skip to main content

Dinamika Perkembangan Perdesaan di Kawasan Perbatasan Negara Indonesia – Timor Leste dan Faktor yang Mempengaruhinya

*Fredrika Trivoni Bria orcid  -  Universitas Diponegoro|Pemerintah Kabupaten Malaka, Indonesia
Jawoto Sih Setyono  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kawasan perbatasan memiliki peran strategis mendorong kemandirian desa dan mengurangi kesenjangan desa-kota. Sebagai beranda depan negara, kawasan perbatasan masih termasuk dalam Kawasan Tertinggal, Terdepan, dan Terluar, termasuk Kabupaten Belu di Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste.  Kabupaten Belu memiliki interaksi yang cukup tinggi dengan Timor Leste melalui aktivitas perdagangan dan sosial budaya. Namun, tingkat kemiskinan masih mencapai 14,84% dan 62,8% masyarakat tinggal di kawasan perdesaan dengan kondisi yang belum mandiri.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika perkembangan perdesaan di kawasan perbatasan Motaain khususnya desa-desa yang berada pada koridor penghubung Pusat Perkotaan Atambua dan Kawasan Perbatasan Motaain.  Data yang digunakan meliputi kondisi fisik dasar, karakteristik demografi, fasilitas umum, sosial-ekonomi, kawasan rawan bencana, serta program pembangunan desa. Metode yang digunakan meliputi analisis deskriptif untuk menggambarkan karakteristik kawasan perdesaan, analisis skoring untuk menganalisis tingkat perkembangan desa serta Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi perkembangannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan karakteristik kawasan perdesaan perbatasan Motaain pada tahun 2000-2020 dengan pertumbuhan positif di berbagai aspek. Perubahan ini tercermin dari peningkatan status desa dari desa tertinggal dan sangat tertinggal menjadi desa berkembang dan maju. Perkembangan ini dipengaruhi oleh aspek fisik dan sosial dengan faktor utama yang berperan adalah akses terhadap infrastruktur, ketersediaan fasilitas umum, dan tingkat pendidikan masyarakat desa. Ketiga faktor ini berkontribusi terhadap mobilitas penduduk, ekonomi lokal serta kualitas hidup masyarakat perdesaan.
Fulltext
Keywords: Perkembangan, Perdesaan, Perbatasan Motaain

Article Metrics:

  1. Asa, S. M. S., Sae, D., & Mbiri, A. D. J. B. (2023). Program Literasi Perpustakaan Di Desa Kabuna Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu. Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan (JISIP), 7(1), 2598–9944. https://doi.org/10.58258/jisip.v7i1.4060/http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index
  2. Bappeda Kabupaten Belu. (2023). Profil Daerah Kabupaten Belu Tahun 2023
  3. Bara Lay, J. R. B., & Wahyono, H. (2018). Dampak Pengembangan Pos Lintas Batas Negara (Plbn) Motaain Pada Kawasan Perbatasan RI-RDTL Di Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 14(1), 29–39. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/pwk/index
  4. Bobryk, A. (2020). Security policy and regional development: The impact of local border traffic on the economy of the Polish-Russian border area. Regional Science Policy and Practice, 12(5), 827–839. https://doi.org/10.1111/rsp3.12331
  5. BPS (2000). Potensi Desa Tahun 2000
  6. BPS (2020). Potensi Desa Tahun 2020
  7. BPS Kabupaten Belu. (2024). Kabupaten Belu Dalam Angka Tahun 2024
  8. BPS Kabupaten Belu. (2024). Kecamatan Kakuluk Mesak Dalam Angka Tahun 2024
  9. BPS Kabupaten Belu. (2024). Kecamatan Tasifeto Timur Dalam Angka Tahun 2024
  10. Budiarto, T., Rustiadi, E., & Dharmawan, A. H. (2017). The Rural Development And Rural Self-Suffiency In Bogor District, West Java Province. TATALOKA, 19(3), 230. https://doi.org/10.14710/tataloka.19.3.230-241
  11. Fontes, M. J., Ribeiro, A., & Silva, J. (2014). Accessibility and Local Development: Interaction between Cross-border Accessibility and Local Development in Portugal and Spain. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 111, 927–936. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.127
  12. Gai, A. M., Witjaksono, A., & Maulida, R. R. (2020). Perencanaan dan Pengembangan Desa. www.dreamlitera.com
  13. Guampe, F. A., Umar, Amane, A. P. O., Nur, M., Mahardhani, A. J., Habibie, F. H., Hartati, A., Pamuttu, D. L., Akbar, M., Sinurat, J., Hidayah Dodi, D., Nababan, D. S., & Abidin, Z. (2022). Pembangunan Pedesaan (Prinsip, Kebijakan Dan Manajemen) (E. Damayanti, Ed.). Widina Bhakti Persada Bandung. www.penerbitwidina.com
  14. Hidayah, U., Amo, F. M., Klau, A. D., & Giri, S. A. (2024). Analysis of the Development Level of Rural-Border Areas in Belu and Malaka Regencies. Mimbar, 40(1), 117–126. https://doi.org/10.29313/mimbar.v40i1
  15. Jamaludin, A. N. (2015). Sosiologi Perdesaan. CV. Pustaka Setia
  16. Jiang, L., Luo, J., Zhang, C., Tian, L., Liu, Q., Chen, G., & Tian, Y. (2020). Study on the level and type identification of rural development in Wuhan City’s new urban districts. ISPRS International Journal of Geo-Information, 9(3). https://doi.org/10.3390/ijgi9030172
  17. Li, Y. (2023). A systematic review of rural resilience. China Agricultural Economic Review, 15(1), 66–77. https://doi.org/10.1108/CAER-03-2022-0048
  18. Nenobais, J. A. (2018). Interaksi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kawasan Perbatasan Motaain-Timor Leste. http://etd.repository.ugm.ac.id/
  19. Rusdiyanta, & Pujiyono, B. (2017). Asymmetric Policy of Border Area Development in Indonesia (JokoWidodo-JusufKalla Government Period). International Journal of Pure and Applied Mathematics, 117(15), 945–954. https://www.researchgate.net/publication/328900471
  20. Rusmiyati, Faridah, M., Alma’arif, & Nooraini, A. (2022). Manajemen Perbatasan Daerah (S. Suniarti, Ed.). Cendekia Press
  21. Saaty, T. L., & Vargas, L. G. (2022). The Analytic Hierarchy Process (F. S. Hillier, Ed.; II). Springer. https://doi.org/10.1007/978-1-4614-3597-6
  22. Setkab RI. (2019, June 24). Membangun Indonesia Dari Pinggiran Desa. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. https://setkab.go.id/membangun-indonesia-dari-pinggiran-desa/
  23. Siburian, R. (2011). Ikatan Budaya Masyarakat Lintas Batas Sebagai Modal Sosial Pembangunan Daerah Perbatasan Di Kabupaten Belu. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan, 19(1), 41–53
  24. Tahu, E. S., Hasan, M. H., & Manek, A. H. (2023). Ketersediaan Sumber Air Bersih Untuk Pemenuhan Kebutuhan Rumah Tangga Di Desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu. Jurnal Geografi, 19(1), 54–62
  25. Taylor, T. K., Banda-Thole, C., & Mukuwa, S. (2015). The Evolutionary Processes of Border Town Development: Case of Mwami Border Town in Zambia. International Journal of Developing Societies, 4(2), 26–47. https://doi.org/10.11634/216817831504666
  26. Wangke, H. (2013). Perdagangan Lintas Batas Antar-Negara: Memacu Pembangunan Ekonomi Kabupaten Bengkayang Dan Kabupaten Belu. Politica, 4(1), 1–24
  27. Wu, Z., Zeng, T., Chen, H., Zhang, X., Yang, J., & Jin, S. (2024). Rural transformation in the hilly and mountainous region of southern China: Livelihood trajectory and cross-scale effects. Habitat International, 144. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2024.103011

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-12-31 11:35:41

No citation recorded.