DOI: https://doi.org/10.14710/pwk.v21i3.63827

Komparasi Struktur Ruang Kota Tradisional Nagari Kurai V Jorong dengan Struktur Ruang Kota Islam

*Ira Safitri Darwin orcid scopus  -  Universitas Islam Bandung, Indonesia
Muhammad Shadam Syafsafa Adsya  -  Universitas Islam Bandung, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Indonesia memiliki warisan kota tradisional dengan keragaman struktur ruang yang khas. Namun, kajian mengenai struktur kota tradisional di Sumatera masih sangat terbatas, khususnya yang menyoroti interaksi antara budaya dan ajaran Islam. Penelitian ini fokus pada Nagari Kurai V Jorong (Bukittinggi), sebuah kota tradisional Minangkabau yang tumbuh sejak masa Kerajaan Pagaruyuang. Pada periode tersebut, terjadi pemurnian ajaran Islam yang membentuk tatanan kehidupan masyarakatnya. Studi ini penting dilakukan, karena tidak semua kota tradisional yang mayoritas penduduknya beragama Islam mengadopsi struktur ruang kota Islam. Tujuannya untuk mengungkapkan dan membandingkan struktur ruang Nagari Kurai V Jorong dengan konsep kota Islam. Pendekatan hermeneutik dan historical urban landscape digunakan  dengan memanfaatkan sumber data berupa tambo, arsip kolonial Belanda, sejarah lisan, serta dokumen terkait. Selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif-komparatif. Hasil penelitian menunjukkan kesamaan antara struktur ruang Nagari Kurai V Jorong dengan kota Islam, namun berbeda pada elemen pusat kota, elemen budaya lokal, sebaran elemen, dan pola jalan. Struktur ini dipahami sebagai Struktur Ruang Adat Basandi Syarak, wujud integrasi budaya Minangkabau dan nilai-nilai Islam.  Penelitian ini berkontribusi memperkaya khazanah struktur ruang kota tradisional yang berbasiskan Islam di Pulau Sumatera dan menawarkan perspektif berbasiskan  nilai lokal dan Islam bagi perencanaan kota kontemporer dalam membentuk struktur ruang yang berkelanjutan.
Fulltext
Keywords: Struktur Ruang, Kota Tradisional, Kota Islam, Nagari Kurai V Jorong, Budaya Minangkabau

Article Metrics:

Article Info
Section: Articles
Language : EN
Recent articles
Is The Public Satisfaction Index (IKM) Related to The Quality of Infrastructure and Facilities in Surakarta City? Pengukuran Layak Huni Kota Depok pada Tingkat Meso Studi Bibliometrik Faktor Pembangunan Endogen di Indonesia More recent articles
Most cited articles
Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu di Desa Jeruk Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali Kajian Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat dengan Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Kelurahan Larangan Kota Cirebon Kajian Rute Angkutan Umum di Banyumanik Semarang Terkait Transportasi yang Berkelanjutan Bentuk Keterlibatan Masyarakat Dalam Upaya Penghijauan Pada Kawasan Hunian Padat di Kelurahan Serengan - Kota Surakarta Keberlanjutan Pengelolaan Sampah Domestik di Kampung Menoreh, Kelurahan Sampangan, Semarang More cited articles
  1. Abdullah, T., & Budhisantoso, S. (1983). Sejarah Sosial di Daerah Sumatera Barat. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional
  2. Abidin, M. (2013). Fungsi dan Peranan Tungku Tigo Sajarangan dalam Perspektif Syarak Sekaitan Pemahaman dan Penerapan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah Didalam Kehidupan Masyarakat Nagari
  3. Achir, Mohd. Dt. K. D. (2011). Menelusuri Jejak Sejarah Nagari Kurai Beserta Lembaga Adatnya. Kristal Multimedia
  4. Agustapraja, H. R., & Aslamiyah, S. S. (2022). The Identification of the Pattern of Java Islamic City Catur Gatra Tunggal in Lamongan. Journal of Islamic Architecture, 7(1), Article 1. https://doi.org/10.18860/jia.v7i1.13263
  5. Amireh, O. M. N. (1990). The Evolution of th e Spatial Patterns of Traditional Islamic Cities [Disertasi in Urban Design and Architecture]. University of Glasgow
  6. Assari, A., Mahesh, T. M., Emtehani, M. R., & Assari, E. (2011). Comparative sustainability of bazaar in Iranian traditional cities: Case studies in Isfahan and Tabriz. International Journal on Technical and Physical Problems of Engineering, 3(9 No. 4), 18–24
  7. Barau, A. S. (2010). Integrating Islamic Models of Sustainability in Urban Spatial Planning and Management (p. 355). https://doi.org/10.13140/RG.2.1.4476.6244
  8. Batuah, A. Dt., & Madjoindo, A. Dt. (1956). Tambo Minangkabau dan Adatnja. Balai Pustaka
  9. Berg L, B. (2001). Qualitative Methods in Social Science. Long Beach. Allyn and Bacon
  10. BPS Kotamadya Bukittinggi. (1984). Bukittinggi Dalam Angka 1983 (No. Statistik 13751. YB 8404). Bappeda dan Kantor Statistik BPS Kotamadya Bukittinggi
  11. BPS Kotamadya Bukittinggi. (1985). Bukittinggi Dalam Angka 1984 (No. Statistik 13750.8503). Bappeda dan Kantor Statistik BPS Kotamadya Bukittinggi
  12. Dabbour, L. (2021). The Traditional Arab Islamic City: The structure of neighborhood quarters. Journal of Architecture and Urbanism, 45(2), 107–118
  13. Darwin, I. S. (2022). Perkembangan Kota Bukittinggi dalam Perspektif Ruang dan Budaya dari Tahun 1600-an hingga Tahun 2016 [Disertasi]. Institut Teknologi Bandung
  14. Diradjo, I. Dt. S. (2009). Tambo Alam Minangkabau Tatanan Adat Warisan Nenek Moyang Orang Minang (Pertama). Kristal Multimedia
  15. Dokumentasi Pribadi. (2019). Balai Adat Nagari Kurai V Jorong dari Waktu ke Waktu. Arsip Pribadi
  16. Ezaldi, Dt. P. B. (2019, May 22). Menelusuri Sejarah Nagari Kurai V Jorong (1) [Personal communication]
  17. Graves, E. E. (1981). The Minangkabau response to Dutch colonial rule in the nineteenth century. Equinox Publishing
  18. Hadjerat, M. (1947). Sedjarah Negeri Kurai V Djorong serta Pemerintahannja: Pasar dan Kota Boekit Tinggi. Tsamaratul Ichwan B.T
  19. Hadler, J. (2010). Sengketa Tiada Putus: Matriarkat, Reformisme Agama, dan Kolonialisme di Minangkabau. Freedom Institute
  20. Hasil Analisis. (2024). Hasil Analisis Komparasi Elemen dan Struktur Ruang Kota Tradisional Nagari Kurai V Jorong dengan Elemen dan Struktur Ruang Kota Islam
  21. Kamyar, M., & Spourezi, Z. J. (2019). Representing Iranian-Islamic Identity in Iranian Contemporary Cities Structure. Contemporary Urban Affairs, 3(2), 55–62. https://doi.org/10.25034/ijcua.2018.470
  22. Kato, T. (1982). Matriliny and Migration Evolving Minangkabau Traditions in Indonesia [Book]. Cornell Unoversity Press
  23. Kode Dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, Pub. L. No. 56 (2015)
  24. Marsden, W. (2008). Sejarah Sumatera. Komunitas Bambu
  25. Moubarak, L. M. (2020). The Egyptian City Centres in The Islamic Era: Image Analysis, Evaluation and Contemporary Reflection. Journal of Engineering Sciences, 48(3), 538–553
  26. Nagtegaal, L. (1993). The pre-modern city in Indonesia and its fall from grace with the gods. In Economic and social history in the Netherlands: Vol. V. Het Nederlandsch Economisch-Historisch Archief (the Netherlands Economic History Archives)
  27. Nas, P. J. M. (1986). The Early Indonesian Town: Rise and Decline of the City-State and Its Capital. In P. J. M. Nas (Ed.), The Indonesian City Studies in Urban Development and Planning. Foris Publications
  28. Nas, P. J. M., & Boender, W. (2002). The Indonesia city in urban theory. In The Indonesia Town Revisited (pp. 3–16). LIT Verlag
  29. Navis, A. A. (1984). Alam Takambang Jadi Guru; Adat dan Kebudayaan Minangkabau (Kedua). Grafiti
  30. Pasbana. (2024). Filosofi Mendalam di Balik Marawa, Bendera Tiga Warna Minangkabau. https://www.pasbana.com/2024/03/filosofi-mendalam-di-balik-marawa.html
  31. Pranoto, S., W. (2014). Teori dan Metodologi Sejarah. Ghara Ilmu
  32. Rahardjo, S. (2007). Kota-kota Prakolonial Indonesia Pertumbuhan dan Keruntuhan. Komunitas Bambu
  33. Reid, A. (2014). Misi Menemui Raja Minangkabau (Thomas Dias). In Sumatera Tempo Doeloe dari Marco Polo sampai Tan Malaka (Cetakan Kedua, pp. 186–195). Komunitas Bambu
  34. Saleh, A. A. (1988). Rumusan dan Rekomendasi Hari Jadi Kota Bukittinggi [Hasil Seminar 19 dan 20 September 1988]. Pemda Tk. II Kotamadya Bukittinggi dan Universitas Andalas
  35. Sango, D. B. (1918). Tambo ’Alam Minangkabau Isinja Asal Oesoel Minangkabau Segala Peratoeran Adat dan Oendang Hoekoem Disegala Negeri Jang Ta’loek ke Minangkabau. Drukkerij Limbago
  36. Seebohm, T. M. (2007). Hermeneutics. Method and Methodology (Vol. 50). Springer Science & Business Media
  37. Spilackova, M. (2012). Historical Research in Social Work – Theory and Practice. ERIS Wen Journal, No. 2
  38. Stockard, J. E., & Blackwood, E. (2020). Cultural anthropology Mapping cultures across space and time. Cengage Learning
  39. Suprapti, A. (2021). A Living Heritage Approach Toward Sustainability of Islamic City in The Northern Coastal of Java, Indonesia. Ournal of Architectural Design and Urbanism, 4(1), 61–78
  40. UNESCO. (2013, June 14). Historic Urban LandscapeApproach Explained. UNESCO World Heritage Centre. https://whc.unesco.org/en/news/1026/
  41. Wardani, L. K. (2013). City Heritage of Mataram Islamic Kingdom in Indonesia (Case Study of Yogyakarta Palace). The International Journal of Social Science, 9(1), 104–118
  42. Yusrizal. (2014). Nagari Kurai Limo Jorong Peran dan Fungsi Niniak Mamak Alim Ulama sarato Cadiak Pandai di Nagari Kurai Limo Jorong. Kristal Multimedia
  43. Zulqayyim. (1996). Sejarah Kota Bukittinggi (1837-1942) [Tesis Magister Humaniora Program Pascasarjana Bidang Ilmu Pengetahuan Budaya]. Universitas Gadjah Mada

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-10-05 13:41:59

No citation recorded.