BibTex Citation Data :
@article{MDL19016, author = {Yemima Sahmura and Sri Hartuti Wahyuningrum}, title = {IDENTIFIKASI LANGGAM DAN PERIODISASI ARSITEKTUR KOLONIAL NUSANTARA PADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA}, journal = {MODUL}, volume = {18}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {Langgam; Periodisasi; Kolonial; Nusantara; Bethesda; Cagar Budaya}, abstract = { Pada umumnya masyarakat awam masih menganggap bahwa peninggalan sejarah dan benda-benda cagar budaya tidak memiliki arti dan manfaat bagi kehidupan langsung masyarakat. Masyarakat di sekitar lokasi tempat benda cagar budaya sadar atau tidak sadar, sebenarnya telah menikmati hasil dari keberadaan benda cagar budaya tersebut. Namun pada kenyataannya masyarakat seringkali tidak terlibat dalam upaya pelestarian benda cagar budaya tersebut. Dalam proses plestarian walaupun tidak menghasilkan karya rancangan baru, proses pelestarian terdiri dari beberapa tahap kegiatan yang saling berkesinambungan. Apabila merujuk UU RI no. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, maka terdapat tiga tahap kegiatan, yaitu : [1] perlindungan, [2] pengembangan, dan [3] pemanfaatan. Adapun tahapannya, Tahap 1 : identifikasi arsitektural objek bersejarah, Tahap 2 : pemetaan kondisi objek dan rekomendasi tindakan pelestarian. Dengan Studi Kasus Poliklinik Bethesda, Semarang, keberadaan bangunannya menjadi satu lingkungan dengan GKI Peterongan. Sekarang bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya terdaftar sebagai rumah Tan Siang Swie. Dalam studi ini, digunakan metode deskriptif-eksploratif, analisa deskriptif kualitatif dengan pendekatan tipologi wajah arsitektur kolonial Belanda pada Klinik Bethesda Semarang. Melalui tahapan penelitian sebagai berikut: (a) observasi lapangan pada lokasi pengamatan; (b) mengidentifikasi setiap bangunan berdasarkan, kekhasan langgam/gaya, lalu menyesuaikan dengan teori yang berkaitan dengan tipologi wajah bangunan;(c) mengidentifikasi dan menganalisa detail dari setiap elemen wajah bangunan (atap, dinding, dan lantai) dan ditipologikan berdasarkan langgam/gaya bangunannya;(d) menarik kesimpulan dari analisa tersebut tentang tipologi wajah bangunan arsitektur kolonial. }, issn = {2598-327X}, pages = {60--69} doi = {10.14710/mdl.18.2.2018.60-69}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/19016} }
Refworks Citation Data :
Pada umumnya masyarakat awam masih menganggap bahwa peninggalan sejarah dan benda-benda cagar budaya tidak memiliki arti dan manfaat bagi kehidupan langsung masyarakat. Masyarakat di sekitar lokasi tempat benda cagar budaya sadar atau tidak sadar, sebenarnya telah menikmati hasil dari keberadaan benda cagar budaya tersebut. Namun pada kenyataannya masyarakat seringkali tidak terlibat dalam upaya pelestarian benda cagar budaya tersebut. Dalam proses plestarian walaupun tidak menghasilkan karya rancangan baru, proses pelestarian terdiri dari beberapa tahap kegiatan yang saling berkesinambungan. Apabila merujuk UU RI no. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, maka terdapat tiga tahap kegiatan, yaitu : [1] perlindungan, [2] pengembangan, dan [3] pemanfaatan. Adapun tahapannya, Tahap 1 : identifikasi arsitektural objek bersejarah, Tahap 2 : pemetaan kondisi objek dan rekomendasi tindakan pelestarian. Dengan Studi Kasus Poliklinik Bethesda, Semarang, keberadaan bangunannya menjadi satu lingkungan dengan GKI Peterongan. Sekarang bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya terdaftar sebagai rumah Tan Siang Swie. Dalam studi ini, digunakan metode deskriptif-eksploratif, analisa deskriptif kualitatif dengan pendekatan tipologi wajah arsitektur kolonial Belanda pada Klinik Bethesda Semarang. Melalui tahapan penelitian sebagai berikut: (a) observasi lapangan pada lokasi pengamatan; (b) mengidentifikasi setiap bangunan berdasarkan, kekhasan langgam/gaya, lalu menyesuaikan dengan teori yang berkaitan dengan tipologi wajah bangunan;(c) mengidentifikasi dan menganalisa detail dari setiap elemen wajah bangunan (atap, dinding, dan lantai) dan ditipologikan berdasarkan langgam/gaya bangunannya;(d) menarik kesimpulan dari analisa tersebut tentang tipologi wajah bangunan arsitektur kolonial.
Article Metrics:
Last update:
IDENTIFIKASI LANGGAM DAN PERIODISASI ARSITEKTUR KOLONIAL RUMAH ‘MBESARAN’ PABRIK GULA JATIBARANG
Last update: 2025-07-24 16:56:13
The copyright of received articles is assigned to the author (s). The author (s) have the right to the articles that have been published. The Editorial Team of MODUL and the Author(s) strive to ensure that no errors occur in the articles that have been published, both data errors and statements in the articles.Authors who publish in this journal agree to the following terms:
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during submission, as it can lead to productive exchanges and earlier and greater citation of published work.
Alamat Redaksi (Mailing Address):
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : modulundip@arsitektur.undip.ac.id; modulundip@gmail.com
ISSN (p) : 0853-2877 / ISSN (e) : 2598-327X
Indexed by Google Scholar , Scientific_Literature , portal garuda, neliti, microsoft academic, sinta, dimension
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
unique visitoe