DOI: https://doi.org/10.14710/sabda.20.2.25-37

Nilai Kearifan Lokal Dalam Kopi Godog Khas Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis

Kawargian Nonoman Galuh, Indonesia

Received: 11 Apr 2025; Published: 8 Dec 2025.
Editor(s): Gani Pramudyo

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis nilai kearifan lokal yang terkandung dalam kopi godog khas Desa Sukadana, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis. Kopi godog bukan hanya sekadar minuman, melainkan juga simbol budaya dan identitas masyarakat setempat yang memiliki sejarah panjang. Minuman ini sering disajikan dalam berbagai acara sosial, menciptakan momen kebersamaan di antara anggota komunitas. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kopi godog memuat berbagai nilai kearifan lokal, seperti nilai kebersamaan, tradisi, dan penghormatan terhadap alam. Proses pembuatan kopi godog melibatkan partisipasi komunitas, di mana setiap anggota memiliki peran dalam menjaga tradisi ini. Ritual penyajian kopi godog juga mencerminkan rasa syukur dan penghargaan terhadap sumber daya alam yang digunakan. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan bahwa keberadaan kopi godog dapat memperkuat ikatan sosial antarwarga, serta menjadi sarana untuk mentransmisikan pengetahuan dan nilai-nilai dari generasi ke generasi. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya pelestarian budaya lokal, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kopi godog tidak hanya menjadi konsumsi, tetapi juga sebagai medium untuk memperkuat identitas dan solidaritas komunitas.
Fulltext View|Download
Keywords: Nilai, Kearifan Lokal, Kopi Godog, Desa Sukadana

Article Metrics:

Article Info
Section: Articles
Language : EN; INA
Recent articles
Puanhayati Jawa Tengah Sebagai Media Aktualisasi Perempuan dan Pelestarian Budaya Dari Gotong Royong ke Komodifikasi: Pergeseran Bentuk Ekonomi Melekat di Komunitas Pesisir Terdampak Banjir Rob di Kecamatan Sayung, Demak “Difusi dan Ideologi Bahasa: Analisis Wacana Kritis terhadap Situs Badan Bahasa” More recent articles
Most cited articles
KOMUNITAS MASYARAKAT PESISIR DI TAMBAK LOROK, SEMARANG BAHASA DAN IDENTITAS BUDAYA Front Matter PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR BERBASIS MASYARAKAT (PBM) MELALUI AWIG-AWIG DI LOMBOK TIMUR DAN SASI DI MALUKU TENGAH PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF KEBUDAYAAN More cited articles
  1. Aditya, I. R., & Fauzi, A. R. (2023). Pustaka Bumi Sukadana : Sebuah Catatan Penelusuran, Pengkajian dan Pengungkapan Sejarah Desa Sukadana (1st ed.). Rumah Cemerlang Indonesia
  2. Amalia, Z., & Furqan, M. H. (2024). Kearifan lokal masyarakat gayo dalam budidaya kopi. Jurnal Pendidikan Geosfer, 1(2), 179–187. https://doi.org/10.24815/jpg.v
  3. Chauhan, R., Hooda, M. S., & Tanga, A. A. (2015). Coffee : The Backbone of Ethiopian Economy. International Journal of Economic Plants, 1(2), 082–086
  4. Coomans, M. (1987). Manusia Daya Dahulu, Sekarang, Masa Depan. Gramedia
  5. Darwis, R. (2017). Inventarisasi Khazanah Kuliner Tradisional Desa Pakuwon Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut Dalam Konteks Pembangunan Kampung Wisata Halal. Tourism Scientific Journal, 2(2), 234. https://doi.org/10.32659/tsj.v2i2.31
  6. Darwis, R. (2020). Khazanah Kuliner Kabuyutan Galuh Klasik (Seri Gastronomi Tradisional Sunda). UPI Press
  7. Fauzi, A. R. (2023a). Eksistensi Tradisi Hajat Bumi Cariu di Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Jurnal Artefak, 10(1), 13. https://doi.org/10.25157/ja.v10i1.9164
  8. Fauzi, A. R. (2023b). Eksistensi Tradisi Mupunjung Situs Lengkong Ciilat Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. 11(1)
  9. Febryana, Y. R. (2016). Pengaruh Teknik Penyeduhan dan Ukuran Partikel Kopi Bubuk Terhadap Atribut Sensori Seduhan Kopi Robusta Dampit Menggunakan Metode Rate-All-That-Apply (RATA) [Universitas Brawijaya]. https://repository.ub.ac.id/id/eprint/151285/
  10. Fitriani, D. (2023). Eksistensi budaya minum kopi dari era kolonial hingga era modern. Daya Nasional: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Dan Humaniora, 1(3), 114–119. https://doi.org/10.26418/jdn.v1i3.70369
  11. Karim, A. H., Yulianti, D., & Kandatong, H. (2022). Proses Pengolahan Pasca Panen Kopi di Kampong Kopi Bawakaraeng. Jurnal SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 45–49. https://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/JPMD/article/view/485
  12. Koentjaraningrat. (2000). Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta
  13. Marliah, S. (2021). Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, Hingga Jenisnya. Gramedia Blog. https://www.gramedia.com/literasi/kearifan-lokal/#:~:text=Jenis-Jenis Kearifan Lokal,-Sumber%3A pexels.com&text=Kearifan lokal bukan hanya memiliki,atau yang biasa disebut intangible
  14. Maspul, K. A. (2024). Building a sustainable pop-up coffee shop; case study of rehat coffee. ProBisnis : Jurnal Manajemen, 15(1), 92–100. https://doi.org/10.62398/probis.v15i1.420
  15. Pratama, F. P. (2021). Karakteristik Morfologi Biji dan Pengolahan Kopi Arabika (Coffea arabica) Pascapanen di Kawasan Lereng Argopuro sebagai Bahan Ajar E-book [Universitas Muhammadiyah Jember]. https://repository.unmuhjember.ac.id/11482/
  16. Rosidi, A. (2011). Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Sunda. Kiblat Buku Utama
  17. Yahya, A. (2016). Profil Kuliner di Destinasi Pariwisata Indonesia. Pusat Kajian Seni Kuliner Indonesia, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-12-08 13:34:01

No citation recorded.