Departement of Public Health, Universitas Dian Nuswantoro, Jl. Imam Bonjol No.207, Pendrikan Kidul, Kec.Semarang Tengah, Semarang, Indonesia 50131, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI66280, author = {Rizka Khasanah and Kismi Mubarokah}, title = {Studi Perbedaan: Penggunaan Pornografi pada Remaja di Sekolah Negeri dan Sekolah Berbasis Agama, Semarang, Indonesia}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {23}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {porn, adolescents, subjective norm, perceived behavioral control, attitude}, abstract = { Latar Belakang : Paparan pornografi menyebabkan sikap buruk dan perspektif diri pada remaja. Ini bisa bermanifestasi dalam terjadinya kecanduan pornografi, dan lebih dari perilaku seksual beresiko. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan pornografi pada remaja disekolah umum dan berbasis agama. Apakah terdapat perbedaan pada kelima variabel antara kedua kelompok tersebut. Metode : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan sikap, persepsi pengendalian perilaku, niat, norma subyektif, dan perilaku konsumsi pornografi antara sekolah umum dan sekolah berbasis agama di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan purposive sampling sebanyak 1.844 sampel yang terdiri dari SMP-SMA (termasuk SMK), dan Mahasiswa. Data sekunder diperoleh dari situs web sehariku.dinus.ac.id. Analisis bivariat menggunakan Uji Nonparametrik Mann-Whitney untuk membandingkan variabel-variabel antara dua kelompok. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden sebagian besar adalah perempuan (55,4%) pada awal masa remaja (50,6%) dan tinggal bersama orang tua mereka (74,2%). Sekolah umum memiliki kontrol perilaku yang dirasakan lebih baik (peringkat rata-rata 930,23), niat yang lebih baik (peringkat rata-rata 928,53), dan perilaku yang lebih baik (peringkat rata-rata 923,21) daripada sekolah berbasis agama. Pada saat yang sama, sekolah berbasis agama memiliki norma subyektif yang lebih baik (peringkat rata-rata 937,04) dan sikap yang lebih baik (peringkat rata-rata 947,71) daripada sekolah umum. Baik pada sekolah negeri maupun sekolah berbasis agama, tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap (p-value 0,231), norma subyektif (p-value 0,488), persepsi kontrol perilaku (p-value 0,285), niat (p-value 0,405), dan perilaku konsumsi pornografi (p-value 0,914). Kesimpulan : Dapat di simpulkan bahwa kedua jenis sekolah perlu meningkatkan program efektif mereka untuk mengatasi pengendalian diri yang buruk, rendahnya kualitas pendidikan yang diterima, dan pengawasan orang tua. Kata kunci : Pornografi, Remaja, Norma Subyektif, Presepsi Kontrol Perilaku, Sikap ABSTRACT Title : The Comparative Study: Pornography Use between Adolescents in Public and Religion-Based Schools, Semarang, Indonesia Background : Pornography exposure causes bad attitudes and self-perspectives in adolescents. This could manifest in the occurrence of porn addiction, and more over-risky sexual behavior. This research was conducted to find out the problem of pornography in adolescents in public and religion-based schools. Is there a difference in the five variables between the two groups. Method : The study aimed to analyze the differences in attitude, perceived behavior control, intentions, subjective norms, and pornography consumption behaviors between public and religion-based Semarang City schools. This study used a cross-sectional design with a purposive sampling of 1,844 samples including Junior-Senior High School (including vocational school), and University Students. The secondary data was obtained from sehariku.dinus.ac.id website. The bivariate analysis used the Mann-Whitney Nonparametric Test to compare these variables between two groups. Result : The results of the study showed that the characteristics of the respondents were mostly female (55.4%) in early adolescence (50.6%) and living with their parents (74.2%). The public school has better perceived behavior control (mean rank 930,23), better intention (mean rank 928,53), and better behavior (mean rank 923,21) than religion-based schools. At the same time, religion-based schools have better subjective norms (mean rank 937,04) and better attitudes (mean rank 947,71) than public schools. In both public and religion-based schools, there was no significant difference between attitude (p-value 0,231), subjective norms (p-value 0,488), perceived behavior control (p-value 0,285), intention (p-value 0,405), and porn use behavior (p-value 0,914). Conclusion: The two kinds of schools need to improve their effective programs to overcome poor self-control, low quality of education received, and parental supervision. Keywords: porn, adolescents, subjective norm, perceived behavioral control, attitude }, issn = {2775-5614}, doi = {10.14710/mkmi.23.4.%p}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/66280} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Paparan pornografi menyebabkan sikap buruk dan perspektif diri pada remaja. Ini bisa bermanifestasi dalam terjadinya kecanduan pornografi, dan lebih dari perilaku seksual beresiko. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan pornografi pada remaja disekolah umum dan berbasis agama. Apakah terdapat perbedaan pada kelima variabel antara kedua kelompok tersebut.
Metode : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan sikap, persepsi pengendalian perilaku, niat, norma subyektif, dan perilaku konsumsi pornografi antara sekolah umum dan sekolah berbasis agama di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan purposive sampling sebanyak 1.844 sampel yang terdiri dari SMP-SMA (termasuk SMK), dan Mahasiswa. Data sekunder diperoleh dari situs web sehariku.dinus.ac.id. Analisis bivariat menggunakan Uji Nonparametrik Mann-Whitney untuk membandingkan variabel-variabel antara dua kelompok.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden sebagian besar adalah perempuan (55,4%) pada awal masa remaja (50,6%) dan tinggal bersama orang tua mereka (74,2%). Sekolah umum memiliki kontrol perilaku yang dirasakan lebih baik (peringkat rata-rata 930,23), niat yang lebih baik (peringkat rata-rata 928,53), dan perilaku yang lebih baik (peringkat rata-rata 923,21) daripada sekolah berbasis agama. Pada saat yang sama, sekolah berbasis agama memiliki norma subyektif yang lebih baik (peringkat rata-rata 937,04) dan sikap yang lebih baik (peringkat rata-rata 947,71) daripada sekolah umum. Baik pada sekolah negeri maupun sekolah berbasis agama, tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap (p-value 0,231), norma subyektif (p-value 0,488), persepsi kontrol perilaku (p-value 0,285), niat (p-value 0,405), dan perilaku konsumsi pornografi (p-value 0,914).
Kesimpulan : Dapat di simpulkan bahwa kedua jenis sekolah perlu meningkatkan program efektif mereka untuk mengatasi pengendalian diri yang buruk, rendahnya kualitas pendidikan yang diterima, dan pengawasan orang tua.
Kata kunci: Pornografi, Remaja, Norma Subyektif, Presepsi Kontrol Perilaku, Sikap
ABSTRACT
Title : The Comparative Study: Pornography Use between Adolescents in Public and Religion-Based Schools, Semarang, Indonesia
Background : Pornography exposure causes bad attitudes and self-perspectives in adolescents. This could manifest in the occurrence of porn addiction, and more over-risky sexual behavior. This research was conducted to find out the problem of pornography in adolescents in public and religion-based schools. Is there a difference in the five variables between the two groups.
Method : The study aimed to analyze the differences in attitude, perceived behavior control, intentions, subjective norms, and pornography consumption behaviors between public and religion-based Semarang City schools. This study used a cross-sectional design with a purposive sampling of 1,844 samples including Junior-Senior High School (including vocational school), and University Students. The secondary data was obtained from sehariku.dinus.ac.id website. The bivariate analysis used the Mann-Whitney Nonparametric Test to compare these variables between two groups.
Result : The results of the study showed that the characteristics of the respondents were mostly female (55.4%) in early adolescence (50.6%) and living with their parents (74.2%). The public school has better perceived behavior control (mean rank 930,23), better intention (mean rank 928,53), and better behavior (mean rank 923,21) than religion-based schools. At the same time, religion-based schools have better subjective norms (mean rank 937,04) and better attitudes (mean rank 947,71) than public schools. In both public and religion-based schools, there was no significant difference between attitude (p-value 0,231), subjective norms (p-value 0,488), perceived behavior control (p-value 0,285), intention (p-value 0,405), and porn use behavior (p-value 0,914).
Conclusion: The two kinds of schools need to improve their effective programs to overcome poor self-control, low quality of education received, and parental supervision.
Keywords: porn, adolescents, subjective norm, perceived behavioral control, attitude
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-01-06 08:41:10