skip to main content

HUBUNGAN KELIMPAHAN BAKTERI HETEROTROF PADA BEBERAPA PERAIRAN PESISIR JEPARA TERHADAP TINGKAT KESUBURAN PERAIRAN

*Irsa Lutfi Prayoga  -  Departemen Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Pujiono Wahyu Purnomo  -  Departemen Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Aninditia Sabdaningsih  -  Departemen Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Open Access Copyright 2022 Jurnal Pasir Laut under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Ekosistem pesisir di perairan pantai Jepara memiliki potensi dan pemanfaatan berbagai aktivitas seperti pariwisata, perikanan, pelabuhan, dan pemukiman yang juga memberikan dampak terhadap lingkungan berupa buangan limbah industri, domestik, dan pertanian. Ekosistem pesisir mengalami perubahan kondisi lingkungan yang dipengaruhi oleh faktor alami maupun kegiatan manusia. Penelitian ini mengkaji kualitas perairan di wilayah pesisir berdasarkan aspek bakteriologi. Bakteri heterotrof berperan sebagai perombak bahan organik menjadi anorganik di perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kelimpahan bakteri heterotrof pada beberapa perairan yaitu Pantai Teluk Awur, Pantai Kartini dan Muara Kali Wiso di Jepara serta bagaimana hubungan bakteri heterotrof dengan tingkat kesuburan perairannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampling dilakukan pada bulan Maret 2021 di tiga stasiun berbeda dengan tiga kali pengulangan. Metode perhitungan total bakteri heterotrof menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Penentuan tingkat kesuburan perairan atau Trophic State Index (TSI) berdasarkan pedoman Carlson. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kelimpahan bakteri heterotrof pada setiap tempat dengan kelimpahan tertinggi pada stasiun 1 sebesar 2,1 x 105 CFU/mL, stasiun 2 sebesar 5,0 x 104 CFU/mL dan stasiun tiga sebesar 1,67 x 104 CFU/mL. Terdapat hubungan antara kelimpahan bakteri heterotrof terhadap tingkat kesuburan perairan dengan koefisien determinasi sebesar 0,574. Status kesuburan perairan pada setiap stasiun berkisar antara (32,33 – 36,4) yang termasuk ke dalam golongan perairan oligotrofik.
Fulltext View|Download
Keywords: Bakteri Heterotrof, Oligotrofik, Pesisir Jepara, Tingkat Kesuburan Perairan

Article Metrics:

  1. Agisti, A., N. H. Alami dan T. N. Hidayati. 2014 Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penambat Nitrogen Non Simbiotik pada Lahan Restorasi dengan Metode Legume Cover Crop (LCC) di Daerah Lumajang Jawa Timur. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 3(2): 36-39
  2. Carlson, R. E. 1977. A Trophic State Index for Lakes. Limnology and Oceanography. 22(2): 361– 369
  3. Djoko, K. H., & Titiek, A. A. 2012. Kajian Bakteri Heterotropik di Perairan Laut Lamalera (Study of Heterotrofic Bacteria in the Waters of Lamalera). ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences. 17(2): 63-73
  4. Edward dan M.S. Tarigan. 2003. Pengaruh MusimTerhadap Fluktuasi Kandungan Fosfat dan Nitrat di Laut Banda. Makara Sains. 7(2): 82-89
  5. Garini, B. N., Suprijanto, J., & Pratikto, I. 2021. Kandungan Klorofil-a dan Kelimpahan di Perairan Kendal, Jawa Tengah. Journal of Marine Research. 10(1): 102-108
  6. Hijriani, A., Muludi, K., & Andini, E. A. (2017). Implementasi metode regresi linier sederhana pada penyajian hasil prediksi pemakaian air bersih pdam way rilau kota bandar lampung dengan sistem informasi geofrafis. Jurnal Informatika Mulawarman. 11(2): 37-42
  7. Kristiawan, D., Widyorini, N dan Haeruddin. 2014. Hubungan Total Bakteri Dengan Kandungan Bahan Organik Total Di Muara Kali Wiso, Jepara. Management of Aquatic Resources Journal. 3(4): 24-33
  8. Kunarso, D. H. 2011. Kajian Kesuburan Ekosistem Perairan Laut Sulawesi Tenggara Berdasarkan Aspek Bakteriologi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 3(2): 32-47
  9. Marhana, T., Muskananfola, M. R., & Febrianto, S. 2019. Analisis Kondisi Perairan Ditinjau dari Kandungan Klorofil-A, Nitrat, Fosfat dan Total Suspended Solid (TSS) di Perairan Bedono Demak. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES). 8(3): 250-259
  10. Marlian, N., Damar, A., & Effendi, H. 2015. Distribusi Horizontal Klorofil-a Fitoplankton Sebagai Indikator Tingkat Kesuburan Perairan di Teluk Meulaboh Aceh Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 20(3): 272-279
  11. Mudatsir, M. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Mikroba Dalam Air. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 7(1): 23-30
  12. Nasution, S. 2009. Biomassa kerang Anadara granosa pada perairan pantai kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal Natur Indonesia. 12(1): 61-66
  13. Nasution, A., Widyorini, N., & Purwanti, F. 2019. Analisis Hubungan Kelimpahan Fitoplankton Dengan Kandungan Nitrat Dan Fosfat Di Perairan Morosari, Demak. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES). 8(2): 78-86
  14. Notowinarto, N., & Agustina, F. 2015. Populasi Bakteri Heterotrof di Perairan Pulau Bulang Batam. JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia). 1(3): 334-342
  15. Palimirmo, F., Ario D dan Hefni E. 2016. Dinamika Sebaran Bakteri Heterotrofik di Teluk Jakarta. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 21(1): 26-34
  16. Patty, S. I. 2015. Karakteristik fosfat, nitrat dan oksigen terlarut di perairan Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 3(2): 1-7
  17. Permatasari, R. D., Djuwito, D., & Irwani, I. 2016. Pengaruh Kandungan Nitrat dan Fosfat Terhadap Kelimpahan Diatom di Muara Sungai Wulan, Demak. Journal of Management of Aquatic Resources. 5(4): 224-232
  18. Prabowo, R., Sihombing, D. L. M., & Fahlevi, M. R. 2019. Identifikasi Kualitas Air Muara Sungai Basko Grand Mall di Kecamatan Padang Utara–Kota Padang. Jurnal Kapita Selekta Geografi. 2(6): 32-38
  19. Prihatin, M. S., Suprapto, D., & Rudiyanti, S. 2016. Hubungan Nitrat dan Fosfat dengan Klorofil-a di Muara Sungai Wulan Kabupaten Demak. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES). 5(2): 27-34
  20. Rahman, A. 2018. Kandungan logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada beberapa jenis krustasea di pantai Batakan dan Takisung Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Bioscientiae. 3(2): 93-101
  21. Rahmawati, I., Purnomo, P. W., & Hendrarto, B. 2013. Fluktuasi bahan organik dan sebaran nutrien serta kelimpahan fitoplankton dan klorofil-a di muara Sungai Sayung Demak. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES). 3(1): 27-36
  22. Richards, F.A. and T.G. Thompson. 1952. The estimation and characterization ofplankton populations by pigmentanalysis II. A spectrophotometricmethod for estimation of planktonpigments. Journ. Mar. Res. 11: 156-172
  23. Riyono, S. H. 2006. Beberapa Metode Pengukuran Klorofil Fitoplankton di Laut. Oseana. 31(3): 33-34
  24. Shaleh, F. R., Soewardi, K., & Hariyadi, S. 2014. Kualitas Air dan Status Kesuburan Perairan Waduk Sempor, Kebumen. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 19(3): 169-173
  25. Simbolon, A. R. 2016. Pencemaran Bahan Organik dan Eutrofikasi di Perairan Cituis, Pesisir Tangerang. Pro-Life. 3(2): 109-118
  26. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesembilan. Bandung: CV Alfabeta
  27. Supriyadi, S. 2008. Kandungan Bahan Organik Sebagai Dasar Pengelolaan Tanah di Lahan kering Madura. Jurnal Embryo. 5(2): 176-183
  28. Tanjung, H. S., & Nababan, S. A. 2016. Pengaruh penggunaan metode pembelajaran bermain terhadap hasil belajar matematika siswa materi pokok pecahan di kelas III SD Negeri 200407 Hutapadang. Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3(1): 35-42
  29. Tilaar, S. 2014. Analisis Pencemaran Logam Berat di Muara Sungai Tondano dan Muara Sungai Sario Manado Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax. 2(1): 32-39
  30. Yuka, R. A., Setyawan, A., & Supono, S. 2020. Identifikasi Bakteri Pendegradasi TAN (Total Ammonia Nitrogen) dari Tambak Udang Vaname di Lampung Timur. Aquatropica Asia
  31. Zulfiah, N., & Aisyah, A. 2016. Status trofik Perairan Rawa Pening ditinjau dari kandungan unsur hara (NO3 dan PO4) serta klorofil-a. Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap. 5(3): 189-199

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-26 11:36:17

No citation recorded.