MEMPERTIMBANGKAN ASPEK-ASPEK NON LEGAL FORMAL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ADAT DI BALI
Copyright (c) 2024 Masalah-Masalah Hukum License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
Abstract
Keywords
References
Bali, N. (2022). Masalah Tanah Teba di Desa Pejeng Kembali Memanas Rapat Eksekusi
Rencana Perdamaian Malah Mentok. Nusa Bali.
https://www.nusabali.com/berita/128255/masalah-tanah-teba-di-desa-pejeng-kembalimemanas
Dwijayanti, M. (2019). Res judicata. Res Judicata, 2(2), 299–310.
Esmi Warassih. (2016). Ilmu Hukum Kontemplatif. In Penelitian Hukum Interdisipliner Sebuah
Pengantar Menuju Sosio-Legal, (pp. 19–20). Thafa Media.
Hartana. (2020). PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ADAT KABUPATEN. Jurnal
Pendidikan Dan Kewarganegaraan Undiksha, 8(3), 219–227.
Mahfud, M. M. (2010). Perdebatan Hukum Tata Negara Pascaamandemen Konstitusi (Cetakan
ke). Rajawali Pers.
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. (2007). Putusan Mahkamah Konstitusi Perkara
Nomor 31/PUU V/2007 prihal Pengujian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Tual di Provinsi Maluku.
Noer Fauzi Rachman dan Mia Siscawati. (2014). Masyarakat Hukum Adat Adalah Penyandang
Hak, Subjek Hukum, dan Pemilik Wilayah Adatnya. INSIST Press.
Nurjaya, I. N. (2014). Paradigma Pembangunan Hukum Nasional Dalam Masyarakat
Multikultural : Perspektif Antropologi Hukum. Jurnal Hukum Undiknas, 1(1), 11–25.
Pandapotan Damanik. (2023). Strengthening Land Law Reforms through Legal Pluralism in
Indonesia. Rechtsidee, 11(2), 1–12.
https://rechtsidee.umsida.ac.id/index.php/rechtsidee/article/view/993/827
Schäublin, B. H. (2013). How Indigenous are the Balinese? From National Marginalisation to
Provincial Domination. In Adat and Indigeneity in Indonesia Culture and Entitlements
between Heteronomy and Self-Ascription (“Göttingen, pp. 133–148). Universitätsverlag
Göttingen
Sen, A. (2009). The Idea of Justice. The Belknap Press of Harvard University Press.
Shidarta. (2013). Hukum Penalaran dan Penalaran Hukum. Genta Publishing.
Simabur, C. A. (2023). Kalah Gugatan Perdata, Lahan-Bangunan di Desa Adat Banjaranyar
Dieksekusi. DetikBali. https://www.detik.com/bali/hukum-dan-kriminal/d-6608260/kalahgugatan-perdata-lahan-bangunan-di-desa-adat-banjaranyar-dieksekusi
Sukabawa, I. W. (2015). Strategi PHDI Meningkatkan Sradha dan Bhakti Umat Hindu di Kota
Palangkaraya Kalimantan Tengah. Vidya Samhita Jurnal Penelitian Agama, Vol. 1(No. 2),
–19. https://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs/article/view/82/90
Sukirno. (2018). Politik Hukum Pengakuan Hak Ulayat (Cetakan ke). Prenadamedia Group.
Suteki. (2018). Hukum Progresif: Hukum Berdimensi Transendental dalam Konteks
KeIndonesiaan.
Tamanaha, B. Z. (2001). A General Jurisprudence of Law and Society. Oxford University Press.
Tamanaha, B. Z. (2021). Legal Pluralism Explained History, Theory, Consequences. Oxford
University Press.
Thohir, M. (2019). NUSA, Vol. 14 No. 2 Mei 2019 Mudjahirin Thohir, Etnografi Ideasional
(Suatu Metodologi Penelitian Kebudayaan). Jurnal Nusa, 14(2), 194–205.
Thontowi, J. (2013). Perlindungan Dan Pengakuan Masyarakat Adat Dan Tantangannya Dalam
Hukum Indonesia. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 20(1), 21–36.
https://doi.org/10.20885/iustum.vol20.iss1.art2
Watra, I. W. (2018). Tri Murti Ideologi Sosio-Religius Mempersatukan Sekte-Sekte di Bali.
Jurnal Dharmasmrti, Vol. 9(No. 2), 114–121.
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/dharmasmrti/article/view/153/121
Werner Menski. (2016). Remembering and Applying Legal Pluralism : Law as Kite Flying. In
Concepts of Law: Comparative, Jurisprudential and Social Science Perspect. Routledge.
Wiana, I. K. (2004). Mengapa Bali Disebut Bali ? Paramita.
Wiguna, M. O. C. (2016). Pengaruh Eksistensi Masyarakat Hukum Adat Terhadap Penguasaan
Tanah Prabumian Berdasarkan Konsepsi Komunalistik Religius di Bali. Jurnal Hukum
Novelty, Volume 7(Nomor 2), hlm. 182-195.
http://journal.uad.ac.id/index.php/Novelty/article/view/5466
Wiguna, M. O. C. (2021). Pemikiran Hukum Progresif untuk Perlindungan Hukum dan
Kesejahteraan Masyarakat Hukum Adat. Jurnal Konstitusi, 18(1), 112–137.
https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1816
Wiguna, M. O. C. (2023). Implikasi Filsafat Positivisme Terhadap Ilmu Hukum dan
Penegakannya. UNES Journal of Swara Justisia, 7(1), 794–805.
https://swarajustisia.unespadang.ac.id/index.php/UJSJ/article/view/374/300