DOI: https://doi.org/10.14710/pwk.v17i3.21998

Dampak Abrasi Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Kedung, Jepara

*Desy Ismiyanti  -  Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, Indonesia
Imam Buchori  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro,, Indonesia

Citation Format:
Abstract

All the time the coastline has always changes, the change is abrasion or accretion. Changes in the coastline not only have an impact on physical conditions but also affect the socio-economic conditions of the community. This study aims to determine the impact of abrasion on the socio-economic conditions of the community in Kedung District, Jepara. The method used is the descriptive quantitative, a combination of LVI (Livelihood Vulnerability Index) and LVI-IPCC (Livelihood Vulnerability Index - Intergovernmental Panel of Climate Change).  The data used is the result of questionnaires distributed to household. The results of this study indicate that the most influential social impact is the emergence of anxiety and can affect social conditions between communities. While the impact on the economy can be seen in the value of LVI 0.28 which means it is quite vulnerable, and the value of LVI-IPCC 0.037 which means quite vulnerable.  Many of community who choose to have side jobs to fulfill their daily needs, even changing their livelihoods from the coastal sector to non-coastal sectors such as trading, labor, and etc.

Fulltext View|Download
Keywords: socio-economic impact; abrasion; Kedung District

Article Metrics:

Article Info
Section: Articles
Language : ID
Recent articles
Perkembangan Morfologi Gresik Kota Bandar dengan Pendekatan Analisa Diakronik Konsep Pengembangan Kebun Raya Balikpapan Sebagai Destinasi Wisata Alam Unggulan Dampak Penerapan Kebijakan Free Trade Zone di Indonesia Terhadap Penanaman Modal Asing Perubahan Karakteristik Pengunjung Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Sebagai Urban Tourism di Taman Alun-Alun Pacitan Sinergi Implementasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Konsep Kota Banda Aceh sebagai Islamic Smart City Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Bidang Penataan Ruang di Era Pandemi Covid-19 Menggunakan Metode E-Learning Dan Blended Learning Mengukur Tingkat Keterikatan Masyarakat Kampung Atas Air, Kota Balikpapan Transformasi Wilayah Kota Mandiri pada Kawasan Permukiman (Studi Kasus : Perkampungan Karawaci, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten) More recent articles
Most cited articles
Pemodelan Spasial Resiko Kebakaran Hutan (Studi Kasus Provinsi Jambi, Sumatera) Model Kebijakan Permukiman Kampung Code Utara di Tepi Sungai Code Peluang Pengelolaan Sampah Sebagai Strategi Mitigasi Dalam Mewujudkan Ketahanan Iklim Kota Semarang Evaluasi Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan di Daerah Aliran Sungai Cisadane Kabupaten Bogor Lembaga Lokal dan Masyarakat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah More cited articles
  1. Amuzu, J., & Kabo-bah, A. T. (2018). Households ’ Livelihood Vulnerability to Climate Change and Climate Variability : A Case Study of the Coastal Zone , The Gambia, 8(1), 35–46
  2. Anna, A. N., Suharjo, & Kaeksi, R. W. (2010). Perencanaan Tataguna Lahan Wilayah Pesisir Berdasarkan Proses Abrasi Di Pesisir Utara Jepara. In Seminar Nasional‐PJ dan SIG I
  3. Atmoko, P. (2018, January). Enam Desa di Jepara Tergerus Abrasi. Retrieved July 30, 2018, from https://radarkudus.jawapos.com/read/2018/01/13/40051/enam-desa-di-jepara-tergerus-abrasi
  4. Dahlan. (2014). Analisis Mitigasi Bencana Lingkungan Laut dan Pesisir Kota Jayapura. The Journal of Fisheries Development, 1(1), 13–26. Retrieved from http://jurnal.uniyap.ac.id/index.php/Perikanan/article/download/255/245
  5. Damaywanti, K. (2013). Dampak Abrasi Pantai terhadap Lingkungan Sosial ( Studi Kasus di Desa Bedono , Sayung Demak ). Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, (ISBN 978-602-17001-1-2), 363–367
  6. Dimas. (2015). Pemberdayaan Pesantren Untuk Penanggulangan Abrasi di Pantai Demak dan Jepara, 15(Nomor 2)
  7. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. (2004). Pedoman: Mitigasi Bencana Alam di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan
  8. Fadlilanissa, A. (2018). Estimasi Kerugian Ekonomi Akibat Abrasi (Studi Kasus: Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten). Institut Pertanian Bogor
  9. Hahn, M. B., Riederer, A. M., & Foster, S. O. (2009). The Livelihood Vulnerability Index : A pragmatic approach to assessing risks from climate variability and change — A case study in Mozambique, 19, 74–88. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2008.11.002
  10. Hastuti, A. W. (2012). Analisis Kerentanan Pesisir Terhadap Ancaman Kebaikan Muka Laut di Selatan Yogyakarta. Institut Pertanian Bogor. https://doi.org/10.13140/RG.2.1.3913.9444
  11. IPCC. (2007). Climate Change 2007. Synthesis Report. Jenewa: IPCC. Retrieved from http://dx.doi.org/10.1017/CBO9780511546013
  12. Koddeng, B. (2011). Zonasi kawasan pesisir pantai makassar berbasis mitigasi bencana, 5(ISBN : 978-979-127255-0-6), 978–979
  13. Marfai, M. A. (2011). The hazards of coastal erosion in Central Java , Indonesia : An overview. Malaysia Journal of Society and Space, 3(3), 1–9
  14. Muin, F. (2016). Puluhan Hektar Tambak Jepara Amblas Terkena Abrasi, Petambak Pasrah Harapkan Bantuan Pemerintah. Retrieved from https://kabarseputarmuria.com/?p=7994
  15. Oliez, M. (2014). Abrasi di Pesisir Jepara Makin Parah. Retrieved August 1, 2018, from https://daerah.sindonews.com/read/901534/22/abrasi-di-pesisir-jepara-makin-parah-1410753209
  16. Sanjoto, T. B., Sunarko, & Parman, S. (2016). Tanggap Diri Masyarakat Pesisir Dalam Menghadapi Bencana Erosi Pantai (Studi Kasus Masyarakat Desa Bedono Kabupaten Demak). Jurnal Geografi, 13(1), 90–100
  17. Sanrang, N. R. (2016). Strategi Ekonomi Rumahtangga Petani dalam Menghadapi Banjir. Institut Pertanian Bogor
  18. Shah, K. U., Dulal, H. B., Johnson, C. A., & Baptiste, A. K. (2013). Understanding livelihood vulnerability to climate change : Applying the livelihood vulnerability index in Trinidad and Tobago, (January). https://doi.org/10.1016/j.geoforum.2013.04.004
  19. Shidqi, M. M., & Sugiri, A. (2015). Bentuk - Bentuk Adaptasi Terhadap Abrasi di Kawasan Pantai Sigandu Batang. Jurnal Teknik PWK, 4(March 2018), 702–715. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.34358.40009
  20. Shuhendry, R. (2004). Abrasi Pantai di Wilayah Pesisir Kota Bengkulu: Analisis Faktor Penyebab dan Konsep Penanggulangannya. Universitas Diponegoro
  21. Sullivan, C. (2002). Calculating a Water Poverty Index, 30(7), 1195–1210
  22. Supriyadi. (2016). Miris, Tiap Tahun 17 Hektare Tanah di Pesisir Pantai Jepara Hilang Ditelan Abrasi. Retrieved July 30, 2018, from http://www.koranmuria.com/2016/03/03/31673/miris-tiap-tahun-17-hektare-tanah-di-pesisir-pantai-jepara-hilang-ditelan-abrasi.html
  23. Supriyanto, A. (2003). Analisis Abrasi Pantai dan Alternatif Penanggulangannya di Perairan Pesisir Perbatasan Kabupaten Kendal-Kota Semarang. Universitas Diponegoro
  24. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No . 08 / SE / M / 2010 tentang Pemberlakukan Pedoman Penilaian Kerusakan Pantai Dan Prioritas Penanganannya
  25. Tejakusuma, I. G. (2011). Pengkajian kerentanan fisik untuk pengembangan pesisir wilayah kota Makassar. Jurnal Sains Dan Teknologi Indonesia, 13(2), 82–87. Retrieved from http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JSTI/article/view/882
  26. UNDP. (2007). Human Development Reports. Retrieved January 16, 2019, from http://hdr.undp.org/en/

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-22 09:21:09

No citation recorded.