BibTex Citation Data :
@article{Nusa34611, author = {Sigit Widiatmoko and Aulia Rahmawati and Nur Sekhudin}, title = {Penggunaan Variasi Leksikon Suara Burung oleh Masyarakat Sunda: Kajian Linguistik Antropologis}, journal = {Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra}, volume = {15}, number = {4}, year = {2020}, keywords = {Leksikon; burung; linguistik antropologis}, abstract = { Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk variasi leksikon suara burung yang digunakan oleh masayarakat Sunda, fungsi variasi leksikon suara burung, dan cerminan budaya dalam variasi leksikon suara burung tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam proses pengumpulan data, dilakukan studi pustaka mencatat percakapan di forum atau grup penghobi burung di media sosial Facebook . Data juga dikumpulkan dengan observasi di toko burung dan gantangan di wilayah Karawang. Selain itu, dilakukan juga wawancara dengan pertanyaan terbuka dan terarah, kepada pemilik toko burung, pelanggan, dan pengunjung gantangan . Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa penggunaan variasi leksikon suara burung oleh masyarakat Sunda berbentuk kata ulang dan kata berimbuhan. Kata ulang yang digunakan berupa kata ulang trilingga, dwilingga, dwipurwa, dan kata ulang berimbuhan. Kata ulang ini erat kaitannya dengan onomatopea dari suara burung tersebut. Sedangkan penggunaan leksikon suara burung berbentuk kata berimbuhan berupa prefix N- dan sufiks -an. Leksikon berbentuk kata berimbuhan menunjukkan aktivitas bersuara yang dilakukan burung tersebut. Penggunaan variasi leksikon suara burung oleh masyarakat Sunda dalam percakapanya memiliki tiga fungsi, yaitu ekonomi, sosial, dan ekologi. Cerminan budaya yang terkandang dalam variasi leksikon suuara burung tersebut adalah masyarakat Sunda yang agraris sangat dekat dengan alam sekitarnya, khususnya burung. }, issn = {2597-9558}, pages = {492--505} doi = {10.14710/nusa.15.4.492-505}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/view/34611} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk variasi leksikon suara burung yang digunakan oleh masayarakat Sunda, fungsi variasi leksikon suara burung, dan cerminan budaya dalam variasi leksikon suara burung tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam proses pengumpulan data, dilakukan studi pustaka mencatat percakapan di forum atau grup penghobi burung di media sosial Facebook. Data juga dikumpulkan dengan observasi di toko burung dan gantangan di wilayah Karawang. Selain itu, dilakukan juga wawancara dengan pertanyaan terbuka dan terarah, kepada pemilik toko burung, pelanggan, dan pengunjung gantangan. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa penggunaan variasi leksikon suara burung oleh masyarakat Sunda berbentuk kata ulang dan kata berimbuhan. Kata ulang yang digunakan berupa kata ulang trilingga, dwilingga, dwipurwa, dan kata ulang berimbuhan. Kata ulang ini erat kaitannya dengan onomatopea dari suara burung tersebut. Sedangkan penggunaan leksikon suara burung berbentuk kata berimbuhan berupa prefix N- dan sufiks -an. Leksikon berbentuk kata berimbuhan menunjukkan aktivitas bersuara yang dilakukan burung tersebut. Penggunaan variasi leksikon suara burung oleh masyarakat Sunda dalam percakapanya memiliki tiga fungsi, yaitu ekonomi, sosial, dan ekologi. Cerminan budaya yang terkandang dalam variasi leksikon suuara burung tersebut adalah masyarakat Sunda yang agraris sangat dekat dengan alam sekitarnya, khususnya burung.
Article Metrics:
Last update:
Refleksi nilai kultural dalam toponimi sebagai peluang pengembangan wisata di Desa Medalsari Kabupaten Karawang
Last update: 2024-12-24 12:34:59
Nusa oleh http://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. View statistics