Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI74468, author = {Tasya Ramadhani and Suyatno Suyatno and Naintina Lisnawati}, title = {Hubungan Tingkat Kecukupan Gizi, Aktivitas Fisik, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kebugaran Jasmani pada Lansia}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {24}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {lansia; tingkat kecukupan gizi; aktivitas fisik; indeks massa tubuh; kebugaran jasmani}, abstract = { Latar Belakang: Kebugaran jasmani merupakan salah satu tolak ukur kesehatan. Penuaan menyebabkan penurunan kebugaran jasmani lansia yang dapat disebabkan berbagai faktor yang berkaitan dengan asupan gizi, aktivitas fisik, maupun status gizi serta faktor lainnya. Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional. Responden penelitian adalah 40 lansia dalam kelompok mandiri dipilih dengan teknik purposive sampling. Variabel dependen penelitian adalah kebugaran jasmani, sedangkan variabel independen penelitian adalah tingkat kecukupan gizi, aktivitas fisik, dan indeks massa tubuh. Pengukuran kebugaran jasmani menggunakan six minute walk test. Data asupan makanan diukur menggunakan food weighing dengan pengulangan 24 jam, aktivitas fisik menggunakan nilai Physical Activity Level (PAL) dengan observasi dan wawancara, indeks massa tubuh dengan pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan. Uji korelasi menggunakan uji Rank Spearman dan uji Pearson Product Moment. Hasil: Mayoritas responden memiliki asupan energi, protein, zat besi, dan magnesium yang cukup, asupan kalsium, natrium, dan kalium yang defisit, aktivias fisik tidak baik (75%), IMT obes (50%), usia lebih dari sama dengan 70 tahun (60%), perempuan (70%), tidak merokok (77,5%) dan kebugaran jasmani yang tidak bugar (62,5%). Ada hubungan aktivitas fisik (p=0,00) dengan kebugaran jasmani pada lansia, namun tidak ada hubungan tingkat kecukupan energi (p=0,429), protein (p=0,430), kalsium (0,059), zat besi (p=0,220), magnesium (p=0,348), natrium (p=0,365), kalium (p=0,158), IMT (p=0,714), usia (0=0,934), jenis kelamin (p=0,426), dan perilaku merokok (p=0,850) dengan kebugaran jasmani. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani dan berkorelasi positif yang berarti semakin baik aktivitas fisik responden semakin baik tingkat kebugaran jasmani. Kata kunci : lansia; tingkat kecukupan gizi; aktivitas fisik; indeks massa tubuh; kebugaran jasmani ABSTRACT Title: Relationship between Nutritional Adequacy Level, Physical Activity, and Body Mass Index (BMI) with Physical Fitness in the Elderly Background: Physical fitness is one of the benchmarks of health. Aging causes a decline in physical fitness in the elderly which can be caused by various factors related to nutritional intake, physical activity, and nutritional status and other factors Method: The study used a cross-sectional design. The respondents were 40 elderly in an independent group selected using a purposive sampling technique. The dependent variable of the study was physical fitness, while the independent variables of the study were the level of nutritional adequacy, physical activity, and body mass index. Physical fitness was measured using a six-minute walk test. Food intake data was measured using food weighing with a 24-hour repetition, physical activity using the Physical Activity Level (PAL) value with observation and interviews, body mass index with anthropometric measurements of weight and height. Correlation tests used the Spearman Rank test and the Pearson Product Moment test. Result: The majority of respondents had sufficient energy, protein, iron, and magnesium intake, deficit calcium, sodium, and potassium intake, poor physical activity (75%), obese BMI (50%), age more than or equal to 70 years (60%), female (70%), non-smoker (77.5%) and poor physical fitness (62.5%). There was a relationship between physical activity (p=0.00) and physical fitness in the elderly, but there was no relationship between energy adequacy (p=0.429), protein (p=0.430), calcium (0.059), iron (p=0.220), magnesium (p=0.348), sodium (p=0.365), potassium (p=0.158), BMI (p=0.714), age (0=0.934), gender (p=0.426), and smoking behavior (p=0.850) with physical fitness. Conclusion: There is a significant relationship between physical activity and physical fitness and it is positively correlated, meaning that the better the respondent's physical activity, the better the level of physical fitness. Keywords: elderly; nutritional adequacy level; physical activity; body mass index; physical fitness }, issn = {2775-5614}, pages = {10--14} doi = {10.14710/mkmi.24.1.10-14}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/74468} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Kebugaran jasmani merupakan salah satu tolak ukur kesehatan. Penuaan menyebabkan penurunan kebugaran jasmani lansia yang dapat disebabkan berbagai faktor yang berkaitan dengan asupan gizi, aktivitas fisik, maupun status gizi serta faktor lainnya.Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional. Responden penelitian adalah 40 lansia dalam kelompok mandiri dipilih dengan teknik purposive sampling. Variabel dependen penelitian adalah kebugaran jasmani, sedangkan variabel independen penelitian adalah tingkat kecukupan gizi, aktivitas fisik, dan indeks massa tubuh. Pengukuran kebugaran jasmani menggunakan six minute walk test. Data asupan makanan diukur menggunakan food weighing dengan pengulangan 24 jam, aktivitas fisik menggunakan nilai Physical Activity Level (PAL) dengan observasi dan wawancara, indeks massa tubuh dengan pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan. Uji korelasi menggunakan uji Rank Spearman dan uji Pearson Product Moment.Hasil: Mayoritas responden memiliki asupan energi, protein, zat besi, dan magnesium yang cukup, asupan kalsium, natrium, dan kalium yang defisit, aktivias fisik tidak baik (75%), IMT obes (50%), usia lebih dari sama dengan 70 tahun (60%), perempuan (70%), tidak merokok (77,5%) dan kebugaran jasmani yang tidak bugar (62,5%). Ada hubungan aktivitas fisik (p=0,00) dengan kebugaran jasmani pada lansia, namun tidak ada hubungan tingkat kecukupan energi (p=0,429), protein (p=0,430), kalsium (0,059), zat besi (p=0,220), magnesium (p=0,348), natrium (p=0,365), kalium (p=0,158), IMT (p=0,714), usia (0=0,934), jenis kelamin (p=0,426), dan perilaku merokok (p=0,850) dengan kebugaran jasmani.Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani dan berkorelasi positif yang berarti semakin baik aktivitas fisik responden semakin baik tingkat kebugaran jasmani.
Kata kunci : lansia; tingkat kecukupan gizi; aktivitas fisik; indeks massa tubuh; kebugaran jasmani
ABSTRACT Title: Relationship between Nutritional Adequacy Level, Physical Activity, and Body Mass Index (BMI) with Physical Fitness in the Elderly
Background: Physical fitness is one of the benchmarks of health. Aging causes a decline in physical fitness in the elderly which can be caused by various factors related to nutritional intake, physical activity, and nutritional status and other factorsMethod: The study used a cross-sectional design. The respondents were 40 elderly in an independent group selected using a purposive sampling technique. The dependent variable of the study was physical fitness, while the independent variables of the study were the level of nutritional adequacy, physical activity, and body mass index. Physical fitness was measured using a six-minute walk test. Food intake data was measured using food weighing with a 24-hour repetition, physical activity using the Physical Activity Level (PAL) value with observation and interviews, body mass index with anthropometric measurements of weight and height. Correlation tests used the Spearman Rank test and the Pearson Product Moment test.Result: The majority of respondents had sufficient energy, protein, iron, and magnesium intake, deficit calcium, sodium, and potassium intake, poor physical activity (75%), obese BMI (50%), age more than or equal to 70 years (60%), female (70%), non-smoker (77.5%) and poor physical fitness (62.5%). There was a relationship between physical activity (p=0.00) and physical fitness in the elderly, but there was no relationship between energy adequacy (p=0.429), protein (p=0.430), calcium (0.059), iron (p=0.220), magnesium (p=0.348), sodium (p=0.365), potassium (p=0.158), BMI (p=0.714), age (0=0.934), gender (p=0.426), and smoking behavior (p=0.850) with physical fitness.Conclusion: There is a significant relationship between physical activity and physical fitness and it is positively correlated, meaning that the better the respondent's physical activity, the better the level of physical fitness.
Keywords: elderly; nutritional adequacy level; physical activity; body mass index; physical fitness
Article Metrics:
Last update: