BibTex Citation Data :
@article{MDL1463, author = {sukawi sukawi and Dhanoe Iswanto}, title = {ADAPTASI TAMPILAN BANGUNAN INDIS AKIBAT PERUBAHAN FUNGSI BANGUNAN Studi Kasus: Resto Diwang dan De Joglo Semarang}, journal = {MODUL}, volume = {11}, number = {2}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Arsitektur Indis yang lahir dari kebudayaan lokal dan pendatang, memilki karakteristik yang khas. Selain dari itu, arsitektur Indis sudah terbukti mampu beradaptasi dengan corak budaya dan iklim lokal (iklim tropis). Hal inilah yang menjadikan orang- orang Belanda bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, pun sebaliknya orang lokal atau pribumi dapat menerima gaya arsitektur tersebut. Oleh sebab itu, dirasa perlu adanya pemahaman dan pelestarian yang lebih baik terhadap gaya arsitektur Indis, khususnya terhadap bangunan berarsitektur Indis yang masih tersisa. Saat ini jumlah bangunan Indis yang masih tetap kokoh berdiri di Kota Semarang semakin berkurang dari waktu ke waktu. Di koridor Jl. S. Parman sendiri yang masih merupakan kawasan yang dirancang Thomas Kaarsten hanya tinggal tersisa beberapa bangunan Indis yang terpelihara hingga saat ini. Bangunan Indis yang masih tersisa dan berubah fungsi merupakan bekas rumah tinggal vila,ataupun rumah dinas peninggalan kaum priyayi (pembesar pribumi), pejabat pemerintahan, dan pengusaha. Hal ini dapat diketahui dari gaya arsitekturnya dan massa bangunannya, berikut ragam hias dan detail bangunannya. Fasad kedua bangunan cenderung telah meninggalkan simbol- simbol arsitektur khas Belanda, karena arsitektur Indis tidak hanya mengadaptasi nilai asal dan nilai lokal suatu daerah, namun juga mampu menyesuaikan dengan karakteristik kebutuhannya, sesuai perkembangan jaman. Dari penelitian ini ditemukan telah terjadi perubahan tampilan fasad bangunan akibat alih fungsi bangunan dan renovasi yang mengikuti perkembangan jaman. Perubahan yang terjadi bervariasi satu dengan yang lain. Namun umumnya berupa penambahan kanopi, tritisan, yang disesuaikan dengan tema restorannya. Kata Kunci : Adaptasi, Arsitektur Indis, Perubahan fungsi }, issn = {2598-327X}, doi = {10.14710/mdl.11.2.2011.%p}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/1463} }
Refworks Citation Data :
Arsitektur Indis yang lahir dari kebudayaan lokal dan pendatang, memilki karakteristik yang khas. Selain dari itu, arsitektur Indis sudah terbukti mampu beradaptasi dengan corak budaya dan iklim lokal (iklim tropis). Hal inilah yang menjadikan orang- orang Belanda bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, pun sebaliknya orang lokal atau pribumi dapat menerima gaya arsitektur tersebut. Oleh sebab itu, dirasa perlu adanya pemahaman dan pelestarian yang lebih baik terhadap gaya arsitektur Indis, khususnya terhadap bangunan berarsitektur Indis yang masih tersisa.
Saat ini jumlah bangunan Indis yang masih tetap kokoh berdiri di Kota Semarang semakin berkurang dari waktu ke waktu. Di koridor Jl. S. Parman sendiri yang masih merupakan kawasan yang dirancang Thomas Kaarsten hanya tinggal tersisa beberapa bangunan Indis yang terpelihara hingga saat ini.
Bangunan Indis yang masih tersisa dan berubah fungsi merupakan bekas rumah tinggal vila,ataupun rumah dinas peninggalan kaum priyayi (pembesar pribumi), pejabat pemerintahan, dan pengusaha. Hal ini dapat diketahui dari gaya arsitekturnya dan massa bangunannya, berikut ragam hias dan detail bangunannya.
Fasad kedua bangunan cenderung telah meninggalkan simbol- simbol arsitektur khas Belanda, karena arsitektur Indis tidak hanya mengadaptasi nilai asal dan nilai lokal suatu daerah, namun juga mampu menyesuaikan dengan karakteristik kebutuhannya, sesuai perkembangan jaman.
Dari penelitian ini ditemukan telah terjadi perubahan tampilan fasad bangunan akibat alih fungsi bangunan dan renovasi yang mengikuti perkembangan jaman. Perubahan yang terjadi bervariasi satu dengan yang lain. Namun umumnya berupa penambahan kanopi, tritisan, yang disesuaikan dengan tema restorannya.
Kata Kunci : Adaptasi, Arsitektur Indis, Perubahan fungsi
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-12 21:21:36
The Copyright belong to the author and the right to reproduce, reprint, and distribute manuscriot that published on MODUL ( ISSN 2598-327X) shall be assigned to the journal and Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Diponegoro as publisher of the journal by the author (s) via copyright transfer that being signed by the corresponding author before issued by MODUL.
Alamat Redaksi (Mailing Address):
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : modulundip@arsitektur.undip.ac.id; modulundip@gmail.com
ISSN (p) : 0853-2877 / ISSN (e) : 2598-327X
Indexed by Google Scholar , Scientific_Literature , portal garuda, neliti, microsoft academic, sinta, dimension, Index Copernicus International
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
unique visitoe