BibTex Citation Data :
@article{Nusa29951, author = {Khothibul Umam}, title = {Delirium Kekuasaan: Kajian Psikologi Sastra pada Lakon Amangkurat-Amangkurat karya Goenawan Mohamad}, journal = {Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra}, volume = {15}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {Power; fear; amangkurat; acts; psychology; Kekuasaan; ketakutan; amangkurat; lakon; psikologi}, abstract = { Humans are very complex creatures. From the process of hundreds of thousands of years , humans can finally overcome their fears, one of which is the fear of loss of power. The theme was very well written by Goenawan Mohamad in his play entitled Amangkurat-Amangkurat. Goenawan Mohamad took part in the history of the power struggle that occurred in the Islamic Mataram Kingdom in the 17th century. This power struggle rests on the Amangkurat figure who is said to have a kind of mental disorder characterized by hallucinations, illusions, and physical anxiety. Therefore, the relevant theory for studying the Amangkurat play is Psychology of Literature theory. The science of psychology itself is specifically the theory used is Karen Horney's Personality Theory regarding Basic Anxiety. The results of this study found that the Amangkurat figure, is a representation of the nature and basis of humans to continuously fight the fear that surrounds themselves. Of the various ways to overcome these fears, there arises extraordinary energy, which makes a human being can remain adaptive and managed to be a survivor in his life. Keywords: Power ; f ear ; a mangkurat ; a cts ; p sychology . Intisari Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks. Dari proses ratusan ribu tahun akhirnya manusia bisa mengatasi ketakutan-ketakutannya, salah satunya adalah ketakutan terhadap hilangnya kekuasaan. Tema tersebut dengan sangat bagus ditulis oleh Goenawan Mohamad dalam lakonnya yang berjudul Amangkurat-Amangkurat . Goenawan Mohamad mengambil bagian sejarah dari perebutan kekuasaan yang terjadi pada Kerajaan Mataram Islam di abad ke-17. Perebutan kekuasaan ini bertumpu pada tokoh Amangkurat yang dikisahkan memiliki semacam gangguan mental yang ditandai oleh halusinasi, ilusi, dan kegelisahan fisik. Oleh karena itu, teori yang relevan untuk mengkaji lakon Amangkurat adalah teori Psikologi Sastra. Ilmu bantu psikologi sendiri secara khusus teori yang dipakai adalah Teori Kepribadian Karen Horney perihal Kecemasan Dasar ( basic anxiety ). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa sosok Amangkurat, adalah representasi dari sifat alami dan dasar manusia untuk terus menerus melawan ketakutan yang menyelimuti diri. Dari berbagai cara mengatasi ketakutan-ketakutan tersebut, muncullah energi yang luar biasa, yang membuat seorang manusia bisa tetap adaptif dan berhasil menjadi penyintas di hidupnya. Kata kunci : Kekuasaan; ketakutan; amangkurat; lakon; psikologi. }, issn = {2597-9558}, pages = {134--143} doi = {10.14710/nusa.15.1.134-143}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/view/29951} }
Refworks Citation Data :
Humans are very complex creatures. From the process of hundreds of thousands of years, humans can finally overcome their fears, one of which is the fear of loss of power. The theme was very well written by Goenawan Mohamad in his play entitled Amangkurat-Amangkurat. Goenawan Mohamad took part in the history of the power struggle that occurred in the Islamic Mataram Kingdom in the 17th century. This power struggle rests on the Amangkurat figure who is said to have a kind of mental disorder characterized by hallucinations, illusions, and physical anxiety. Therefore, the relevant theory for studying the Amangkurat play is Psychology of Literature theory. The science of psychology itself is specifically the theory used is Karen Horney's Personality Theory regarding Basic Anxiety. The results of this study found that the Amangkurat figure, is a representation of the nature and basis of humans to continuously fight the fear that surrounds themselves. Of the various ways to overcome these fears, there arises extraordinary energy, which makes a human being can remain adaptive and managed to be a survivor in his life.
Keywords: Power; fear; amangkurat; acts; psychology.
Intisari
Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks. Dari proses ratusan ribu tahun akhirnya manusia bisa mengatasi ketakutan-ketakutannya, salah satunya adalah ketakutan terhadap hilangnya kekuasaan. Tema tersebut dengan sangat bagus ditulis oleh Goenawan Mohamad dalam lakonnya yang berjudul Amangkurat-Amangkurat. Goenawan Mohamad mengambil bagian sejarah dari perebutan kekuasaan yang terjadi pada Kerajaan Mataram Islam di abad ke-17. Perebutan kekuasaan ini bertumpu pada tokoh Amangkurat yang dikisahkan memiliki semacam gangguan mental yang ditandai oleh halusinasi, ilusi, dan kegelisahan fisik. Oleh karena itu, teori yang relevan untuk mengkaji lakon Amangkurat adalah teori Psikologi Sastra. Ilmu bantu psikologi sendiri secara khusus teori yang dipakai adalah Teori Kepribadian Karen Horney perihal Kecemasan Dasar (basic anxiety). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa sosok Amangkurat, adalah representasi dari sifat alami dan dasar manusia untuk terus menerus melawan ketakutan yang menyelimuti diri. Dari berbagai cara mengatasi ketakutan-ketakutan tersebut, muncullah energi yang luar biasa, yang membuat seorang manusia bisa tetap adaptif dan berhasil menjadi penyintas di hidupnya.
Kata kunci : Kekuasaan; ketakutan; amangkurat; lakon; psikologi.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-25 16:53:11
Nusa oleh http://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. View statistics