BibTex Citation Data :
@article{MKTS7879, author = {Saihul Anwar}, title = {KAJIAN ALTERNATIF PENGEMBANGAN SUMBER AIR BAKU UNTUK PULAU BINTAN BAGIAN BARAT}, journal = {MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL}, volume = {17}, number = {2}, year = {2014}, keywords = {Bernoulli; Bintan Island; Pulau Bintan}, abstract = { Bintan island is one of the big island in the Province of Kepri. The topographical condition of the Bintan is flat, which is difficult to convey water gravitate. Therefore the water management requires a storage. Fortunately some lakes were formed due to the boxit mining In Bintan. The lake area is about of 5 hectares and with 20 depth can be used as a storage for water drinking and then distributes water using pump. There were two lakes identified as storage to fulfill water requirement for the west part of Bintan island. The total area of lakes is about 12 hectares and 20 m depth in average. Hydraulic structures, such as canal and water intake were design with method of “Bernoulli”. Analysis showed that the two lakes can be operated with 1 million m 3 live storage and will serve 40.000 of people. Hydrological analysis showed that the dry month were occurred on February, March, Augustus and September. Futher more those two lakes had potentially operated volume about 7 million m 3 per year. As conclusion the two lakes can be used to fulfill the water requirement for the west part of Bintan Island. The location of water intake was proposed on Jago river and convey the water gravitate to the two identified lakes. Keywords : Bernoulli, Bintan Island ABSTRAK Pulau Bintan yang terletak di Propinsi Kepulauan Riau menghadapi kendala penyediaan air baku karena kondisi topografi Pulau Bintan relatif datar sehingga tidak memungkinkan pembuatan waduk yang dapat mengalirkan air secara gravitasi. Sedangkan pemanfaatan air permukaan atau air hujan harus ditampung untuk menjamin ketersediaan air setiap saat. Di P. Bintan terdapat beberapa danau buatan yang masing-masing luasnya dapat mencapai puluhan hektar dengan kedalaman mencapai 25 meter. Danau tersebut dapat dipergunakan untuk menampung air yang tentu pengalirannya ke pemukiman harus menggunakan pompa. Untuk merencanakan penampungan air yang paling memungkinkan ditinjau dari aspek teknis, e.konomis maka dilakukan penelitian dan perencanaan. Terdapat dua danau di P. Bintan bagian barat yang sangat sesuai untuk tampungan air untuk penyediaan air baku Kecamatan Bintan Utara. Kedua danau tersebut yang masing masing mempunyai luas masing masning lebih kurang 10 hektar dengan kedalaman 20 m dapat disuplai dari Sungai Jago. Metodologi perhitungan pengaliran air dari sungai Jago ke kedua danau tersebut dihitung menggunakan rumus hidrolika “Bernoulli”. Hasil perhitungan menunjukan bahwa potensi kedua waduk tersebut dapat menampung lebih dari satu juta m 3 , yang dapat memenuhi kebutuhan air baku kecamatan Bintan Utara dengan penduduk sebanyak lebih kurang 40.000 jiwa, selama dua bulan kering yaitu bulan Februari, Maret, Agustus dan September. Hasil kajian juga menunjukkan bahwa potensi air dalam setahun lebih kurang sebesar 7 juta m 3 . Kesimpulan pemenuhan kebutuhan air baku untuk Pulau Bintan bagian barat dapat dipenuhi dengan memanfaatkan dua buah waduk untuk menampung air dari sungai Jago dan untuk mengalirkan air dari sungai Jago ke dua waduk tersebut dapat dilakukan dengan cara gravitasi. Kata kunci: Bernoulli, Pulau Bintan }, issn = {25496778}, pages = {121--130} doi = {10.14710/mkts.v17i2.7879}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/7879} }
Refworks Citation Data :
Bintan island is one of the big island in the Province of Kepri. The topographical condition of the Bintan is flat, which is difficult to convey water gravitate. Therefore the water management requires a storage. Fortunately some lakes were formed due to the boxit mining In Bintan. The lake area is about of 5 hectares and with 20 depth can be used as a storage for water drinking and then distributes water using pump. There were two lakes identified as storage to fulfill water requirement for the west part of Bintan island. The total area of lakes is about 12 hectares and 20 m depth in average. Hydraulic structures, such as canal and water intake were design with method of “Bernoulli”. Analysis showed that the two lakes can be operated with 1 million m3 live storage and will serve 40.000 of people. Hydrological analysis showed that the dry month were occurred on February, March, Augustus and September. Futher more those two lakes had potentially operated volume about 7 million m3 per year. As conclusion the two lakes can be used to fulfill the water requirement for the west part of Bintan Island. The location of water intake was proposed on Jago river and convey the water gravitate to the two identified lakes.
Keywords: Bernoulli, Bintan Island
ABSTRAK
Pulau Bintan yang terletak di Propinsi Kepulauan Riau menghadapi kendala penyediaan air baku karena kondisi topografi Pulau Bintan relatif datar sehingga tidak memungkinkan pembuatan waduk yang dapat mengalirkan air secara gravitasi. Sedangkan pemanfaatan air permukaan atau air hujan harus ditampung untuk menjamin ketersediaan air setiap saat. Di P. Bintan terdapat beberapa danau buatan yang masing-masing luasnya dapat mencapai puluhan hektar dengan kedalaman mencapai 25 meter. Danau tersebut dapat dipergunakan untuk menampung air yang tentu pengalirannya ke pemukiman harus menggunakan pompa. Untuk merencanakan penampungan air yang paling memungkinkan ditinjau dari aspek teknis, e.konomis maka dilakukan penelitian dan perencanaan. Terdapat dua danau di P. Bintan bagian barat yang sangat sesuai untuk tampungan air untuk penyediaan air baku Kecamatan Bintan Utara. Kedua danau tersebut yang masing masing mempunyai luas masing masning lebih kurang 10 hektar dengan kedalaman 20 m dapat disuplai dari Sungai Jago. Metodologi perhitungan pengaliran air dari sungai Jago ke kedua danau tersebut dihitung menggunakan rumus hidrolika “Bernoulli”. Hasil perhitungan menunjukan bahwa potensi kedua waduk tersebut dapat menampung lebih dari satu juta m3, yang dapat memenuhi kebutuhan air baku kecamatan Bintan Utara dengan penduduk sebanyak lebih kurang 40.000 jiwa, selama dua bulan kering yaitu bulan Februari, Maret, Agustus dan September. Hasil kajian juga menunjukkan bahwa potensi air dalam setahun lebih kurang sebesar 7 juta m3. Kesimpulan pemenuhan kebutuhan air baku untuk Pulau Bintan bagian barat dapat dipenuhi dengan memanfaatkan dua buah waduk untuk menampung air dari sungai Jago dan untuk mengalirkan air dari sungai Jago ke dua waduk tersebut dapat dilakukan dengan cara gravitasi.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-20 08:06:59