skip to main content

Evaluasi Program Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Puskesmas Berdasarkan Tingkat Capaian di Kota Tegal (Studi di Puskesmas Tegal Selatan dan Puskesmas Tegal Timur)

1Magister Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyrakat, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

2Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

3Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Received: 16 Dec 2024; Revised: 20 Feb 2025; Accepted: 28 Mar 2025; Available online: 15 Jun 2025; Published: 29 Jun 2025.
Editor(s): Suci Amalia, S.Gz., M.Gz
Open Access Copyright (c) 2025 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Program Imunisasi Dasar Lengkap merupakan upaya pemerintah dalam menurunkan angka kesakitan, kecatatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Akan tetapi pada tahun 2023 terjadi KLB campak, difteri dan pertusis di berbagai kota di Indonesia. Di Kota Tegal terdapat Puskesmas yang memiliki cakupan imunisasi Tinggi dan Puskesmas yang memiliki cakupan imunisasi rendah. Oleh karena itu diperlukan analisis perbedaan program Imunisasi Dasar Lengkap untuk mengetahui secara komprehensif perbedaan aspek konteks, input, proses dan produk pada kedua puskesmas tersebut sehingga diketahui strategi dalam pelaksanaan program selanjutnya.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskiptif menggunakan pendekatan kualitatif yang melibatkan 4 informan utama dan 10 informan triangulasi. Teknik yang digunakan dalam pengambilan informan adalah teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi. Kemudian data dianalisis secara univariat menggunakan qualitative content analysis.
Hasil: hasil penelitian menunjukkan pada aspek konteks, informan sudah mengetahui target dan tujuan dari program imunisasi secara tepat. Pada aspek Input jumlah SDM di puskesmas dengan cakupan imunisasi tinggi memiliki jumlah yang lebih banyak karena puskesmas memfasilitasi tambahan satu tenaga bidan yang khusus menangani pencatatan dan pelaporan. Pada kedua puskesmas pelatihan terkait pelaksanaan imunisasi hanya diberikan kepada koordinator imunisasi saja. Dana yang digunakan kedua puskesmas merupakan dana BOK. Aspek proses meliputi pencatatan dan pelaporan yang dilakukan secara manual dan digital menggunakan ASIK, umpan balik dilakukan setiap bulan setelah melakukan pelaporan, serta hambatan berupa adanya mitos terkait keyakinan di wilayah Puskesmas Tegal Selatan dan ketakutan orang tua untuk mengimunisasikan anaknya karena KIPI di Puskesmas Tegal Timur..
Simpulan: Puskesmas yang memiliki angka cakupan tinggi memiliki jumlah SDM yang lebih banyak, koordinator imunisasi melakukan transfer of knowledge, serta melakukan input data diluar target puskesmas yang berpotensi menyebabkan adanya penyalahgunaan data.

Kata kunci: Imunisasi; Evaluasi; CIPP


ABSTRACT
Title: Evaluation of Complete Basic Immunization Program (IDL) in Health Centers Based on Coverage Level in Tegal City (Study in Tegal Selatan Health Center and Tegal Timur Health Center)

Background: The Complete Basic Immunization Program is a government effort to reduce morbidity, disability and death due to Immunization-Preventable Diseases (PD3I). However, in 2023 there was an outbreak of measles, diphtheria and pertussis in various cities in Indonesia. In Tegal City there are Health Centers that have high immunization coverage and Health Centers that have low immunization coverage. Therefore, an analysis of the differences in the Complete Basic Immunization program is needed to comprehensively determine the differences in aspects of context, input, process and product in the two health centers so that strategies for implementing the next program are known..
Method: This study is a descriptive study using a qualitative approach involving 4 main informants and 12 triangulation informants. The sampling technique used is purposive sampling technique. Data collection was carried out qualitatively with in-depth interviews and observations. Then the data were analyzed univariately using qualitative content analysis.
Result: the results of the study showed that in aspect of context, informants already knew the targets and objectives of the immunization program accurately. In the Input aspect, the number of human resources in health centers with high immunization coverage is greater because the health center facilitates an additional midwife who specifically handles recording and reporting. In both health centers, training related to the implementation of immunization was only given to the immunization coordinator. The budget used by both health centers is BOK funds. The process aspect includes recording and reporting which is done manually and digitally using ASIK, feedback is given every month after reporting, and obstacles in the form of myths related to beliefs in the Tegal Selatan Health Center area and parents' fear of immunizing their children because of KIPI at the Tegal Timur Health Center.
Conclusion: Health centers that have high coverage rates have more human resources, immunization coordinators carry out transfer of knowledge, and input data outside the health center's targets which has the potential to cause data misuse.

Keywords: Immunization; Evaluation; CIPP

Fulltext View|Download
Keywords: Imunisasi; Evaluasi; CIPP

Article Metrics:

  1. Kementrian Kesehatan. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta; 2018
  2. CDC. Vaccines & Immunization [Internet]. National Center for Immunization and Respiratory Diseases. 2021. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/vac-gen/imz-basics.htm
  3. Permenkes. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Imunisasi. 12 Indonesia: BN.2017/NO.559, kemenkes.go.id : 162 hlm; 2017
  4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. Buku Ajar Imunisasi [Internet]. Cetakan II. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: PERSI; 2015. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-penyebab-kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html
  5. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2021. Kementrian Kesehatan Republik. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2022
  6. Direktorat P2PM. Laporan Kinerka Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Tahun 2022. Kemkes [Internet]. 2022;1–114. Available from: https://e-renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1-465827-3tahunan-768.pdf
  7. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buletin Surveilans PD3I & Imunisasi [Internet]. Jakarta; 2020. Available from: https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/sit-rep/buletin-surveilans-pd3i-dan-imunisasi-edisi-2-2020.pdf?sfvrsn=2a76da54_2
  8. Widhakuswara I. Strategi Menurunkan Angka Kematian Bayi dengan Meningkatkan Imunisasi Dasar. Res Gate [Internet]. 2022;(June). Available from: https://www.researchgate.net/publication/361343116%0AStrategi
  9. WHO. WHO and UNICEF warn of a decline in vaccinations during COVID-19. WHO Website. 2020
  10. Surury I, Nurizatiah S, Riptifah Tri Handari S, Fauzi R. Analisis Faktor Risiko Ketidaklengkapan Imunisasi Dasar pada Bayi di Wilayah Jadetabek. J Kedokt dan Kesehat [Internet]. 2021;17(1):77–89. Available from: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK
  11. Ali L, Sudirman AA. Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Cakupan Imunisasi Dasar pada Masa Pandemi COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga. J Zaitun Jur Keperawatan. 2022;10(1):1047–57
  12. Sukmana C, Permatasari VR. Evaluasi Pelaksanaan dan Cakupan Program Imunisasi di Posyandu Lingkungan Rancapetir Ciamis. Indones J Adult Community Educ. 2021;3(2):34–40
  13. Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Buku Saku Kesehatan tahun 2022. Semarang; 2022
  14. Dinas Kesehatan Kota Tegal. Laporan Cakupan Imunisasi Kota Tegal 2020. Tegal; 2020
  15. Robinson RS. Purposive Sampling. In: Michalos AC, editor. Encyclopedia of Quality of Life and Well-Being Research. Dordrecht: Springer Netherlands; 2014. p. 5243–5
  16. Elo S, Kääriäinen M, Kanste O, Pölkki T, Utriainen K, Kyngäs H. Qualitative Content Analysis. SAGE Open. 2014;4(1):215824401452263
  17. Malik Ibrahim M. Penelitian Evaluasi Bidang Pendidikan (Pendekatan Kualitatif). Alauddin University Press, Makassar. Makassar: Alauddin Press University; 2018. 1–134 p
  18. Stufflebeam DL, Madam CF, Kellaghan T. Evaluation Models: Chapter 16. The CIPP Model for Evaluation. Kluwer Acad Publ [Internet]. 2000;279–317. Available from: https://link.springer.com/chapter/10.1007%2F0-306-47559-6_16
  19. Pratiwi RW, Budiyanti RT, Nandini N. Upaya Dalam Mendukung Capaian Universal child immunization (UCI) Pada Program Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Selama Pandemi Covid-19 di Puskesmas Gemuh 01 Kabupaten Kendal. Media Kesehat Masy Indones. 2022;21(1):46–52
  20. Nopianto. Analisis Manajemen Program Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di BLUD Puskesmas Bandar Petalangan. J Kesehat Maharatu. 2021;3(2014):9–17
  21. Rahmawati. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar di Kelurahan Krembangan Utara Kota Surabaya sebagai Upaya Pencegahan Penyakit. Universitas Airlangga; 2013
  22. Kurniawati EI, Yuliwati N. Evaluasi Program Bulan Imunisasi Anak Nasional ( BIAN ) Di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. J Keperawatan Muhammadiyah. 2023;8(3):46–56
  23. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Pedoman Praktis Manajemen Program Imunisasi di Puskesmas. Kementrian Kesehat Republik Indones [Internet]. 2021;1–64. Available from: https://dinkes.lebakkab.go.id/public/deploy/pdf/1659690641_10cc51aa9b567ad917d1.pdf
  24. Nurhayati., Dasuki D, Wibowo T. Nurhayati., Dasuki, D., &Wibowo,T. 2010. Evaluasi Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit Terhadap Kesembuhan Pneumonia pada Anak Balita. Ber Kedokt Masy. 2010;26(4):211–7
  25. Andani OS. Evaluasi Program Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Puskesmas Sekancing Tahun 2018. J Kesehat dan Sains Terap STIKes Merangin. 2020;6(1):27–51
  26. Khomariah IN, Suryoputro A, Arso SP. Analisis Pelaksanaan Program Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada Bayi di Puskesmas Kota Semarang (Studi Kasus pada Puskesmas Kedungmundu dan Puskesmas Candilama). Junal Kesehat Masy. 2018;6(Idl)
  27. Asmanto E, Syafrani S, Kamal Y, Hanafi A, Sambudi D. Analisis Implementasi Manajemen Program Imunisasi Hepatitis B-0 di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2020. J Kesehat Komunitas. 2021;7(1):24–32
  28. Afrizal, Edison, Firdawati. Evaluasi Pelaksanaan Program Imunisasi Dasar di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2017. J Hum Care. 2020;5(3):865–74
  29. Wardaya ECE, Martini M, Sutiningsih D, Hestiningsih R. Pola Hubungan Kepercayaan Dengan Penolakan Imunisasi Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas Tembarak. J Ris Kesehat Masy. 2024;4(1):8–13
  30. Fitirana, Fitriani, Farisni TN, Yarmaliza. Analisis Manajemen Program Imunisasi dalam Capaian Cakupan Universal Child Immunization (UCI) di Puskesmas Kuala Bhee Kabupaten Aceh Barat. Jurmakesmas. 2022;2:133–47

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-30 04:56:47

No citation recorded.