skip to main content

Hubungan antara Keragaman Makanan dan Riwayat Diare dengan Underweight pada Anak Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Pengasih II, Kulon Progo

Program Studi Gizi Program Sarjana, STIKes Panti Rapih Yogyakarta, Indonesia

Received: 18 Apr 2025; Revised: 8 May 2025; Accepted: 21 May 2025; Available online: 15 Jun 2025; Published: 29 Jun 2025.
Editor(s): Suci Amalia, S.Gz., M.Gz
Open Access Copyright (c) 2025 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Underweight adalah status gizi anak yang mengalami berat badan rendah menurut usia. Prevalensi underweight pada anak balita di Indonesia meningkat dalam dua tahun terakhir. Kejadian underweight lebih sering ditemui pada balita berusia 24-59 bulan. Keragaman makanan dan riwayat diare merupakan faktor risiko kejadian underweight pada anak balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keragaman makanan dan riwayat diare dengan kejadian underweight pada anak balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Pengasih II Kabupaten Kulon Progo.
Metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuisioner terstruktur. Teknik pengambilan sampel simple random sampling. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 176 balita. Analisis data menggunakan analisis chi square dan regresi logistik.
Hasil: Balita dengan riwayat diare dalam 3 bulan terakhir memiliki risiko mengalami underweight sebesar 2,3 kali lebih tinggi daripada balita sehat ( 95% CI: 1,127-4,847). Variabel lain yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian underweight adalah tingkat pendapatan keluarga (POR 2,184; 95% CI 1,067-4,469). Variabel riwayat diare dan tingkat pendapatan keluarga dapat memprediksi 7% kejadian underweight pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pengasih II Kabupaten Kulon Progo.
Simpulan: Kejadian underweight pada anak balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pengasih II berhubungan dengan riwayat diare dalam 3 bulan terakhir dan tingkat pendapatan keluarga. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keragaman makanan dengan kejadian underweight, khususnya pada balita yang mengalami diare dalam 3 bulan terakhir yang berasal dari keluarga berpendapatan di bawah UMR.

Kata kunci: balita; keragaman makanan; underweight; riwayat diare


ABSTRACT
Title: The Relationship between Dietary Diversity and History of Diarrhea with Underweight in Children Aged 24-59 Months at Pengasih II Health Center, Kulon Progo

Background: Underweight is a nutritional status of children who experience low body weight according to age. The prevalence of underweight in toddlers in Indonesia has increased in the last two years. The incidence of underweight is more common in toddlers aged 24-59 months. Dietary diversity and history of diarrhea are risk factors for underweight in toddlers. This study aims to determine the relationship between dietary diversity and history of diarrhea with the incidence of underweight in toddlers aged 24-59 months in Pengasih II Health Center, Kulon Progo Regency.
Method: The design of this study was cross-sectional. Data were obtained by interview using a structured questionnaire. The sampling technique was simple random sampling. The subjects in this study were 176 toddlers. Data analysis used chi square and logistic regression.
Results: Toddlers with a history of diarrhea in the last 3 months have a risk of being underweight 2.3 times higher than healthy toddlers (95% CI: 1.127-4.847). Another variable that is significantly related to the incidence of underweight is family income level (POR 2.184; 95% CI 1.067-4.469). The variables of diarrhea history and family income level can predict 7% of underweight incidence in toddlers aged 24-59 months in the working area of Pengasih II Health Center, Kulon Progo Regency.
Conclusion: The incidence of underweight in toddlers aged 24-59 months at Pengasih II Health Center is related to a history of diarrhea in the last 3 months and family income levels. There is no significant relationship between food diversity and the incidence of underweight, especially in toddlers who have diarrhea in the last 3 months who come from families with incomes below the minimum wage.

Keywords: toddler; dietary diversity; underweight; history of diarrhea

Fulltext View|Download
Keywords: balita; keragaman makanan; underweight; riwayat diare

Article Metrics:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman pencegahan dan tatalaksana gizi buruk pada balita. Jakarta;2019:1–120
  2. Jahari, et al. Pedoman perencanaan program gerakan nasional percepatan perbaikan gizi dalam rangka seribu hari pertama kehidupan (Gerakan 1000 HPK). Jakarta; 2013
  3. Kencono JD, Susila NT. Asupan energi dan protein berhubungan dengan gizi kurang pada anak usia 6-24 bulan. Amerta Nutrition 2017, 1(2):124–132. https://doi.org/10.20473/amnt.v1.i2.2017.124-132
  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta; 2018. http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK-No.-57-Tahun-2013-tentang-PTRM.pdf
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku saku hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Kemenkes RI;2022:1–14. https://www.litbang.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-studi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2021/
  6. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Profil kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2022. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta;2022
  7. Rahman, Nurdin, et al. Faktor risiko kejadian gizi kurang pada balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Taipa Kota Palu. Preventif 2016, 7(2)
  8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Gizi, investasi masa depan bangsa. Warta Kesmas 2017:6-9
  9. Priawantiputri W, Aminah M. Keragaman pangan dan status gizi pada anak balita di Kelurahan Pasirkaliki Kota Cimahi. Jurnal Sumberdaya Hayati 2020,6(2): 40–46
  10. Kamila LN, Hidayanti L, Atmadja T. Keragaman pangan dengan kejadian kurang gizi pada anak usia 6-23 bulan. Nutrition Scientific Journal 2022,1(1):1–7. https://doi.org/10.37058/nsj.v1i1.5704
  11. Utami NH, Mubasyiroh R. Keragaman makanan dan hubungannya dengan status gizi balita: Analisis Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI). Gizi Indonesia 2020, 43(1): 37. https://doi.org/10.36457/gizindo.v43i1.467
  12. Fauzia S, Pangestuti D, Widajanti L. Hubungan keberagaman jenis makanan dan kecukupan gizi dengan indeks massa tubuh (IMT) pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2016, 4(3): 233–42
  13. Purwani, Mariyam. Pola pemberian makan dengan status gizi anak usia 1 sampai 5 tahun di Kabunan Taman Pemalang. Jurnal Keperawatan Anak 2013,1(1):30-36
  14. Bukania ZN, Mwangi M, Karanja RM, et al. Food insecurity and not dietary diversity is a predictor of nutrition status in children within Semiarid Agro-ecological Zones in Eastern Kenya. Journal of Nutrition and Metabolism 2014, 2014(1):1-9. https://doi.org/10.1155/2014/907153
  15. Rahmi FK. Faktor risiko underwight balita umur 7-59 bulan. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2014,33(5):25–31
  16. Rida N, de Fretes F. Gambaran pola asuh pada balita underweight dan diare di Kota Salatiga. Jurnal Gizi Dan Kesehatan 2022,14(1):169–181. https://doi.org/10.35473/jgk.v14i1.245
  17. Indriati R, Aminingsih S. Hubungan riwayat penyakit ispa dan diare dengan status gizi pada anak usia 1-5 tahun. KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan 2020,8(1):25–33. https://doi.org/10.37831/jik.v8i1.185
  18. Khairani N, Suryani S, Juniarti D. Hubungan tingkat pendapatan keluarga dan kejadian diare dengan status gizi pada balita yang berkunjung ke Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health 2020,8(1):87-96. https://doi.org/10.37676/jnph.v8i1.1007
  19. Alim C, Hasan. Hubungan diare dengan status gizi pada balita di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Chasan Boesoirie. Kieraha Medical Journal 2021, 3(1)
  20. Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Profil kesehatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2021. Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo;2022
  21. Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Profil kesehatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2020. Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo;2021
  22. Oktarindasarira Z, Qariati NI, Widyarni A. Hubungan pengetahuan, pekerjaan ibu dan pendapatan keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Tapin Utara. Journal of Chemical Information and Modeling 2019, 11564(9):41
  23. Afifah L. Hubungan pendapatan, tingkat asupan energi dan karbohidrat dengan status gizi balita usia 2-5 tahun di Daerah Kantong Kemiskinan. Amerta Nutrition 2019,3(3):183. https://doi.org/10.20473/amnt.v3i3.2019.183-188
  24. Ria F. Hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Kisaran Kota Tahun 2019. Jurnal Maternitas Kebidanan 2020,5(2):55–63. https://doi.org/10.34012/jumkep.v5i2.1151
  25. Wandani ZS, Sulistyowati E, Indria DM. Pengaruh status pendidikan, ekonomi, dan pola asuh orang tua terhadap status gizi anak balita di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Journal of Community Medicine 2021,9(1):1-9
  26. Siddiqui F, Salam RA, Lassi ZS, Das JK. The intertwined relationship between malnutrition and poverty. Frontiers in Public Health 2020, 8:1–5. https://doi.org/10.3389/fpubh.2020.00453
  27. Juliansyah E. Faktor yang berhubungan dengan pencegahan penyakit diare pada balita di Puskesmas Tempunak Kabupaten Sintang Gorontalo. Journal of Public Health 2021,4(2): 78-89
  28. Maidartati, Rima DA. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Babakansari. Jurnal Keperawatan 2017,5(2);110–111. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/download/2638/1788
  29. Maryanti E, Lesmana SD, Mandela H, Herlina S. (2014). Profil penderita diare anak di Puskesmas Rawat Inap Pekanbaru. JIK 2014, 8(2):101-105
  30. Choiroh ZM, Windari EN, Proborini A. Hubungan antara frekuensi dan durasi diare dengan kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di Desa Kedungrejo Kecamatan Pakis. Journal of Issues in Midwifery 2021, 4(3):131–41. https://doi.org/10.21776/ub.JOIM.2020.004.03.4
  31. Rasjid N, Satra Y, Chairuna. Diare, pendidikan, pemberian ASI eksklusif, status gizi. Jurnal Doppler 2021,5(2):78–84
  32. WHO & UNICEF. Global nutrition monitoring framework. Operational guidance for tracking progress in meeting targets for 2025. World Health Organization; 2017
  33. Krasevec J, An X, Kumapley R, Mulai F, Frongillo EA. Kualitas pola makan dan risiko stunting pada bayi dan anak kecil di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Nutrisi Anak Ibu 2016,13(2):1–11
  34. Masrin, Paratmanitya Y, Aprilia V. (2014). Ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan stunting pada anak usia 6-23 bulan. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 2(3):103-115
  35. Nai HM, Renyoet BS. Poor dietary diversity is associated with stunting among children 6-23 months in area of Mergangsan Public Health Center. Journal of Nutritional Science and Vitaminology 2020,66:398-405
  36. Kurniawati M, Astutik E. Hubungan faktor sosial ekonomi dengan diare pada anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia. Jurnal Berkala Epidemiologi 2023,11(2);170-9
  37. Burhani PA, Oenzil F, Revilla G. Hubungan tingkat pengetahuan ibu dan tingkat ekonomi keluarga nelayan dengan status gizi balita di Kelurahan Air Tawar Barat Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas 2016,5(3):515–21. https://doi.org/10.25077/jka.v5i3.569
  38. Indrayani T, Rifiana AJ, Novitasari T. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Ruma Sakit Islam Bogor Jawa Barat tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan 2017,7(2):1–12
  39. Utami N, Luthfiana N. Faktor-faktor yang memengaruhi kejadian diare pada anak. Jurnal Majority 2016,5(4):101–6
  40. Febrianti A. Hubungan faktor sosial ekonomi, pengetahuan ibu tentang lingkungan sehat dan diare dengan kejadian diare pada balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Pembina Palembang. Journal of Midwifery And Nursing 2019,1(3):18–23. http://iocscience.org/ejournal/index.php/JMN/article/view/244
  41. Putra BA, Utami TA. Pengetahuan ibu berhubungan dengan perilaku pencegahan diare pada anak usia preschool. Jurnal Surya Muda 2020,2(1):27–38. https://doi.org/10.38102/jsm.v2i1.54

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-30 04:55:14

No citation recorded.