skip to main content

Konstruksi Tanah Bali dari Perspektif Melayu pada Hikayat Tanah Bali: Analisis Framing

*Ni'ma Firman Ndhika  -  Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Asep Yudha Wirajaya  -  Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Waqas Ahmad  -  University of Swabi, Pakistan
Received: 17 Mar 2025; Revised: 11 Jun 2025; Accepted: 13 Jun 2025; Available online: 13 Jun 2025; Published: 31 May 2025.
Open Access Copyright 2025 Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Bali dikenal sebagai destinasi wisata dunia dengan budaya Hindu yang khas, namun cara pandang ini berbeda dengan cara pandang yang dikemukakan dalam sastra Melayu klasik. Hikayat Tanah Bali (selanjutnya disebut HTB) yang disalin oleh Abdullah bin Muhammad al-Misri merepresentasikan Bali dalam bingkai sosial dan politik tertentu. Penelitian ini menganalisis konstruksi Bali dalam HTB dengan menggunakan analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan studi pustaka terhadap teks HTB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bali dikonstruksi dalam tiga bingkai utama, yaitu sebagai wilayah di bawah kekuasaan Jawa, sebagai masyarakat dengan sistem kasta yang ketat, dan sebagai ruang konflik internal dan eksternal. HTB membingkai Bali sebagai wilayah pinggiran yang rentan terhadap pengaruh eksternal dan memperkuat legitimasi kekuasaan melalui perpaduan sejarah dan mitos.

Fulltext View|Download
Keywords: Hikayat Tanah Bali, framing, Malay

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-16 01:54:30

No citation recorded.