BibTex Citation Data :
@article{MDL48846, author = {Agus Ekomadyo and Gagas Silmi and Dini Agumsari}, title = {MATERIALITAS/KOMUNITAS SEBAGAI PENDEKATAN DESAIN Perspektif Teori Jaringan-Aktor untuk Desain Arsitektur Terakota di Alun-alun Desa Jatisura, Jatiwangi, Majalengka}, journal = {MODUL}, volume = {24}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {materialitas; komunitas; pemikiran desain; Teori Jaringan-Aktor/ Actor-Network Theory; Arsitektur Terakota}, abstract = { Isu materialitas/ komunitas muncul karena eksplorasi seni ketukangan dalam desain arsitektur ternyata melibatkan pelaku pelaku manusia. Sebagai sebuah entitas sosial, komunitas sesungguhnya merupakan suatu realitas yang kompleks, karena relasi antar pelaku manusia merupakan sesuatu yang rumit dan tidak pasti. Artikel ini ditulis sebagai refleksi terhadap materialitas/ komunitas sebagai pendekatan desain, dengan Teori-Jaringan Aktor sebagai kerangka untuk membaca relasi-relasi antara manusia dan objek-objek teknis dalam pemikiran desain yang dilakukan. Kasus yang dipilih adalah desain Arsitektur Terakota di alun-alun Desa Jatisura, Jatiwangi, Majalengka, sebagai bagian dari program Pengabdian Masyarakat. Refleksi dilakukan dengan melihat desain sebagai dialog antara permasalahan dan alternatif solusi (Lawson, 2005), dan untuk kasus ini pemikiran desain dipetakan ke dalam dialog dengan material, dialog dengan bentuk, dialog dengan pengguna, dan dialog dengan konstruksi, masing-masing diidentifikasi keterlibatan pelaku dalam dialog tersebut. Ditemukan relasi materialitas dan komunitas dalam dialog tersebut, yaitu: 1) solusi desain dihasilkan melalui proses iteratif (bolak-balik) dengan mengkalkulasi banyak pertimbangan, 2) pendekatan materialitas/ komunitas menjadikan desain mempertimbangkan pelaku-pelaku manusia sebagai representasi komunitas, 3) dialog material/ komunitas menunjukkan bahwa desain arsitektur bukan saja proses sosial (Dorst, 2003), namun juga proses sosioteknikal (Ekomadyo & Riyadi, 2003), 4) perspektif Teori Jaringan-Aktor melihat peran tertinggi dari objek-objek teknis yang dihasilkan desain arsitektur adalah delegasi dari kehendak manusia, 5) sebagai proses sosial atau proses sosio teknikal, desain akan berada dalam dunia sosial yang rumit, dan 6) Teori Jaringan-Aktor membantu dalam mengurai dan memetakan kerumitan sosial dan memposisikan objek-objek teknis sebagai hasil desain. Ketika desain mempunyai misi sebagai rajutan hasrat untuk masa depan yang lebih baik (Dovey, 2010), Teori Jaringan-Aktor bisa memandu desain dalam mengkomposisi bukan sekadar objek-objek teknis selayaknya desain secara konvensional, namun juga relasinya dengan pelaku-pelaku manusia yang terlibat. Di sini kerumitan sosial dalam pendekatan materialitas/ komunitas dalam desain arsitektur bisa terurai dan terpetakan dengan baik. }, issn = {2598-327X}, pages = {39--50} doi = {10.14710/mdl.24.1.2024.39-50}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/view/48846} }
Refworks Citation Data :
Isu materialitas/ komunitas muncul karena eksplorasi seni ketukangan dalam desain arsitektur ternyata melibatkan pelaku pelaku manusia. Sebagai sebuah entitas sosial, komunitas sesungguhnya merupakan suatu realitas yang kompleks, karena relasi antar pelaku manusia merupakan sesuatu yang rumit dan tidak pasti. Artikel ini ditulis sebagai refleksi terhadap materialitas/ komunitas sebagai pendekatan desain, dengan Teori-Jaringan Aktor sebagai kerangka untuk membaca relasi-relasi antara manusia dan objek-objek teknis dalam pemikiran desain yang dilakukan. Kasus yang dipilih adalah desain Arsitektur Terakota di alun-alun Desa Jatisura, Jatiwangi, Majalengka, sebagai bagian dari program Pengabdian Masyarakat. Refleksi dilakukan dengan melihat desain sebagai dialog antara permasalahan dan alternatif solusi (Lawson, 2005), dan untuk kasus ini pemikiran desain dipetakan ke dalam dialog dengan material, dialog dengan bentuk, dialog dengan pengguna, dan dialog dengan konstruksi, masing-masing diidentifikasi keterlibatan pelaku dalam dialog tersebut. Ditemukan relasi materialitas dan komunitas dalam dialog tersebut, yaitu: 1) solusi desain dihasilkan melalui proses iteratif (bolak-balik) dengan mengkalkulasi banyak pertimbangan, 2) pendekatan materialitas/ komunitas menjadikan desain mempertimbangkan pelaku-pelaku manusia sebagai representasi komunitas, 3) dialog material/ komunitas menunjukkan bahwa desain arsitektur bukan saja proses sosial (Dorst, 2003), namun juga proses sosioteknikal (Ekomadyo & Riyadi, 2003), 4) perspektif Teori Jaringan-Aktor melihat peran tertinggi dari objek-objek teknis yang dihasilkan desain arsitektur adalah delegasi dari kehendak manusia, 5) sebagai proses sosial atau proses sosio teknikal, desain akan berada dalam dunia sosial yang rumit, dan 6) Teori Jaringan-Aktor membantu dalam mengurai dan memetakan kerumitan sosial dan memposisikan objek-objek teknis sebagai hasil desain. Ketika desain mempunyai misi sebagai rajutan hasrat untuk masa depan yang lebih baik (Dovey, 2010), Teori Jaringan-Aktor bisa memandu desain dalam mengkomposisi bukan sekadar objek-objek teknis selayaknya desain secara konvensional, namun juga relasinya dengan pelaku-pelaku manusia yang terlibat. Di sini kerumitan sosial dalam pendekatan materialitas/ komunitas dalam desain arsitektur bisa terurai dan terpetakan dengan baik.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-07-03 17:52:31
The copyright of received articles is assigned to the author (s). The author (s) have the right to the articles that have been published. The Editorial Team of MODUL and the Author(s) strive to ensure that no errors occur in the articles that have been published, both data errors and statements in the articles.Authors who publish in this journal agree to the following terms:
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during submission, as it can lead to productive exchanges and earlier and greater citation of published work.
Alamat Redaksi (Mailing Address):
Departemen Arsitektur FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang Semarang Indonesia 50275
Telp. (024) 7470690 Fax. (024) 7470690
email : modulundip@arsitektur.undip.ac.id; modulundip@gmail.com
ISSN (p) : 0853-2877 / ISSN (e) : 2598-327X
Indexed by Google Scholar , Scientific_Literature , portal garuda, neliti, microsoft academic, sinta, dimension
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
unique visitoe