skip to main content

ANALISIS KESESUAIAN TAMBAK BERDASARKAN PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN DI KELURAHAN TAMBAKHARJO KOTA SEMARANG

*Lingga Dewi Prasasti  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Bambang Sulardiono  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Oktavianto Eko Jati  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2022 Jurnal Pasir Laut

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Kelurahan Tambakharjo merupakan daerah yang memiliki potensi besar budidaya tambak. Kesesuaian lahan merupakan salah satu aspek penting dalam menentukan keberhasilan kegiatan budidaya tambak di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan tambak di Kelurahan Tambakharjo, Kota Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April tahun 2021. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif. Data lapangan diperoleh secara langsung pada 4 stasiun pengamatan. Tujuh parameter kualitas air yang diukur, meliputi suhu, kecerahan, kedalaman, pH, salinitas, amonia, dan oksigen terlarut. Analisis kesesuaian perairan dilakukan dengan penentuan tingkat kesesuaian kemudian pembobotan dan perhitungan skor berdasarkan tingkat pengaruh dari tiap parameter sebagai faktor pembatas untuk budidaya tambak. Tingkat kesesuaian lahan dibagi ke dalam 4 (empat) kelas kesesuaian, yaitu sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), sesuai bersyarat (S3), dan tidak sesuai (N). Hasil analisis  kesesuaian perairan menunjukkan bahwa kawasan pertambakan ikan di Kelurahan Tambakharjo cukup sesuai untuk kegiatan perikanan budidaya.

Fulltext View|Download
Keywords: Kesesuaian Lahan, Tambak, Tambakharjo

Article Metrics:

  1. Adibrata, S, M.M. Kamal, dan F. Yulianda. 2013. Daya Dukung Lingkungan Untuk Budidaya Kerapu (Famili Serranidae) di Perairan Pulau Pongok Kabupaten Bangka Selatan. Jurnal Pesisir dan Pulaupulau Kecil, 2(1):43-58
  2. Ahmad, B.A., B, Santoso, dan Hani’ah. 2016. Aplikasi SIG untuk Pemetaan Persebaran Tambak di Kota Semarang (Studi Kasus: daerah Tambak Kota Semarang). Jurnal Geodesi Undip, 5(4)
  3. Awanis, A. Amalia, S. B. Prayitno, dan V. E. Herawati. 2017. Kajian Kesesuaian Lahan Tambak Udang Vaname Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Buletin Oseanografi Marina Oktober, 6(2): 102–109
  4. Buwono, I.D. 1993. Tambak Udang Windu Sistem Pengelolaan Intensif. Kanisius, Yogyakarta
  5. Crab, R., Avnimelech, Y. Defoirdt, T. Bossier, & W. Verstraete. 2007. Nitrogen Removal Technique in Aquaculture for a Sustainable Production. Aquaculture, 270: 1-14
  6. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius
  7. FAO (Food and Agriculture Organization). 1976. A Framework For Land Evaluation. In FAO Soil Bulletin 32. Soil Resources Management and Conservation Service and Water Development Division. FAO, Rome, 72 pp
  8. Francis-Floyd, R., C. Watson, D. Petty, dan D.B. Pourder. 1996. Ammonia in Aquatic Systems. Univ. Florida, Dept. Fisheries Aquatic Sci. Florida Coop Ext. Serv., FA- 16, 4 pp
  9. Hutabarat, S. dan S.M. Evans. 2008. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia Press, Jakarta
  10. Ismail, A., A. Poernomo, P. Sunyoto, Wedjatmiko, Dharmadi, & R.A.I. Budiman. 1993. Pedoman Teknis Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Jakarta, 73 hlm
  11. Mustafa, A. 2012. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Berbagai Komoditas di Tambak. Media Akuakultur,7(2)
  12. Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan, Jakarta
  13. Noor, A. 2009. Model Pengelolaan Kualitas Lingkungan Berbasis Daya Dukung (Carrying Capacity) Perairan Teluk Bagi Pengembangan Budidaya Keramba Jaring Apung Ikan Kerapu (Studi Kasus di Teluk Tamiang, Kabupaten Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan). [Disertasi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor, 166 hlm
  14. Poernomo, A.. 1988. Pembuatan Tambak Udang di Indonesia. Seri Pengembangan No. 7. Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai. Maros, 40 hlm
  15. Poxton, M. 2003. Water Quality. In Lucas, J.S. & Southgate, P.C. Eds. Aquaculture: Farming Aquatic Animals and Plants. Blackwell Publishing Ltd., Oxford, hlm 47-73
  16. Supangat, A. 2000. Pengantar Oseanografi. Program Studi Oseanografi Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral Institut Teknologi Bandung, Bandung, hlm.25-26
  17. Suryani dan Hendyadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Prenadamedia Group, Jakarta, 326 hlm
  18. Susetyo, A.D. dan E.B. Santoso. 2016. Kesesuaian Lahan Perikanan Tambak berdasarkan Faktor-Faktor Daya Dukung Fisik di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal teknik ITS, 5(1)
  19. Sutomo. 1989. Pengaruh Amonia Terhadap Ikan dalam Budidaya Sistem Tertutup. Jurnal Oseana, 14(1): 19-26
  20. Swingle, H.S. 1968. Standardization of Chemical Analysis for Waters and Pond Muds. FAO Fisheries Report, 44(4): 397-406
  21. Wibowo, H. 2006. Cara Memilih Benur Udang Vaname Berkualitas. Balai Benih Air Payau Situbondo, Situbondo
  22. Widowati, L. L. 2004. Analisis Kesesuaian Perairan Tambak Di Kabupaten Demak Ditinjau Dari Aspek Produktifitas Primer Menggunakan Penginderaan Jauh. [Tesis]. Program Pasca Sarjana Undip, Semarang

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-06-30 17:31:12

No citation recorded.