skip to main content

Upaya Pengembangan dan Pelestarian Kearifan Lokal Melalui Kegiatan Festival Dawet Sebagai Potensi Masyarakat Desa Dibal

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Received: 16 Jun 2020; Published: 25 Jun 2020.
Editor(s): Yuniardi Fadilah

Citation Format:
Abstract

Es dawet merupakan jenis minuman tradisional dengan bahan baku yang berasal dari tepung beras, santan, larutan gula dan es. Dalam kehidupan masyarakat modern saat ini pelestarian kuliner seperti halnya minuman patut untuk mendapat perhatian dari semua orang terutama daerah dimana minuman itu berasal, mulai dari masyarakat sampai pemerintah, terutama berbagai macam minuman yang didalamnya mencerminkan jati diri dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Festival dawet merupakan suatu kreasi-inovasi sebagai upaya nyata pelestarian kearifan lokal yang ada di Desa Dibal, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi lokal masyarakat di Desa Dibal dan untuk melestarikan kearifan lokal yang mulai tergerus oleh pengaruh globalisasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode kualitatif merupakan jenis metode yang hasilnya tidak didapatkan melalui proses yang berkaitan dengan angka atau bilangan (statistik). Hasil yang didapatkan bahwa dalam mewujudkan tujuan penyelenggaraan festival dawet yaitu untuk mengembangkan potensi lokal masyarakat Desa Dibal terdapat beberapa permasalahan, salah satunya adalah lemahnya partisipasi masyarakat. Pelestarian kearifan lokal dalam pengembangannya juga tidak mesti berjalan dengan lancar, karena kebudayaan kita menghadapi dua tantangan besar dalam zaman sekarang, yaitu tantangan internal dan tantangan eksternal. Tantangan yang paling dahsyat adalah tantangan eksternal yang berupa globalisasi.

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Ardiana, Titin Eka, dan Nanang Cendriono. 2018. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Pembelian Ulang Dawet Jabung yang Dilihat dari Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Mediasi”. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 18 (2) :188-195. DOI. http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jap
  2. Azhar, dkk. 2018. “Analisis Kearifan Lokal dan Pengembangannya Terhadap Pariwisata di Kecamatan Sukakarya Kota Sabang”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah, 3 (4) November : 467-481. DOI. www.jim.unsyiah.ac.id/JFP
  3. Blenssinzka, Liliana. 2019. “Pembiasan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Jawa”. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5 (8) : 487-498. DOI. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/pgsd/article/view/14955
  4. Hasanah, Usawatun, dkk. 2013. “Kontribusi Pendapatan Agroindustri Dawet Ireng Terhadap Pendapatan Keluarga Pengrajin di Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo”. Jurnal Surya Agitama, 2 (2) September : 13-22. DOI. http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1317698
  5. Irhandayaningsih, Ana. 2018. “Pelestarian Kesenian Tradisional sebagai Upaya dalam Menumbuhkan Kecintaan Budaya Lokal di Masyarakat Jurang Blimbing Tembalang”. Jurnal Anuva, 2 (1) : 19-27. DOI. http://ejournal.undip.ac.id/index.php/anuva
  6. Njatrijani, Rinitami. 2018. “Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang”, Jurnal Gema Keadilan, 5 (1) September: 16-31. DOI. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/gk/article/view/3580
  7. Puspitasari, Diana, dkk. 2017. “Peranan Srabi sebagai Makanan Khas untuk Mempertahankan Nilai Kearifan Lokal”. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 19 (2) Desember: 300-307. DOI. http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-22 05:38:45

No citation recorded.