skip to main content

Analisis Peran Stakeholder dalam Program Inovasi Puskesmas di Puskesmas Rangkapan Jaya Baru

Department of Public Health, Universitas Diponegoro, Jl. Prof Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang, Indonesia

Received: 10 Aug 2024; Revised: 12 Sep 2024; Accepted: 1 Oct 2024; Published: 1 Dec 2024.
Editor(s): Suci Amalia, S.Gz., M.Gz
Open Access Copyright (c) 2024 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Hipertensi yang terjadi pada remaja berdampak pada meningkatkan resiko terkena hipertensi pada saat dewasa. Penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian hipretensi dapat melalui standar pelayanan minimal usia produktif. Rendahnya inisiatif kelompok remaja mendorong Puskesmas Rangkapan Jaya Baru menginovasikan program pencegahan hipertensi pada usia remaja. Tujuan penelitian adalah menganlisis peran stakeholder berdasarkan power dan interest dalam program pencegahan hipertensi pada usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Rangkapan Jaya Baru
Metode: Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan data melalui indepth interview kepada informan. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling. Pengolahan data dengan melakukan tabulasi skoring pada setiap stakeholder berdasarkan variabel power dan interest
Hasil: Analisis stakeholder berdasarkan power dan interest terbagi menjadi key players, contest setter, subject, dan client. Posisi key players Kepala Puskesmas, PJ UKM, dan Ketua Kader sebagai kunci dari pelaksanaan program, sehingga perlu penguatan kolaborasi dan pemberdayaan pada stakeholder lain. Contest setter oleh lurah sebagai posisi stakeholder dengan kepentingan rendah dan kekuatan tinggi perlu dipertimbangkan kebutuhannya dalam pengambilan keputusan. Posisi subject oleh Ketua TP PKK Kelurahan, Kasie Kemas, dan Tenaga Medis memiliki kepentingan tinggi yang tidak didukung dengan kekuatan, sehingga perlu membentuk aliansi dengan stakeholder yang memiliki kekuatan. Crowd oleh Ketua Posmaja, Ketua RW, dan remaja sebagai posisi rendah kepentingan dan lemah kekuatan, sehingga perlu pengawasan dan evaluasi agar stakeholder tersebut meningkatkan keterlibatannya.
Simpulan: Stakeholders yang saling terlibat memiliki posisi kekuatan dan kepentingannya masing-masing. Setiap stakeholder perlu peningkatan koordinasi dan kolaborasi berdasarkan kekuatan dan kepentingan agar pelaksanaan program berjalan optimal.

Kata kunci: hipertensi; stakeholder; usia remaja; UKBM


ABSTRACT

Title: Analysis of The Role Stakeholders in the Puskesmas Innovation Program in the Work Area of Puskesmas Rangkapan Jaya Baru

Background: Hypertension that occurs in adolescents has an impact on increasing the risk of developing hypertension in adulthood. The implementation of prevention and control of hypertension can be through the minimum service standards of productive age. The low initiative of the youth group encourages Puskesmas Rangkapan Jaya Baru to innovate a hypertension prevention program for adolescents. The purpose of this study is to analyze the role of stakeholders based on power and interest in the hypertension prevention program for adolescents in the working area of Puskesmas Rangkapan Jaya Baru.
Method: The research used a descriptive qualitative method. Data collection through indepth interviews with informants. The sampling technique is purposive sampling. Data processing by tabulating scoring on each stakeholder based on power and interest variables.
Result: The position of key players is the Head of Puskesmas, PJ UKM, and Head of Cadre as the key to program implementation, so it is necessary to strengthen collaboration and empowerment of other stakeholders. Contest setter by lurah as a stakeholder position with low importance and high power needs to be considered in decision making. The subject position by the Head of TP PKK Kelurahan, Kasie Kemas, and Medical Personnel has a high interest that is not supported by power, so it is necessary to form alliances with stakeholders who have power. Crowd by the Head of Posmaja, Head of RW, and teenagers as a position of low importance and weak power, so it needs supervision and evaluation so that these stakeholders increase their involvement.
Conclusion: Stakeholders who are mutually involved have their own positions of power and importance. Each stakeholder needs to improve coordination and collaboration based on strengths and interests so that program implementation runs optimally.

Keywords: hypertension; stakeholder; adolescence; UKBM

Fulltext View|Download
Keywords: hipertensi; stakeholder; usia remaja; UKBM

Article Metrics:

  1. Akbar H. Pencegahan Penyakit Tidak Menular Melalui Edukasi Cerdik pada Masyarakat Desa Moyag Kotamobagu. Abdimas Univers [Internet]. 2021;3(1):83–7. Available from: http://abdimasuniversal.uniba-bpn.ac.id/index.php/abdimasuniversalDOI: https://doi.org/10.36277/abdimasuniversal.v3i1.94
  2. Suswanti I, Darsini. Sosialisasi Perilaku Cerdik Dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Ptm) Pada Masyarakat. J Masy Mandiri dan Berdaya [Internet]. 2022;I:1–23. Available from: https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/mbm%0ASOSIALISASI
  3. Kementrian Kesehatan. PMK No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. 2019;
  4. Diana TS, Hastono SP. Pengaruh Gaya Hidup terhadap Hipertensi pada Remaja: Literature Review. Faletehan Heal J. 2023;10(02):169–77. [Internet]. Available from : https://journal.lppm-stikesfa.ac.id/index.php/FHJ/article/view/590
  5. Hansen ML, Gunn PW, Kaelber DC. Underdiagnosis of hypertension in children and adolescents. Jama. 2007;298(8):874–9
  6. Solaimani S, Bouwman H. A framework for the alignment of business model and business processes: A generic model for trans-sector innovation. Bus Process Manag J. 2012;18(4):655–79
  7. Bryson JM. What to do when stakeholders matter: Stakeholder Identificatixon and analysis techniques. Public Manag Rev. 2004;6(1):21–53
  8. Vos JFJ, Achterkamp MC. An Instrument for Stakeholder Identification : Phasing Roles of Involvement. Grogen:University of Groningen. 2004;22
  9. A.Hidayah N, Hutagalung SS, Hermawan D. Analisis Peran Stakeholder Dalam Pengembangan Wisata Talang Air Peninggalan Kolonial Belanda Di Kelurahan Pajaresuk Kabupaten Pringsewu. J Adm Publik [Internet]. 2019;7(1):55–71. Available from: http://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma
  10. Roberts D, Wyk R van, Dhanpat N. Exploring practices for effective collaboration. Proc 28th Annu Conf South African Inst Manag Sci [Internet]. 2016;(September):4–7. Available from: http://mediachef.co.za/saims-2016/papers/HRL1_Full.pdf
  11. Putri DF. Analisa Stakeholder dalam Implementasi Kebijakan Kenanggulangan Kemiskinan Di Kota Madiun. Univ Airlangga [Internet]. 2017;1–10. Available from: http://repository.unair.ac.id/74877/3/JURNAL_Fis.P.36 18 Put s.pdf
  12. Aryanto ED, Marom A. Analisis Peran Stakeholder Dalam Pilah Sampah di Kelurhan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Fak Ilmu Sosia dan Ilmu Polit Univ Diponegoro [Internet]. 2021;10(2):282. Available from: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/10758/%0Ahttps://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/10758/2/BAB 1.pdf
  13. Yolanda F, Hanum SH, Nopianti H. Peran Kader Kesehatan Dalam Mengimplementasi Program Posyandu Balita Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Posyandu Garuda Kelurahan Tanjung Enim). Pros Semin Nas Unimus. 2021;4(36):971–7
  14. Suhaela, Hasan M. Health Promotion Strategy For Prevention Of Dengue Blood Fever ( DBD ) In The Working Area Of The Antang Puskesmas Makassar City Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Madya BBPK Makassar. 2021;1(2)
  15. Hardiansyah G. Analisis Peran Berbagai Stakeholder dalam Menyongsong Era Pembangunan KPH di Kabupaten Ketapang. J EKSOS. 2012;8(3):186–94.[Internet]. Available from : https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jht/article/view/1496
  16. Dachi CS, Djakman CD. Penerapan Stakeholder Engagement dalam Corporate Social Responsibility: Studi Kasus Pada Rumah Sakit Mata X. J Ris Akunt dan Keuang. 2020;8(2):291–306. [Interent]. Availble from : https://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/view/21535
  17. Sembiring NB, Senduk JJ, Mulyono H. Peranan Komunikasi Kesehatan di Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang (Studi Tentang Sosialisasi GERMAS Oleh Dinas Kesehatan Manado). J Chem Inf Model. 2019;8(1):1–12. [Internet]. Available from : https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/23333
  18. Setiawan B, Nurcahyanto H. Analisis Peran Stakeholders dalam Implementasi Kebijakan Penanggulangan Angka Kematian Ibu Studi Kasus Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. J Public Policy Manag Rev [Internet]. 2020;9(2):127–44. Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/view/27351
  19. Phytaloka Gayatri NA, Warsono H, Santoso S. Analisis Peran Stakeholder dalam Pengembangan Desa Wisata Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. J Public Policy Manag Rev [Internet]. 2023; Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/view/42465
  20. Widodo ML, Soekmadi R, Arifin HS. Analisis Stakeholders Dalam Pengembangan Ekowisata Di Taman Nasional Betung Kerihun Kabupaten Kapuas Hulu. J Pengelolaan Sumberd Alam dan Lingkung (Journal Nat Resour Environ Manag. 2018;8(1):55–61. [Internet]. Available from: https://journal.ipb.ac.id/index.php/jpsl/article/view/18471

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-05 14:54:15

No citation recorded.