skip to main content

REVIEW ATAS PELAKSANAAN KETENTUAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI INDONESIA

*Maria R.U.D. Tambunan  -  Departemen Ilmu Administrasi Fiskal, Universitas Indonesia, Indonesia
Haula Rosdiana  -  Departemen Ilmu Administrasi Fiskal, Universitas Indonesia, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2020 Masalah-Masalah Hukum under http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0.

Citation Format:
Abstract

Diundangkannya Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah memberikan kewenangan yang cukup besar bagi Pemerintah Daerah untuk menggali potensi penerimaan daerahnya. Salah satu jenis penggalian potensi yang diuraikan dalam Undang-undang tersebut adalah pemungutan Pajak atas Penerangan Jalan. Artikel ini bertujuan untuk mereview kebijakan pengenaan Pajak Penerangan yang diulas dari aspek kebijakan pajak, tata kelola dan administrasi pajak sebagaimana seharusnya dengan berpedoman pada konsep dan teori perpajakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data dengan studi pustaka. Penelitian ini menunjukkan catatan penting bahwa dalam Undang-undang tersebut, tidak cukup jelas apakah jenis pungutan pajak tersebut merupakan pajak suatu subyektif atau pajak obyektif, sementara hal tersebut akan berpengaruh pada perlakuan bagi wajib pajaknya, berikut beban pajak yang harus ditanggung serta konsekuensi administrasi perpajakan yang harus dilaksanakan.

Fulltext View|Download
Keywords: Pajak Penerangan Jalan; Pajak Daerah; Desentralisasi Fiskal

Article Metrics:

  1. Arindhayandi, M. R. (2018). Peran Pemerintah Daerah dalam Pelaksanaan Pemerintah yang Baik (Good Governance) di Bidang Pembinaan dan Pengawasan Indikasi Geografis. Jurnal Hukum Dan Pembangunan, 48(4), 883–902
  2. Das-Gupta A. (2015). Non Tax-Revenue in Indian States: Principles and Case Studies, A Consultation Report for the Asia Development Bank. Jakarta
  3. European Commission. (2017). Excise Duty Tables Part II Energy Products and Electricity
  4. Eurostat European Comission. (2013). Environmental taxes : A statistical guide. Eurostat Europian Comission. Retrieved from https://ec.europa.eu/eurostat/documents/3859598/5936129/KS-GQ-13-005-EN.PDF/706eda9f-93a8-44ab-900c-ba8c2557ddb0?version=1.0
  5. Fan, Z. ; G. W. (2016). The Fiscal Risk of Local Government Revenue in the People’s Republic of China. Tokyo. Retrieved from https://www.adb.org/sites/default/files/publication/183033/adbi-wp567.pdf
  6. Finnish Energy Industries. (2010). Energy Taxation in Europe, Japan dan the United States. Finnish Energy Industries
  7. Giertz. (2007). Excise Tax, University of Illionois
  8. Hadi, S. (2017). Earmarking Tax Optimization to Support the Effective and Sustainable Infrastructure. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 18(2), 194–2014
  9. Hakim M ; Sarma Ma’mun ; Hariyanto. (2018). Strategy Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Kepulauan Anambas. Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah, 10(1), 15–24
  10. Hari, A. P. (2012). Kemampuan Keuangan Daerah dalam Era Otonomi dan Relevansinya dengan Pertumbuhan Ekonomi, Studi pada Kabupaten dan Kota se Jawa-Bali. Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin, 21(1), 1–18
  11. Hundsdoefer J. [et.al]. (2013). The Influence of Tax Labeling and Tax Earmarking on The Willingness to Contribute – A Conjoint Analysis, Tax Labeling and Tax Earmarking, 360
  12. Iskandar, A. ; A. S. (2014). Kinerja Keuangan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat di Era Desentralisasi Fiskal (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan TA 2008-2012). Artha Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), 1(1), 79–101
  13. Ismail, T. (2011). Implementasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Era Otonomi Daerah. Masalah Masalah Hukum, 40(2), 256–260
  14. Kallhoff, A. (2014). Why societies need public goods. Critical Review of International Social and Political Philosophy, 17(6), 635–651. Retrieved from https://homepage.univie.ac.at/angela.kallhoff/wordpress/wp-content/uploads/2017/05/Kallhoff_Why-Societies-Need-Public-Goods-Art..pdf
  15. Klijn E.H. (2012). Public Management and Governance: A Comparison of Two Paradigms to Deal with Modern Complex Problems. In The handbook of governance (pp. 201–214). Oxford: Oxford University Press
  16. OECD. (2013). Taxing Energy Use: A Graphical Analysis. Paris: OECD Publishing
  17. Prathama G.A. (2018). Eksistensi Pajak Daerah sebagai Wujud Pelaksanaan Otonomi Daerah dalam Kerangka Good Financial Governance. Media Iuris, 1(2), 251–256
  18. Rahman F.A. (2017). Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Tingkat Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pendapatan Daerah di Kota Makassar. Jurnal Economix, 5(2), 104–115
  19. Richard, B. ; W. J. S. (2012). Designing Tax Policy: Constraints and Objective in an Open Economy, International Center for Public Policy Working Paper
  20. Rosdiana. (2007). Pengantar Ilmu Pajak Kebijakan dan Implementasi di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press
  21. Scheerens D ; Ongevalle J.V. (2018). Strengthening Local Taxation through Decentralized Development Cooperation, Belgian Policy Research Group on Financing for Development and KU Leuven Research Institute for Work and Society
  22. Szalbierz Z., R.-S. E. (2016). Energy Security as Public Goods. In E3S Web of Conferences 14, 01005 (2017) Energy and Fuels 2016
  23. Wardhono A., Indrawati Y., Q. C. . (2012). Kajian Pemetaan dan Optimalisasi Potensi Pajak dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Jember. Jurnal Teknik Industri, 7(2), 69–76

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-18 18:06:52

No citation recorded.