skip to main content

KEGAGALAN FUNGSI PENGEREMAN BIS DAN TRUK AKIBAT RUSAKNYA KOMPONEN RAKITAN KAMPAS REM

*Dwi Basuki Wibowo  -  , Indonesia
Ismoyo Haryanto  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract
Federal Motor Vehicle Safety Standard (FMVSS) mengklasifikasikan kendaraan bis dan truk (trailer dan container) sebagai heavy duty vehicle dimana rem, kopling, dan ban adalah komponen-komponen yang harus diperiksa secara rutin karena berkaitan dengan keamanan dan umur pemakaiannya yang relatif pendek. Sebagai komponen utama material gesek kampas rem memang harus bagus dan harus lolos serangkaian test sebagaimana diatur dalam berbagai standard yaitu SNI 09-0143-1987, ASTM G0115-04, ASTM D3359-02. Tetapi menurut The American Public Transportation Association (APTA BTS-SS-RP-003-07), kinerja sistim pengereman bis dan truk tidak semata-mata ditentukan oleh kualitas material kampas rem saja tetapi juga oleh kondisi brake shoe dan prosedur pemasangan (rebuild) kampas pada brake shoe. Dari hasil survey banyak pengusaha transportasi bis di Indonesia yang mengabaikan prosedur rebuild kampas rem yang telah distandarkan oleh APTA BTS-SS-RP-003-07 tersebut. Akibatnya kampas rem cepat aus, rem terkunci, dan yang paling parah adalah rem blong (rem tidak berfungsi). Fokus utama penelitian ini adalah mengkaji kemungkinan kerusakan brake shoe assembly (komponen rakitan kampas rem) saat pengereman yang berpotensi menyebabkan terjadinya kegagalan fungsi pengereman pada bis/truk.
Fulltext View|Download
Keywords: APTA, bis, kampas rem, Rebuild, rem blong, truk

Article Metrics:

Last update:

  1. Experimental study of the effect of brake drum cooling grooves on motorcycle braking performance

    Remon Lapisa, Donny Fernandez, Claudio Tarihoran, Milana Milana, Ahmad Arif, Purwantono Purwantono, Jasman Jasman. EUREKA: Physics and Engineering, 2022. doi: 10.21303/2461-4262.2022.001983

Last update: 2024-06-30 09:09:26

No citation recorded.