skip to main content

PENGGUNAAN BAMBU DALAM SENI INSTALASI ARSITEKTURAL


Citation Format:
Abstract

Bambu sebagai bahan bangunan telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat di nusantara sejak ratusan tahun yang lalu. Hal ini dapat difahami mengingat bambu seperti halnya kayu adalah bahan organik/alami yang tentu lazim digunakan pada masyarakat tradisional/kuno, termasuk digunakan sebagai bahan perlengkapan hidup sehari-hari. Sampai saat ini bambu masih banyak digunakan bahkan tidak hanya sebagai bahan bangunan tetapi meluas penggunaannya, antara lain bahan interior dan benda-benda estetika. Di cabang seni rupa, salah satunya yang mulai populer kini adalah seni instalasi atau seni merangkai, menyusun benda-benda menjadi seni visual tiga dimensi yang menyajikan makna tertentu dengan mempertimbangkan ruang dan waktu. Bambu pun acapkali digunakan sebagai bahan dasarnya.

Apabila bambu dengan segala kelebihan dan kekurangannya dapat dirangkai dan disusun dalam seni instalasi yang lebih berkonotasi visual, tentu akan sangat mungkin seni instalasi ini diperluas maknanya sebagai seni instalasi arsitektural yang menempatkan ruang sebagai bagian penting yang berkenaan dengan guna ruang dalam khasanah pengetahuan arsitektur. Sementara, dari sisi lain arsitektur sendiri tidak pernah lepas dari seni dalam arti yang luas. Pendalaman kemungkinan pengembangan seni instalasi yang berorientasi pada ruang yang saya sebut sebagai seni instalasi arsitektural inilah tujuan dari penelitian yang akan saya lakukan. Salah satu cara yang paling sesuai antara lain adalah melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan merangkai bambu di beberapa tempat dan mencoba menerapkan seni instalasi arsitektural dalam  wujud nyata. Diharapkan hasil penelitian ini selanjutnya akan memperkaya khasanah perancangan dan penerapannya serta merangsang tumbuhnya inspirasi dan imajinasi baru berarsitektur.

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-18 04:56:16

No citation recorded.