skip to main content

Kearifan Lokal dan Potensi Romantisasi dalam Film Godzilla vs Kong (2021)

*Leona Dwi Untari  -  Departement of Literature, Universitas Indonesia, Jl. Prof. DR. Selo Soemardjan Kampus, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia
Nurni Wahyu Wuryandari  -  Departement of Literature, Universitas Indonesia, Jl. Prof. DR. Selo Soemardjan Kampus, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia

Citation Format:
Abstract

This literary research employs analytical descriptive method to use the film Godzilla vs Kong as a corpus The film, which was released in 2021 and directed by Adam Wingard, narrates a war between two non-human entities that is masterminded by the humans behind a technology company called Apex Cybernetics. To cope with the disasters caused by Apex Cybernetics, local wisdom is narrated as the main weapon and a solution to environmental problems. This study employs an eco-critical approach, using Wildcat’s theory of local wisdom to analyze how the film uses local wisdom as an effort to prevent environmental damage and the potential of romanticization of local wisdom within the film.  This study groups the characters into two camps, namely the empirical group and the experiential group to produce the finding that local wisdom represented by the experiential can be used to prevent natural damage. The conclusion of this study is that romanticization describes local wisdom as the only way to save the environment, even though it requires a combination of empirical knowledge (based on structured research) and based on life experience (experiential) to overcome environmental problems to overcome environmental problems, as well as a tool to prevent natural damage.

 

Penelitian ini adalah penelitian sastra dengan metode deskriptif analitis menggunakan korpus film Godzilla vs Kong yang terbit pada tahun 2021 dan disutradarai oleh Adam Wingard. Film tersebut menarasikan peperangan antara dua entitas non-manusia yang dirancang oleh manusia-manusia di balik perusahaan teknologi bernama Apex Cybernetics. Untuk menanggulangi bencana yang terjadi akibat ulah Apex Cybernetics, kearifan lokal dinarasikan sebagai senjata utama dan menjadi sebuah solusi permasalahan lingkungan. Untuk menganalisis kearifan lokal yang terdapat pada film tersebut sebagai upaya pencegahan kerusakan lingkungan dan potensi romantisasi kearifan lokal, penelitian ini menggunakan pendekatan ekokritik dengan konsep dan teori kearifan lokal dari Wildcat. Penelitian ini mengelompokkan tokoh ke dalam dua buah kubu, yakni kelompok empirikal dan kelompok eksperiensial hingga menghasilkan temuan bahwa kearifan lokal yang diwakili oleh kaum eksperiensial dapat dipergunakan untuk mencegah kerusakan alam. Simpulan penelitian ini adalah romantisasi menggambarkan kearifan lokal sebagai satu-satunya cara untuk menyelamatkan lingkungan, padahal diperlukan kombinasi pengetahuan secara empiris (berdasarkan penelitian terstruktur) dan berdasar pada pengalaman hidup (eksperiensial) untuk menanggulangi permasalahan lingkungan yang juga dapat dipergunakan sebagai alat pencegah kerusakan alam.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Godzilla vs Kong, ekokritik, kearifan lokal, romantisasi.

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-25 08:49:45

No citation recorded.