skip to main content

Identitas Tempat Kawasan Bersejarah: Kajian Metode Kombinasi Kampung Sekitar Keraton Kadriyah Pontianak

*Fery Kurniadi scopus  -  Politeknik Negeri Pontianak, Indonesia
Chandra Bayu  -  Politeknik Negeri Pontianak, Indonesia
Muhammad Hidayat  -  Politeknik Negeri Pontianak, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kampung di sekitar Keraton Kadriyah merupakan simbol budaya yang harus dihormati nilai-nilainya. Pengembangan kawasan itu harus berjalan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan ciri khas dan identitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang membentuk identitas tempat dari kampung di sekitar keraton. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi, yaitu menggunakan analisis faktor untuk menganalisis faktor-faktor yang membentuk identitas tempat, selanjutnya menggunakan hasil analisis spasial untuk memaknai dan memperjelas faktor-faktor pembentuk identitas tempat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan enam (6) faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas tempat kawasan kampung: pengalaman di jalur sirkulasi utama; suasana ruang publik; pengalaman psikologi dan atraksi budaya; objek yang menarik; pengalaman di ruang gang; langgam dan ornamen. 

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Analisis Data
Analisis Faktor 2022
Subject Analisis faktor
Type Analisis Data
  Download (5MB)    Indexing metadata
 Peta GIS
Peta Fungsi bangunan
Subject fungsi
Type Peta GIS
  View (2MB)    Indexing metadata
 Hasil Riset
Peta Sebaran Objek yang dikenali dan berkesan di Kampung Sekitar Keraton Kadriyah Pontianak
Subject landmark; objek berkesan; objek dikenali
Type Hasil Riset
  View (3MB)    Indexing metadata
 Data Analysis
Factor Analysis Matrix
Subject Factor Analysis Matrix
Type Data Analysis
  Download (5MB)    Indexing metadata
 Research Results
Peta Objek yang dikenali Responden
Subject Peta Objek yang dikenali Responden
Type Research Results
  View (6MB)    Indexing metadata
 Research Results
Peta ruang terbuka yang dikenali Responden
Subject Peta ruang terbuka yang dikenali Responden
Type Research Results
  View (6MB)    Indexing metadata
Keywords: Identitas Tempat, Kampung, Keraton Kadriyah
Funding: Politeknik Negeri Pontianak

Article Metrics:

  1. Ciptadi, W. (2014). Perubahan Pola Organisasi, Hirarki dan Orientasi Ruang Rumah Tinggal Tradisional Melayu Pontianak Tipe Potong Limas di Sekitar Komplek Kraton Kadriyah Pontianak. Vokasi, Th. X(No 2), 89–97. Retrieved from http://repository.polnep.ac.id/xmlui/handle/123456789/390
  2. Ciptadi, W., Hamzah, E. R., & Binta, I. (2021). Kearifan Lokal pada Proses Pembangunan Sistem Fisik ( Physical System ) Rumah Tinggal Tradisional Melayu Tipe Potong Limas. Vokasi, XVI(No 2), 57–67. https://doi.org/10.31573/vokasi.v16i2.333
  3. Ciptadi, W., Hamzah, E. R., & Indriana, D. R. (2020). Kajian Pola Ornamen (Ragam Hias) Bernuansa Melayu untuk Fasade Bangunan Publik di Kota Pontianak. Jurnal Vokasi, 15(2), 75–87. https://doi.org/10.31573/vokasi.v15i2.220
  4. GLC Study. (1978). An introduction to housing layout. Nichols Pub. Co
  5. Hadinugroho, D. L. (2018). Demolition: Tantangan Pelestarian Arsitektur Kawasan Kesawan Medan. Jurnal Koridor, 9(2), 236–242. https://doi.org/10.32734/koridor.v9i2.1364
  6. Hamzah, E. R. (2011). Tatanan Spasial Keraton Kesultanan Melayu di Kalimantan Barat. Vokasi, 7(2), 124–136
  7. Hariani, Y. S., Suryawardani, I. G. A. O., & Diarta, I. K. S. (2020). Kepuasan Wisatawan Terhadap Elemen Daya Tarik Wisata Pantai Kuta Lombok. Jumpa, 6(No 2), 557–577
  8. Hasanuddin, & Kristanto, B. (2001). Proses Terbentuknya Heterogenitas Etnis di Pontianak Pada Abad ke-19. Humaniora, volume XII(1), 64–81
  9. Jaya, R. C. D., & Pradoto, W. (2017). Continuity of Local Identity in the Multicultural Neighborhood. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 13(024), 114–124. https://doi.org/10.14710/pwk.v13i1.15152
  10. Junensih, S. A., & Ratnawili. (2021). Pengaruh Fasilitas Wisata, Harga dan Keamanan Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Pada Wisata Suban Air Panas Curup. Manajemen Modal Insani dan Bisnis, 2(3), 138–145
  11. Mazumdar, S., Mazumdar, S., Docuyanan, F., & Mclaughlin, C. M. (2000). Creating Sense Of Place: The Vietnamese-Americans and Little Saigon. Journal of Environtmental Psycology, volume 20(4), 319–333. https://doi.org/10.1006/jevp.2000.0170
  12. Mentayani, I. (2019). Identitas Dan Eksistensi Permukiman Tepi Sungai di Banjarmasin. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, 4(April), 497–502
  13. Montgomery, J. (1998). Making a City: Urbanity, Vitality and Urban Design. Journal Of Urban Design, volume 3(1), 93–115. https://doi.org/10.1080/13574809808724418
  14. Mulyadi, M., Nurhidayati, E., & Puryanti, V. (2021). Dampak Pembangunan Waterfront Terhadap Kondisi Lingkungan, Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Pontianak Timur. JeLAST, 8(1), 1–6
  15. Pemerintah Kota Pontianak. (2013a). Materi Teknis Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Pontianak 2013-2033. Pontianak
  16. Pemerintah Kota Pontianak. (2013b). Perda No 2 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Pontianak Tahun 2013-2033 (pp. 1-). pp. 1-. Pontianak: Pemkot Pontianak
  17. Pemerintah Kota Pontianak. (2019). Sejarah Berdirinya Kota Pontianak. Retrieved July 29, 2024, from https://www.pontianak.go.id/tentang/sejarah
  18. Permadi, R. N., & Sarwadi, A. (2019). Perubahan Sistem Setting Terhadap Perkembangan Aktivitas Pasca Revitalisasi Di Tepian Sungai Kapuas Kota Pontianak. Seminar Nasional Geomatika Vol 3, 689–696
  19. Permatasari, R. A., & Wahyono, H. (2017). Daya Tarik Kawasan Sosrowijayan, Yogyakarta Sebagai Kampung Wisata Bagi Wisatawan Mancanegara. Jurnal Pengembangan Kota, 5(1), 9. https://doi.org/10.14710/jpk.5.1.9-16
  20. Pradnyawan, D. (2019). Kota-Kota Eks Keresidenan Kedu (Kajian Morfologi Kota Bersejarah). Berkala Arkeologi, 39(2), 159–182. https://doi.org/10.30883/jba.v39i2.331
  21. Proshansky, H. M., Fabian, A. K., & Kaminoff, R. (1983). Place Identity: Phisical World Socialization Of Self. Journal of Environmental Psychology, volume 3, 57–83. https://doi.org/10.1016/S0272-4944(83)80021-8
  22. Ratriningsih, D., Wirasmoyo, W., & Preambudi, A. (2021). Path , Portal , Place sebagai Strategi Penguat Karakter Aksesibilitas Wisata Candi Plaosan. INERSIA, 17(2), 153–164. https://doi.org/10.21831/inersia.v17i2.43788
  23. Rukayah, R. S., Abdullah, M., Sardjono, A. B., & Etenia, A. (2020). In Searching the Spirit of Place: Historic Semarang River with Malacca as Best Practice. Journal of Hunan University (Natural Sciences), 47(9). https://doi.org/http://jonuns.com/index.php/journal/article/view/438
  24. Shedid, M. Y., & Hefnawy, N. H. (2021). An approach to convivial urban spaces: a comparison between users’ and experts’ perception of convivial urban spaces. Journal of Engineering and Applied Science, 68(1), 1–13. https://doi.org/10.1186/s44147-021-00021-z
  25. Syaifulloh, M., & Wibowo, B. (2020). Benda Cagar Budaya. Potensi Wisata & Ekonomi Kreatif Masyarakat Kota Pontianak. Klaten: Lakeisha. Retrieved from http://digilib.ikippgriptk.ac.id/774/2/Buku BCB New Up_compressed.pdf
  26. Ujang, N. (2014). Place Meaning and Significance of The Tradisional Shopping District in The City Center Of Kuala Lumpur, Malaysia. International Journal of Architectural Research, volume 8(1), 66–77. https://doi.org/10.26687/archnet-ijar.v8i1.338
  27. Yanti, Y., Fasya, T. K., & Chalid, I. (2020). Dilema Wisata Di Kota Lhokseumawe: Studi Sosial Budaya Pada Tempat Wisata Waduk Jeulikat. Aceh Anthropological, 4(1), 122–141. https://doi.org/10.29103/aaj.v4i1.3156
  28. Yastri, M. J., & Astuti, W. (2022). Kebertahanan fisik Kampung Beting sebagai kawasan permukiman waterfront heritage. Region, 17(No 1). https://doi.org/10.20961/region.v17i1.33390

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-22 04:31:07

No citation recorded.