BibTex Citation Data :
@article{ROTASI46589, author = {Bambang Yunianto}, title = {Pengaruh Penggunaan Dinding Kaca Ruang Pengering terhadap Kinerja Solar Paddy Dryer}, journal = {ROTASI}, volume = {24}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {Solar Paddy Dryer; Intensitas matahari; kadar air; efisiensi; kecepatan}, abstract = { Pengeringan gabah padi adalah suatu perlakuan yang bertujuan menurunkan kadar air gabah sehingga dapat disimpan lama dan mutu dapat dijaga tetap baik. Ada banyak metoda pengeringan gabah salah satunya dengan solar pady dryer (SPD). Jika dibandingan dengan pengering gabah energy listrik dan bahan bakar, keunggulan utama pengering SPD adalah hemat biaya, sederhana dan ramah lingkungan. Adapun kelemahannya adalah kontruksi tidak kompak , efisiensi pengeringan rendah dan hanya bisa bekerja pada siang hari (adanya sinar matahari). SPD yang digunakan pada penelitian ini ialah tipe kombinasi yaitu terdiri dari solar air dryer (SAD) plat datar dan ruang pengering gabah. Peningkatan efisiensi SPD dapat dilakukann dengan meningkatkan energy berguna SAD yaitu dengan menetapkan kecepatan udara yang optimum dan juga memanfaatkan energy matahari dapat langsung memanasi gabah dalam ruang pengering. Untuk itu dinding ruang pengering dibuat dari kaca. Ukuran SAD yang digunakan ialah 0,5 m x 1 m x 0,15 m, sedang ukuran ruang pengering 1m x 0.95 m x 1,7 m. Untuk mengetahui kinerja SPD, pengujian dilakukan menggunakan 2 metode ialah ruang pengering dengan dinding kaca tanpa tutup (terbuka) dan ruang pengering dengan dinding kaca berpenutup. Masing-masing metoda diuji pada 2 variasi kecepatan yaitu 7 m/dt dan 10 m/dt. Pada ruang pengering dengan kaca terbuka, panas matahari dapat langsung memanasi gabah dalam ruang pengering dan juga memanasi udara lewat SAD sebagai sumber udara panas utama, Adapun ruang pengering dengan kaca tertutup, panas matahari tidak dapat memanasi langsung ke dalam ruang pengering, tetapi harus dilewatkan SAD untuk memanasi udara masuk ruang pengering. Pengujian dilakukan selama 5 jam dari jam 09.00 sampai dengan 15.00 dan pengambilan data dicari pada saat hari-hari cuaca cerah untuk mendapatkan intensitas matahari yang tinggi. Dari pengujian didapatkan prestasi tertinggi terjadi pada pengering dengan kaca terbuka, kecepatan 7 m/detik dan intensitas matahari rata-rata 850 W/m2 , yaitu kandungan air gabah berkurang dari 24% menjadi 13.2% dan efisensi pengeringan yaitu 12.5% (gabah 8 kg menjadi 7 kg). Sedangkan prestasi terendah adalah pada kondisi kaca berpenutup pada kecepatan 7 m/detik dan intensitas matahari rata-rata 778 W/m2 dengan efisiensi pengeringan 7,9 % (gabah 8 kg menjadi 7,366 kg) }, issn = {2406-9620}, pages = {37--42} doi = {10.14710/rotasi.24.2.37-42}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi/article/view/46589} }
Refworks Citation Data :
Pengeringan gabah padi adalah suatu perlakuan yang bertujuan menurunkan kadar air gabah sehingga dapat disimpan lama dan mutu dapat dijaga tetap baik. Ada banyak metoda pengeringan gabah salah satunya dengan solar pady dryer (SPD). Jika dibandingan dengan pengering gabah energy listrik dan bahan bakar, keunggulan utama pengering SPD adalah hemat biaya, sederhana dan ramah lingkungan. Adapun kelemahannya adalah kontruksi tidak kompak , efisiensi pengeringan rendah dan hanya bisa bekerja pada siang hari (adanya sinar matahari).
SPD yang digunakan pada penelitian ini ialah tipe kombinasi yaitu terdiri dari solar air dryer (SAD) plat datar dan ruang pengering gabah. Peningkatan efisiensi SPD dapat dilakukann dengan meningkatkan energy berguna SAD yaitu dengan menetapkan kecepatan udara yang optimum dan juga memanfaatkan energy matahari dapat langsung memanasi gabah dalam ruang pengering. Untuk itu dinding ruang pengering dibuat dari kaca. Ukuran SAD yang digunakan ialah 0,5 m x 1 m x 0,15 m, sedang ukuran ruang pengering 1m x 0.95 m x 1,7 m.
Untuk mengetahui kinerja SPD, pengujian dilakukan menggunakan 2 metode ialah ruang pengering dengan dinding kaca tanpa tutup (terbuka) dan ruang pengering dengan dinding kaca berpenutup. Masing-masing metoda diuji pada 2 variasi kecepatan yaitu 7 m/dt dan 10 m/dt. Pada ruang pengering dengan kaca terbuka, panas matahari dapat langsung memanasi gabah dalam ruang pengering dan juga memanasi udara lewat SAD sebagai sumber udara panas utama, Adapun ruang pengering dengan kaca tertutup, panas matahari tidak dapat memanasi langsung ke dalam ruang pengering, tetapi harus dilewatkan SAD untuk memanasi udara masuk ruang pengering. Pengujian dilakukan selama 5 jam dari jam 09.00 sampai dengan 15.00 dan pengambilan data dicari pada saat hari-hari cuaca cerah untuk mendapatkan intensitas matahari yang tinggi.
Dari pengujian didapatkan prestasi tertinggi terjadi pada pengering dengan kaca terbuka, kecepatan 7 m/detik dan intensitas matahari rata-rata 850 W/m2 , yaitu kandungan air gabah berkurang dari 24% menjadi 13.2% dan efisensi pengeringan yaitu 12.5% (gabah 8 kg menjadi 7 kg). Sedangkan prestasi terendah adalah pada kondisi kaca berpenutup pada kecepatan 7 m/detik dan intensitas matahari rata-rata 778 W/m2 dengan efisiensi pengeringan 7,9 % (gabah 8 kg menjadi 7,366 kg)
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-10-13 18:14:15
Penerbit: Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Alamat Redaksi: Gedung Administrasi Lantai II Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Undip Telp.(024)7460059, Facsimile: (024)7460059 ext.102 Email: rotasi@live.undip.ac.id