1Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Jenderal Soedirman, Jl. DR. Soeparno, Karang Bawang, Karangwangkal, Kec. Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53122, Indonesia
2Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Jenderal Soedirman, Jl. DR. Soeparno, Karang Bawang, Karangwangkal, Kec. Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53122, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI72604, author = {Nada Everesti Zahirrah and Dwi Sarwani Sri Rejeki and Edy Suyanto}, title = {Analisis Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Negara Berkembang: Literature Review}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {24}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {Sanitasi; Sanitasi Lingkungan; Diare; Balita}, abstract = { Latar belakang: Sanitasi lingkungan merupakan salah satu faktor penting penyebab diare. Rendahnya akses sanitasi di negara berkembang dapat menyebabkan terjadinya berbagai macam penyakit seperti diare. Menurut WHO akses sanitasi di negara berkembang masih kurang dari 50%. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan telaah lebih lanjut untuk mengetahui indikator mana saja yang dapat menjadi faktor penyebab penyakit terutama diare pada anak. Metode: Metode yang digunakan yaitu kajian pustaka dari berbagai jurnal Internasional maupun nasional, dengan menggunakan pendekatan literature review. Hasil: Terdapat lima indikator sanitasi lingkungan terkait kejadian diare pada balita meliputi kondisi jamban, sumber air minum, air bersih, SPAL, dan lantai rumah. Akses terhadap sanitasi yang layak berkorelasi dengan penurunan diare pada balita di beberapa negara seperti Indonesia, Ethiopia, dan Afghanistan. Namun, tidak semua temuan menunjukkan pola yang konsisten. Seperti indikator jamban dan lantai rumah justru menunjukkan hubungan yang berlawanan di Indonesia dan Peru. Simpulan: Pencegahan diare pada anak memerlukan perbaikan sanitasi lingkungan melalui penggunaan jamban layak, pengolahan air minum yang aman, pengelolaan limbah yang efektif, serta pemeliharaan kondisi fisik rumah, termasuk lantai yang bersih dan kedap air. Kata kunci: Sanitasi; Sanitasi Lingkungan; Diare; Balita. ABSTRACT Title: Analysis of the Relationship between Environmental Sanitation and Diarrhea Incidence in Toddlers in Developing Countries: Literature Review Background: Environmental sanitation is one of the key factors contributing to the incidence of diarrhea. Limited access to adequate sanitation in developing countries can lead to various diseases, including diarrhea. According to the World Health Organization (WHO), access to sanitation in developing countries remains below 50%. Based on this, further investigation is needed to identify which sanitation indicators are most strongly associated with the occurrence of diarrhea, particularly among children. Method: This study employs a literature review approach by analyzing a range of national and international journal articles related to sanitation and childhood diarrhea.. Result: Five environmental sanitation indicators were found to be associated with the incidence of diarrhea in children under five: toilet conditions, drinking water sources, access to clean water, wastewater disposal systems (SPAL), and household flooring. Generally, access to adequate sanitation is correlated with a decrease in diarrhea cases in countries such as Indonesia, Ethiopia, and Afghanistan. However, the findings are not entirely consistent; for example, indicators such as toilet and floor conditions show opposite associations in Indonesia and Peru. Conclusion: Preventing diarrhea in children requires improvements in environmental sanitation, including the use of proper toilets, safe drinking water treatment, effective waste management, and maintenance of household infrastructure, particularly ensuring that floors are clean and impermeable.f Keywords: Sanitation; Environmental Sanitation; Diarrhea; Children under Five }, issn = {2775-5614}, pages = {128--136} doi = {10.14710/mkmi.24.2.128-136}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/72604} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Sanitasi lingkungan merupakan salah satu faktor penting penyebab diare. Rendahnya akses sanitasi di negara berkembang dapat menyebabkan terjadinya berbagai macam penyakit seperti diare. Menurut WHO akses sanitasi di negara berkembang masih kurang dari 50%. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan telaah lebih lanjut untuk mengetahui indikator mana saja yang dapat menjadi faktor penyebab penyakit terutama diare pada anak.Metode: Metode yang digunakan yaitu kajian pustaka dari berbagai jurnal Internasional maupun nasional, dengan menggunakan pendekatan literature review. Hasil: Terdapat lima indikator sanitasi lingkungan terkait kejadian diare pada balita meliputi kondisi jamban, sumber air minum, air bersih, SPAL, dan lantai rumah. Akses terhadap sanitasi yang layak berkorelasi dengan penurunan diare pada balita di beberapa negara seperti Indonesia, Ethiopia, dan Afghanistan. Namun, tidak semua temuan menunjukkan pola yang konsisten. Seperti indikator jamban dan lantai rumah justru menunjukkan hubungan yang berlawanan di Indonesia dan Peru.Simpulan: Pencegahan diare pada anak memerlukan perbaikan sanitasi lingkungan melalui penggunaan jamban layak, pengolahan air minum yang aman, pengelolaan limbah yang efektif, serta pemeliharaan kondisi fisik rumah, termasuk lantai yang bersih dan kedap air.
Kata kunci: Sanitasi; Sanitasi Lingkungan; Diare; Balita.
ABSTRACTTitle: Analysis of the Relationship between Environmental Sanitation and Diarrhea Incidence in Toddlers in Developing Countries: Literature Review
Background: Environmental sanitation is one of the key factors contributing to the incidence of diarrhea. Limited access to adequate sanitation in developing countries can lead to various diseases, including diarrhea. According to the World Health Organization (WHO), access to sanitation in developing countries remains below 50%. Based on this, further investigation is needed to identify which sanitation indicators are most strongly associated with the occurrence of diarrhea, particularly among children.Method: This study employs a literature review approach by analyzing a range of national and international journal articles related to sanitation and childhood diarrhea.. Result: Five environmental sanitation indicators were found to be associated with the incidence of diarrhea in children under five: toilet conditions, drinking water sources, access to clean water, wastewater disposal systems (SPAL), and household flooring. Generally, access to adequate sanitation is correlated with a decrease in diarrhea cases in countries such as Indonesia, Ethiopia, and Afghanistan. However, the findings are not entirely consistent; for example, indicators such as toilet and floor conditions show opposite associations in Indonesia and Peru.Conclusion: Preventing diarrhea in children requires improvements in environmental sanitation, including the use of proper toilets, safe drinking water treatment, effective waste management, and maintenance of household infrastructure, particularly ensuring that floors are clean and impermeable.f
Keywords: Sanitation; Environmental Sanitation; Diarrhea; Children under Five
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-06-30 05:06:55