skip to main content

Analisis Epidemiologi Deskriptif Malaria Kabupaten Purworejo Dalam Periode Peningkatan Kasus Malaria Tahun 2021

Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Received: 29 Jan 2024; Revised: 25 Nov 2024; Accepted: 26 Nov 2024; Available online: 1 Dec 2024; Published: 10 Dec 2024.
Open Access Copyright (c) 2024 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Malaria masih menjadi ancaman status kesehatan masyarakat Indonesia. Purworejo merupakan kabupaten dengan kasus malaria tertinggi di Jawa Tengah. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan kejadian malaria di Kabupaten Purworejo menurut variabel orang, tempat, dan waktu.

Metode: Penelitian observasional deskriptif dengan desain cross sectional dengan sampel berjumlah 192 orang yang merupakan penderita malaria di Kecamatan Bener dan Kecamatan Kaligesing tahun 2021. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang mencakup karakteristik responden, tingkat pengetahuan, faktor perilaku, dan faktor lingkungan. Data dianalisis secara deskriptif serta disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang menggambarkan distribusi faktor risiko kejadian malaria di Purworejo.

Hasil: Kasus malaria di Purworejo paling banyak terjadi di Bener (53,3%) dan Kaligesing (35%), pada usia produktif (73,1% di Bener dan 73,7% di Kaligesing), laki-laki (61,5% di Bener dan 60,5% di Kaligesing), serta bulan Juni (28,2% di Bener) dan Januari (24,3% di Kaligesing). Pengetahuan masyarakat Bener dan Kaligesing tergolong baik yaitu mencapai 97,4% dan 93%, praktik pencegahannya juga sudah baik yaitu mencapai 56,4% (Bener) dan 85,7% (Kaligesing). Keberadaan habitat vektor masih tinggi yaitu mencapai 62,8% di Bener dan 61,4% di Kaligesing yang tersebar di sekitar rumah penduduk dengan jarak < 100 meter.

Simpulan: Masyarakat yang terpapar malaria di Kabupaten Purworejo sebagian besar merupakan kelompok usia produktif, berjensi kelamin laki-laki, terdiagnosis malaria pada Bulan Januari dan Juni, berpengetahuan baik, berperilaku buruk, dan memiliki lingkungan yang rumah yang dekat dengan tempat perkembangbiakan nyamuk.

Kata kunci: Epidemiologi; Malaria; Purworejo


ABSTRACT
Title: Malaria Epidemiological Analysisi in Purworejo District during the Period of Increasing Malaria Cases 2021

Background: Purworejo is a district with the highest malaria cases in Central Java. The aim of the study was to describe the incidence of malaria in Purworejo Regency according to the variables of person, place and time.

Methods: Descriptive observational research with cross sectional design. The population and sample are 192 respondents in Bener and Kaligesing in 2022. Data were collected using a questionnaire included respondent characteristics, knowledge, behavioral, and environmental. Data were analyzed descriptively, presented in tables and graphs which illustrate the distribution of risk factors for malaria in Purworejo.

Result : Most cases of malaria in Purworejo occur in Bener (53.3%) and Kaligesing (35%), in productive age (73.1% in Bener and 73.7% in Kaligesing), male (61.5% in Bener and 60.5% in Kaligesing), in June (28.2% in Bener) and January (24.3% in Kaligesing). The knowledge of the Bener and Kaligesing people is good, reaching 97.4% and 93%. The behaviour are also good, reaching 56.4% (Bener) and 85.7% (Kaligesing). The existence of vector habitat is still high, reaching 62.8% in Bener and 61.4% in Kaligesing.

Conclusion : Malaria in Purworejo are influenced by gender, age, area, time, knowledge, behavior, and environment.

Keywords: Analysis; Epidemiological; Malaria


Fulltext
Keywords: Analisis; Epidemiologi; Malaria

Article Metrics:

  1. Julia F dan Ahmad S. MALARIA. Jurnal Averrous 2018, 4(2): 59-67
  2. Aditama TY. Arah Kebijakan Pengendalian Penyakit Infeksi di Indonesia. Simposium Pengendalian Penyakit Infeksi : Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Bangsa. Sambutan Dirjen P2 & PL Depkes RI dalam Konas VII PIT PAMKI. Yogyakarta; 13-14 November 2009
  3. Depkes RI. Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor. Direktorat Jenderal PPM dan PLP Departemen Kesehatan RI. Jakarta; 2004
  4. Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. Analisa Situasi dan Kebijakan Pengendalian Malaria di Kabupaten Purworejo 2021. Purworejo; 2022
  5. BPS Kabupaten Wonosobo. Wonosobo Dalam Angka Tahun 2011. Wonosobo; 2012
  6. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Edisi Keempat. Jakarta ; 2008
  7. Harijanto PN. Malaria: Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta; 2000
  8. Depkes RI. Pengendalian/ Pemberantasan Vektor DBD. Ditjen P2 dan PL. Jakarta ; 2008
  9. Depkes RI. Kapasitas Vektorial Nyamuk Ae. aegypti di Kota Mataram NTB Terkait Iklim. Seminar Nasional & Kongres APNI : “Partisipasi Masyarakat dalam Program Pengendalian Nyamuk Terpadu”. Bogor ; 10 Agustus 2009
  10. Nuranindita R, Martini M, Hestiningsih R, Kusariana N, Yuliawati S, Wurjanto MA, Susanto HS & Adi MS. (2023). Knowledge, Attitude and Practice Towards The Use and Care of Long-Lasting Insecticidal Nets (LLINs) in Sidomulyo Region Purworejo District 2023. Proceedings of the International Conference on Public Health, 8(1), 57–67
  11. Ningtyas R, Martini M, Wuryanto MA, Hestiningsih R, Susanto HS, & Adi MS. Epidemiology of Malaria Determinants in Children in Purworejo Regency (Case Control Study of Malaria in Children in 2022-2023). Proceedings of the International Conference on Public Health, 8(1), 47–56

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-15 22:25:37

No citation recorded.