Department of Public Health, Universitas Diponegoro, Jl. Prof Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI65840, author = {Septo Pawelas Arso and Eka Yunila Fatmasari and Zabrina Rizky Yudana}, title = {Analisis Peran Stakeholder dalam Program Inovasi Puskesmas di Puskesmas Rangkapan Jaya Baru}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {23}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {hipertensi; stakeholder; usia remaja; UKBM}, abstract = { Latar belakang: Hipertensi yang terjadi pada remaja berdampak pada meningkatkan resiko terkena hipertensi pada saat dewasa. Penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian hipretensi dapat melalui standar pelayanan minimal usia produktif. Rendahnya inisiatif kelompok remaja mendorong Puskesmas Rangkapan Jaya Baru menginovasikan program pencegahan hipertensi pada usia remaja. Tujuan penelitian adalah menganlisis peran stakeholder berdasarkan power dan interest dalam program pencegahan hipertensi pada usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Rangkapan Jaya Baru Metode: Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan data melalui indepth interview kepada informan. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling. Pengolahan data dengan melakukan tabulasi skoring pada setiap stakeholder berdasarkan variabel power dan interest Hasil: Analisis stakeholder berdasarkan power dan interest terbagi menjadi key players, contest setter, subject, dan client. Posisi key players Kepala Puskesmas, PJ UKM, dan Ketua Kader sebagai kunci dari pelaksanaan program, sehingga perlu penguatan kolaborasi dan pemberdayaan pada stakeholder lain. Contest setter oleh lurah sebagai posisi stakeholder dengan kepentingan rendah dan kekuatan tinggi perlu dipertimbangkan kebutuhannya dalam pengambilan keputusan. Posisi subject oleh Ketua TP PKK Kelurahan, Kasie Kemas, dan Tenaga Medis memiliki kepentingan tinggi yang tidak didukung dengan kekuatan, sehingga perlu membentuk aliansi dengan stakeholder yang memiliki kekuatan. Crowd oleh Ketua Posmaja, Ketua RW, dan remaja sebagai posisi rendah kepentingan dan lemah kekuatan, sehingga perlu pengawasan dan evaluasi agar stakeholder tersebut meningkatkan keterlibatannya. Simpulan: Stakeholders yang saling terlibat memiliki posisi kekuatan dan kepentingannya masing-masing. Setiap stakeholder perlu peningkatan koordinasi dan kolaborasi berdasarkan kekuatan dan kepentingan agar pelaksanaan program berjalan optimal. Kata kunci: hipertensi; stakeholder; usia remaja; UKBM ABSTRACT Title: Analysis of The Role Stakeholders in the Puskesmas Innovation Program in the Work Area of Puskesmas Rangkapan Jaya Baru Background: Hypertension that occurs in adolescents has an impact on increasing the risk of developing hypertension in adulthood. The implementation of prevention and control of hypertension can be through the minimum service standards of productive age. The low initiative of the youth group encourages Puskesmas Rangkapan Jaya Baru to innovate a hypertension prevention program for adolescents. The purpose of this study is to analyze the role of stakeholders based on power and interest in the hypertension prevention program for adolescents in the working area of Puskesmas Rangkapan Jaya Baru. Method: The research used a descriptive qualitative method. Data collection through indepth interviews with informants. The sampling technique is purposive sampling. Data processing by tabulating scoring on each stakeholder based on power and interest variables. Result: The position of key players is the Head of Puskesmas, PJ UKM, and Head of Cadre as the key to program implementation, so it is necessary to strengthen collaboration and empowerment of other stakeholders. Contest setter by lurah as a stakeholder position with low importance and high power needs to be considered in decision making. The subject position by the Head of TP PKK Kelurahan, Kasie Kemas, and Medical Personnel has a high interest that is not supported by power, so it is necessary to form alliances with stakeholders who have power. Crowd by the Head of Posmaja, Head of RW, and teenagers as a position of low importance and weak power, so it needs supervision and evaluation so that these stakeholders increase their involvement. Conclusion: Stakeholders who are mutually involved have their own positions of power and importance. Each stakeholder needs to improve coordination and collaboration based on strengths and interests so that program implementation runs optimally. Keywords: hypertension; stakeholder; adolescence; UKBM }, issn = {2775-5614}, pages = {291--299} doi = {10.14710/mkmi.23.4.291-299}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/65840} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Hipertensi yang terjadi pada remaja berdampak pada meningkatkan resiko terkena hipertensi pada saat dewasa. Penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian hipretensi dapat melalui standar pelayanan minimal usia produktif. Rendahnya inisiatif kelompok remaja mendorong Puskesmas Rangkapan Jaya Baru menginovasikan program pencegahan hipertensi pada usia remaja. Tujuan penelitian adalah menganlisis peran stakeholder berdasarkan power dan interest dalam program pencegahan hipertensi pada usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Rangkapan Jaya BaruMetode: Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan data melalui indepth interview kepada informan. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling. Pengolahan data dengan melakukan tabulasi skoring pada setiap stakeholder berdasarkan variabel power dan interest Hasil: Analisis stakeholder berdasarkan power dan interest terbagi menjadi key players, contest setter, subject, dan client. Posisi key players Kepala Puskesmas, PJ UKM, dan Ketua Kader sebagai kunci dari pelaksanaan program, sehingga perlu penguatan kolaborasi dan pemberdayaan pada stakeholder lain. Contest setter oleh lurah sebagai posisi stakeholder dengan kepentingan rendah dan kekuatan tinggi perlu dipertimbangkan kebutuhannya dalam pengambilan keputusan. Posisi subject oleh Ketua TP PKK Kelurahan, Kasie Kemas, dan Tenaga Medis memiliki kepentingan tinggi yang tidak didukung dengan kekuatan, sehingga perlu membentuk aliansi dengan stakeholder yang memiliki kekuatan. Crowd oleh Ketua Posmaja, Ketua RW, dan remaja sebagai posisi rendah kepentingan dan lemah kekuatan, sehingga perlu pengawasan dan evaluasi agar stakeholder tersebut meningkatkan keterlibatannya. Simpulan: Stakeholders yang saling terlibat memiliki posisi kekuatan dan kepentingannya masing-masing. Setiap stakeholder perlu peningkatan koordinasi dan kolaborasi berdasarkan kekuatan dan kepentingan agar pelaksanaan program berjalan optimal.
Kata kunci: hipertensi; stakeholder; usia remaja; UKBM
ABSTRACT
Title: Analysis of The Role Stakeholders in the Puskesmas Innovation Program in the Work Area of Puskesmas Rangkapan Jaya Baru
Background: Hypertension that occurs in adolescents has an impact on increasing the risk of developing hypertension in adulthood. The implementation of prevention and control of hypertension can be through the minimum service standards of productive age. The low initiative of the youth group encourages Puskesmas Rangkapan Jaya Baru to innovate a hypertension prevention program for adolescents. The purpose of this study is to analyze the role of stakeholders based on power and interest in the hypertension prevention program for adolescents in the working area of Puskesmas Rangkapan Jaya Baru.Method: The research used a descriptive qualitative method. Data collection through indepth interviews with informants. The sampling technique is purposive sampling. Data processing by tabulating scoring on each stakeholder based on power and interest variables.Result: The position of key players is the Head of Puskesmas, PJ UKM, and Head of Cadre as the key to program implementation, so it is necessary to strengthen collaboration and empowerment of other stakeholders. Contest setter by lurah as a stakeholder position with low importance and high power needs to be considered in decision making. The subject position by the Head of TP PKK Kelurahan, Kasie Kemas, and Medical Personnel has a high interest that is not supported by power, so it is necessary to form alliances with stakeholders who have power. Crowd by the Head of Posmaja, Head of RW, and teenagers as a position of low importance and weak power, so it needs supervision and evaluation so that these stakeholders increase their involvement.Conclusion: Stakeholders who are mutually involved have their own positions of power and importance. Each stakeholder needs to improve coordination and collaboration based on strengths and interests so that program implementation runs optimally.
Keywords: hypertension; stakeholder; adolescence; UKBM
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-06-05 14:54:15