1Jurusan Magister kesehatan Lingkungan, Universitas Diponegor, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
2Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia
3Fakultas Kesehatan Masyarakat Uviversitas Diponegoro Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI73955, author = {Akhmad Faujannor and Nurjazuli Nurjazuli and Suhartono Suhartono}, title = {Analisis Faktor Risiko WASH Terhadap Kejadian Stunting Pada Bayi <23 Bulan di Kabupaten Kotawaringin Timur}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {24}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {stunting; WASH; air minum; sanitasi; hygiene; bayi}, abstract = { Latar belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang berdampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif anak serta kesehatan jangka panjang. Kabupaten Kotawaringin Timur tercatat memiliki prevalensi stunting yang tinggi, yaitu 39,4%, tertinggi kedua di Provinsi Kalimantan Tengah. Faktor lingkungan terkait Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) diduga berperan signifikan dalam kejadian stunting tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan faktor risiko WASH dengan kejadian stunting pada bayi usia di bawah 23 bulan. Metode: Metode penelitian menggunakan desain case control dengan 82 responden (41 kasus dan 41 kontrol). Pengumpulan data melalui kuesioner, observasi, dan pengujian laboratorium kualitas air minum. Hasil: Analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara jenis sumber air (p=0,023) dan kualitas fisik air (p=0,01) dengan kejadian stunting. Variabel kebiasaan BAB, pembuangan sampah, cara pengambilan air tidak menunjukkan hubungan signifikan. Simpulan: Penelitian ini menegaskan pentingnya peningkatan akses air bersih, sanitasi layak, dan edukasi perilaku hidup bersih untuk mencegah stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur. Kata kunci: stunting; WASH; air minum; sanitasi; hygiene; bayi ABSTRACT Title: Analysis of WASH Risk Factors on Stunting Incidence in Infants <23 Months in Kotawaringin Timur District Background: Stunting is a condition of growth failure caused by chronic malnutrition and recurrent infections that negatively impacts children's physical and cognitive development as well as their long-term health. Kotawaringin Timur District has a high prevalence of stunting, at 39.4%, the second highest in Central Kalimantan Province. Environmental factors such as Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) are suspected to play a significant role in the occurrence of stunting. This study aimed to analyse the relationship between WASH risk factors and stunting in infants under 23 months of age. Method: This study used a case-control design with 82 respondents (41 cases and 41 controls). Data were collected through questionnaires, observations, and laboratory testing of drinking water quality. Result: Bivariate analysis revealed a significant association between the physical quality of drinking water (p=0.021), water treatment (p=0.060), toilet ownership (p<0.05), and waste management (p=0.038) with stunting. Variables related to waste management and hygiene did not show a significant association. Conclusion: This study emphasises the importance of improving access to clean water, adequate sanitation, and education on clean living behaviours to prevent stunting in Kotawaringin Timur District. Keywords: stunting; WASH; drinking water; sanitation; hygiene; infants }, issn = {2775-5614}, pages = {214--218} doi = {10.14710/mkmi.24.2.214-218}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/73955} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang berdampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif anak serta kesehatan jangka panjang. Kabupaten Kotawaringin Timur tercatat memiliki prevalensi stunting yang tinggi, yaitu 39,4%, tertinggi kedua di Provinsi Kalimantan Tengah. Faktor lingkungan terkait Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) diduga berperan signifikan dalam kejadian stunting tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan faktor risiko WASH dengan kejadian stunting pada bayi usia di bawah 23 bulan. Metode: Metode penelitian menggunakan desain case control dengan 82 responden (41 kasus dan 41 kontrol). Pengumpulan data melalui kuesioner, observasi, dan pengujian laboratorium kualitas air minum.Hasil: Analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara jenis sumber air (p=0,023) dan kualitas fisik air (p=0,01) dengan kejadian stunting. Variabel kebiasaan BAB, pembuangan sampah, cara pengambilan air tidak menunjukkan hubungan signifikan.Simpulan: Penelitian ini menegaskan pentingnya peningkatan akses air bersih, sanitasi layak, dan edukasi perilaku hidup bersih untuk mencegah stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur.Kata kunci: stunting; WASH; air minum; sanitasi; hygiene; bayi
ABSTRACTTitle: Analysis of WASH Risk Factors on Stunting Incidence in Infants <23 Months in Kotawaringin Timur District Background: Stunting is a condition of growth failure caused by chronic malnutrition and recurrent infections that negatively impacts children's physical and cognitive development as well as their long-term health. Kotawaringin Timur District has a high prevalence of stunting, at 39.4%, the second highest in Central Kalimantan Province. Environmental factors such as Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) are suspected to play a significant role in the occurrence of stunting. This study aimed to analyse the relationship between WASH risk factors and stunting in infants under 23 months of age.Method: This study used a case-control design with 82 respondents (41 cases and 41 controls). Data were collected through questionnaires, observations, and laboratory testing of drinking water quality.Result: Bivariate analysis revealed a significant association between the physical quality of drinking water (p=0.021), water treatment (p=0.060), toilet ownership (p<0.05), and waste management (p=0.038) with stunting. Variables related to waste management and hygiene did not show a significant association.Conclusion: This study emphasises the importance of improving access to clean water, adequate sanitation, and education on clean living behaviours to prevent stunting in Kotawaringin Timur District.
Keywords: stunting; WASH; drinking water; sanitation; hygiene; infants
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-06-30 04:51:51