skip to main content

Faktor faktor yang mempengaruhi penyakit Demam berdarah Dengue (DBD) di wilayah Centro Saude Bairo Formosa Posto Administrativo Nain Feto Municipio Dili Timor Leste Tahun 2023

1Master of Epidemiology, Faculty of Public Health, Diponegoro University, Jl. Prof. Jacub Rais, SH, Tembalang, Semarang 50275, Timor-Leste

2Master of Epidemiology, Faculty of Public Health, Diponegoro University, Jl. Prof. Jacub Rais, SH, Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Received: 12 Oct 2024; Revised: 8 Nov 2024; Accepted: 11 Nov 2024; Published: 1 Dec 2024.
Editor(s): Suci Amalia, S.Gz., M.Gz
Open Access Copyright (c) 2024 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih melanda sampai saat ini dan sangat berbahaya yang ditularkan oleh Aedes aegypti. Menurut data epidomologi kasus penyakit dengue yang terjadi di Timor Leste pada tahun 2022 dengan jumah kasus 4003 jiwa dan 50 kasus kematian dengan kasus terbanyak di Municipio Dili berjumlah 2664 jiwa. Centro Saude Formosa Posto Administrative Nain Feto Municipio Dili setiap tahun selalu menningkat karena dipengaruhi oleh berbagai factor diantaranya pengetahuan,masyarakat , sikap masyarakat, perilaku masyarakat dan linkungan masyarakat, Maka peneliti tertarik untuk untuk meneliti mengenai factor factor yang mempengaruhi penyakit DBD pada masyarakat di wilayah kerja Centro Saude Bairo Formoza pada tahun 2023.
Metode: Penelitian deskriptif kualitatif menggunakan teknik purposive sampling, dengan metode pengumpulan data wawancara dan kuesioner, dengan total populasi 934 pasien yang datang berobat di Dili Timor Leste dengan sampel sebanyak 24 responden.
Hasil: Faktor – faktor yang mempengaruhi penyakit demam berdarah dengue di wilayah Centor Saude Bairo Formosa, dari faktor pengetahuan sebanyak 178 (74%), faktor sikap sebanyak 218 (91%), dan faktor perilaku sebanyak 126 (52,5%), dan faktor lingkungan sebanyak 96 (80%).
Simpulan: Faktor – faktor yang mempengaruhi penyakit demam berdarah dengue di wilayah Centor Saude Bairo Formosa berasal dari faktor pengetahuan, faktor sikap, faktor perilku, dan faktor lingkungan.

Kata kunci: Demam Berdarah Dengue; Pengetahuan; Sikap; Lingkungan; Perilaku

 

ABSTRACT
Title: Factors that influence Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in the Centro Saude Bairo Formosa Posto Administrativo Nain Feto Municipio Dili Timor Leste in 2023

Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that is still rampant today and is very dangerous, transmitted by Aedes aegypti. According to epidemiological data, cases of dengue disease that occurred in Timor Leste in 2022 with a total of 4003 cases and 50 deaths with the most cases in the Municipality of Dili totaling 2664 people. Centro Saude Formosa Posto Administrative Nain Feto Municipio Dili always increases every year because it is influenced by various factors including knowledge, society, community attitudes, community behavior and community environment, so researchers are interested in studying the factors that influence DHF in the community in the Centro Saude Bairo Formoza work area in 2023.
Method: Qualitative descriptive research using purposive sampling techniques, with interview and questionnaire data collection methods, with a total population of 934 patients who came for treatment in Dili Timor Leste with a sample of 24 respondents.
Results: Factors that influence dengue fever in the Centor Saude Bairo Formosa area, from knowledge factors as many as 178 (74%), attitude factors as many as 218 (91%), and behavior factors as many as 126 (52.5%), and environmental factors as many as 96 (80%).
Conclusion: Factors that influence dengue fever in the Centor Saude Bairo Formosa area come from knowledge factors, attitude factors, behavior factors, and environmental factors.

Keywords: Dengue Fever; Knowledge; Attitude; Environment; Behavior

Fulltext View|Download
Keywords: Demam Berdarah Dengue; Pengetahuan; Sikap; Lingkungan; Perilaku

Article Metrics:

  1. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Nuha Medika: Yogyakarta. Rosidi, A.R. dan Adisasmito, Wiku. 2009
  2. https://dinkes.kukarkab.go.id/berita/hari-demam-berdarah-asean Dili Tatoli News 7 April 2022
  3. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
  4. Bapenas. 2006. Laporan Kajian Kebijaksanaan Penanggulangan (wabah) Penyakit Menular (Studi Kasus DBD). Jakarta: Direktorat Kesehatan&Gizi Masyarakat. Budiarto, E. 2001
  5. Biostatistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
  6. Pemberantasan Vektor Demam Berdarah Di Indonesia. Diunduh: 8 Maret 2011. http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678 9/ 3715/1/fkm-indra%20c5.pdf
  7. Depkes RI. 1999. Petunjuk Teknis Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Ditjen PPM&PL. Depkes RI. 2004. Demam Berdarah Dengue. Jakarta:
  8. Depkes RI. Depkes RI. 2004. Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Salah Satu Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD)
  9. Depkes RI. 2004. Perilaku dan Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti sangat Penting Diketahui dalam Melakukan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Termasuk Pemantauan Jentik
  10. Berkala. Jakarta: Depkes RI. Depkes RI. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD) oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Jakarta: Ditjen PPMPLP
  11. Depkes RI. 2004. Perilaku Hidup Nyamuk Aedes aegypti Sangat Penting Diketahui Dalam Melakukan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Termasuk Pemantauan Jentik Berkala. Jakarta:
  12. Depkes RI. Depkes RI. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Dirjen PP& PL
  13. Depkes RI. 2007. Demam berdarah. Jakarta: Depkes RI. Depkes RI. 2007. Ayo Lakukan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan
  14. Depkes RI. 2008. Modul Pelatihan Bagi Pelatih Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) dengan Pendekatan Komunikasi Perubahan Perilaku (Communication For Behavioral Impact). Jakarta: Ditjen PP dan PL. Depkes RI. 2010. Data Kasus DBD per Bulan di Indonesia Tahun 2010, 2009 dan 2008. Jakarta:
  15. Depkes RI. Dinkes Jateng. 2010. Profil Kesehatan 2009 Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Dinkes Sukoharjo. 2010. Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009. Sukoharjo: Dinas Kesehatan Sukoharjo
  16. Dinkes Sukoharjo. 2011. Endemisitas DBD Per Kelurahan/ Per Desa Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011. Sukoharjo:
  17. Dinas Kesehatan Sukoharjo. Kementrian Kesehatan RI. 2007. Waspada Demam Berdarah. Jakarta: Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes RI. Kristina, Isminah, Wulandari L. 2004. Demam Berdarah Dengue. Diunduh: 8 juni 2011. Http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah.h tml. Machfoedz, I. 2007
  18. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Malasari, Sukma N.N. 2010
  19. Perbedaan Faktor Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Lingkungan di Desa Endemis dan Non Endemis DBD (Studi di Puskesmas Ngadiluwih, Kab. Kediri (Skripsi). Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR. Murti, Bhisma. 2006
  20. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: UGM press. Murti, Bhisma. 2010
  21. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan edisi ke-2. Yogyakarta: UGM press. Notoatmodjo, S. 2003
  22. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Pranoto, Hadi. 2004
  23. Perbedaan Praktik PSN dan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Desa Percontohan DBD dan Desa Non Percontohan DBD di Kabupaten Bantul (Skripsi). Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP. Puskesmas Rimbo. 2010
  24. Juru pemantau Jentik (Jumantik). Diunduh: 10 Agustus 2011. http://puskesmasrimbo9.blogspot.com/2010/12/juru-pemantaujentik-jumantik.html. Riwidikdo, Handoko. 2010. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Riyanto, A. 2011
  25. Hubungan Faktor Penggerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) dengan Angka Bebas Jentik di Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. MKB Volume XLI No 2 Tahun 2009:80-86. Sukowinarsih, T.I dan Cahyati, W.H. 2010
  26. Hubungan Sanitasi Rumah dengan Angka Bebas Jentik Aedes Aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran Kota Semarang. Kemas volume 6 no 1 Juli-Desember 2010:43-51. Suhardiono. 2005
  27. Sebuah Analisis Faktor Risiko Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Helvetia Tengah, Medan Tahun 2005. Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia vol 1 no 2 Desember 2005: 48-65. Taviv, Y., Saikhu, A., dan Sitorus, H. 2010
  28. Pengendalian DBD Melalui Pemanfaatan Pemantau Jentik dan Ikan Cupang di Kota Palembang. Buletin Penelitian Kesehatan Vol 38 no 4, 2010: 215-224. WHO. 1995. Kader kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Widiantoro, Wisnu. 2011. Kasus DBD di Indonesia Tertinggi di ASEAN. Diunduh: 8 Juni 2011. http://health.kompas.com/index.php/read /2011/02/19/07163187/ www. kompas.com Yudhastuti, R. dan Vidiyani, A. 2005
  29. Hubungan Kondisi Lingkungan, Kontainer, dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 no 2 Januari 2005: 170-182

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-03 07:57:29

No citation recorded.