janitors. Keywords : subjective work fatigue; individual factor; janitors; street sweeper }, issn = {2775-5614}, pages = {223--227} doi = {10.14710/mkmi.22.4.223-227}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/55894} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Kelelahan kerja dapat diartikan sebagai menurunnya kapasitas kerja dan stamina tubuh untuk bekerja. Petugas kebersihan Kabupaten Banjarnegara khususnya petugas penyapu jalan berisiko mengalami kelelahan kerja karena berbagai faktor individu yang dimiliki dan beban kerja yang ditanggungnya. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan faktor individu dan beban kerja fisik dengan kelelahan kerja subjektif pada petugas kebersihan Kabupaten Banjarnegara.
Metode: Pendekatan cross-sectional digunakan dalam penelitian kuantitatif ini. Sampel diperoleh melalui teknik total sampling yaitu seluruh petugas kebersihan Kabupaten Banjarnegara bagian penyapu jalan dengan jumlah 41 pekerja. Variabel bebas berupa faktor individu mencakup usia, status gizi, masa kerja, dan kebiasaan merokok dengan variabel terikat berupa kelelahan kerja subjektif. Data diperoleh dari wawancara kuesioner dan pengukuran langsung. Instrumen penelitian untuk beban kerja fisik yaitu SNI 7269:2009, sedangkan untuk kelelahan kerja subjektif yaitu kuesioner IFRC (Industrial Fatigue Research Committee). Uji statistik data menggunakan uji Chi-Square.
Hasil: Dari hasil penelitian diketahui kelelahan kerja subjektif tingkat sedang dirasakan 34,1% pekerja dan kelelahan kerja subjektif tingkat ringan dirasakan 65,9% pekerja. Variabel yang berhubungan dengan kelelahan kerja subjektif yaitu usia (p-value = 0,033), status gizi (p-value = 0,035), dan masa kerja (p-value = 0,001). Sedangkan kebiasaan merokok (p-value = 0,923) dan beban kerja fisik (p-value = 1,000) menjadi variabel yang tidak memiliki hubungan dengan dengan kelelahan kerja subjektif.
Simpulan: Masing-masing dari usia, status gizi, dan masa kerja memiliki hubungan dengan kelelahan kerja subjektif, namun tidak terdapat hubungan antara kebiasaan merokok maupun beban kerja fisik dengan kelelahan kerja subjektif pada petugas kebersihan Kabupaten Banjarnegara.
Kata kunci: kelelahan kerja subjektif; faktor individu; petugas kebersihan; penyapu jalan
Title: The Correlation of Individual Factors and Physical Workload with Subjective Work Fatigue on Janitors at Banjarnegara Regency
Background: Work fatigue can be described as a decrease in work capacity and physical stamina. Due to various kinds of individual factors and workload, Banjarnegara Regency's janitors, specifically street sweepers, are at risk of experiencing work fatigue. The goal of this research is to analyze the correlation of individual factors and physical workload with subjective work fatigue on janitors at Banjarnegara Regency.
Method: Cross-sectional methodology is used in this quantitative research. Samples were obtained through the Total Sampling technique which consisted of 41 janitors of the street sweeper section. Subjective work fatigue is a dependent variable that has independent variables such as age, nutritional state, length of working, and smoking habits. The data were obtained from questionnaire interviews and direct measurements. SNI 7269:2009 is used to measure physical workload, while the IFRC (Industrial Fatigue Research Committee) questionnaire is used to measure subjective work fatigue. Analytical Chi-Square test was used.
Result: The outcomes showed that 34,1% of workers felt moderate subjective work fatigue felt and 65,9% of workers felt mild subjective work fatigue. Variables related with subjective work fatigue are age (p-value = 0,033), nutritional status (p-value = 0,035), and length of working (p-value = 0,001). Smoking habits (p-value = 0,923) and physical workload (p-value = 1,000) are variables that are not related to subjective work fatigue.
Conclusion: Each of age, nutritional status, and length of working has a correlation with subjective work fatigue, but smoking habit as well as physical workload has no correlation with subjective work fatigue on Banjarnegara Regency’s janitors.
Keywords: subjective work fatigue; individual factor; janitors; street sweeper
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-20 13:51:07