skip to main content

KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG EKOSISTEM MANGROVE UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI TELUK AMBON, PROVINSI MALUKU

*Saiful Alimudi orcid scopus publons  -  Universitas Muhammadiyah Maluku, Indonesia
Hartono Nurlette Nurlette  -  Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Maluku, Indonesia
Alwi Fatsey  -  , Indonesia
Kamarudin Kaliky  -  Program Studi Perikanan Tangkap Fakultas Perikanan dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Maluku, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kawasan eksosistem mangrove Desa Wariheru memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi area ekowisata. Melalui pengembangan tersebut, manfaat dari hutan mangrove tidak hanya dinikmati sebagai wisata alam, namun dapat memberikan alternatif khususnya masyarakat pesisir untuk meningkatkan pendapatan ekonomi. Kendati demikian, realisasi oleh stakeholder dan pemerintah belum mewujudkan harapan tersebut. Urgensi penelitian ini berfokus pada pemanfaatan teknologi sistem informasi geografis (SIG) untuk mengetahui potensi hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata. Pendekatan SIG dapat dimanfaatkan sebagai acuan awal dalam pengambilan kebijakan terkait pengelolaan dan pengembangan kawsan ekosistem mangrove. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan dan daya dukung ekowisata mangrove desa Waiheru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kauntitatif dengan pengumpulan data melalui observasi dan survey lapangan. Analisis kesesuaian lahan untuk ekowisata mangrove dilakukan secara spasial berdasarkan perkalian antara nilai skor dan bobot yang diperoleh dari masing-masing parameter, melalui pendekatan SIG. Analisis daya dukung ekowisata dihitung dengan persamaan Daya Dukung Kawasan (DDK). Hasil penelitian menunjukan informasi indkes kesesuain wilayah (IKW) desa Waiheru termasuk dalam kategori sesuai dengan luas 6,98 ha. Panjang area yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan tracking adalah 1.202 m dan daya dukung ekowisata mangrove adalah 192 orang/hari, dengan mempertimbangkan lamanya waktu kunjungan wisata setiap pengunjung (buka 8 jam/hari). Secara keseluruhan kawasan ekosistem mangrove Desa Waiheru dikategorikan cukup sesuai untuk dikembangan menjadi kawasan ekowisata dengan daya tampung dalam kategori baik dan tidak melebihi ambang batas maksimal yang diperbolehkan
Fulltext View|Download
Keywords: Ekowisata; Mangrove; Daya dukung; Kesesuaian; SIG
Funding: Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat

Article Metrics:

  1. Alimudi, S., Ohiwal, M., Kaliky, N. A. P. S. B., Nurlette, H., & Wahidin, L. O. (2023). Deteksi Perubahan Luasan Mangrove Teluk Ambon dalam Menggunakan Citra Satelit Multitemporal. Jurnal Laot Ilmu Kelautan, 5(2). https://jurnal.utu.ac.id/JLIK/article/view/8436
  2. Amadu, F. O., Nhamo, L., Benzougagh, B., & Turyasingura, B. (2025). Application of geographic information system in ecotourism: A global bibliometric analysis. Cogent Social Sciences, 11(1), 2460711. https://doi.org/10.1080/23311886.2025.2460711
  3. Anandita, A. Y., Redjeki, S., & Endrawati, H. (2024). Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Kawasan Mangrove Baros, Bantul, Yogyakarta. Journal of Marine Research, 13(2), 337–346. https://doi.org/10.14710/jmr.v13i2.40544
  4. Beaumont, N. (2011). The third criterion of ecotourism: Are ecotourists more concerned about sustainability than other tourists? Journal of Ecotourism, 10(2), 135–148. https://doi.org/10.1080/14724049.2011.555554
  5. Bengen, D. G. (2004). Pedoman teknis pengenalan dan pengelolaan ekosistem mangrove. PKSPL-IPB. Bogor
  6. Félix, M., Jacques, Christophe, C., & Hausser, Y. (2004). Tourism monitoring system based on the concept of carrying capacity The case of the regional natural park Pfyn-Finges (Switzerland). Working Papers of the Finnish Forest Research Institute 2, 230–235
  7. Gigović, L., Pamučar, D., Lukić, D., & Marković, S. (2016). GIS-Fuzzy DEMATEL MCDA model for the evaluation of the sites for ecotourism development: A case study of “Dunavski ključ” region, Serbia. Land Use Policy, 58, 348–365. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2016.07.030
  8. Karimah. (2017). Peran Ekosistem Hutan Mangrove Sebagai Habitat Untuk Organisme Laut. Jurnal Biologi Tropis, 17(2), 51–58. https://dx.doi.org/10.29303/jbt.v17i2.497
  9. Kathiresan, K., & Bingham, B. L. (2001). Biology of mangroves and mangrove Ecosystems. In Advances in Marine Biology (Vol. 40, pp. 81–251). Elsevier. https://doi.org/10.1016/S0065-2881(01)40003-4
  10. Kawamuna, A., Suprayogi, A., & Wijaya, A. P. (2017). Analisis Kesehatan Hutan Mangrove Berdasarkan Metode Klasifikasi NDVI Pada Citra Sentinel-2 (Studi Kasus: Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Geodesi Undip (JGU), 6(1), 277–284
  11. Masud, R. M., Yulianda, F., & Yulianto, G. (2020). Kesesuaian dan Daya Dukung Ekosistem Mangrove untuk Pengembangan Ekowisata di Pulau Pannikiang, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(3), 673–686. https://doi.org/10.29244/jitkt.v12i3.32847
  12. Noor, Y. R., Khazali, M., & Suryadiputra, I. N. N. (with Wetlands International). (1999). Panduan pengenalan mangrove di Indonesia. Ditjen PHKA
  13. Nugroho, T. S., Fahrudin, A., Yulianda, F., & Bengen, D. G. (2018). Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung ekowisata mangrove di Kawasan Mangrove Muara Kubu, Kalimantan Barat. Journal of Natural Resources and Environmental Management, 9(2), 483–497
  14. Patty, S. I., Nurdiansah, D., Rizqi, M. P., & Huwae, R. (2022). Analysis of Mangrove Vegetation and Distribution Using Landsat 8 Images in Bolaang Mongondow East, North Sulawesi. Jurnal Ilmiah PLATAX, 10(2), 251. https://doi.org/10.35800/jip.v10i2.41069
  15. Pietersz, J. H., Pentury, R., & Uneputty, P. A. (2022). Keanekaragaman Gastropoda Berdasarkan Jenis Mangrove Pada Pesisir Pantai Desa Waiheru. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 18(2), 103–109. https://doi.org/doi.org/10.30598/TRITONvol18issue2page103-109
  16. Rahman, A. (2010). Application Of Gis in Ecotourism Development: A Case Study in Sundarbans, Bangladesh [Thesis, Mid-Sweden University]. https://tinyurl.com/Ecotourism-Development
  17. Rini, R., Setyobudiandi, I., & Kamal, M. (2018). Kajian Kesesuaian, Daya Dukung dan Aktivitas Ekowisata di Kawasan Mangrove Lantebung Kota Makassar. Jurnal Pariwisata, 5(1), 1–10. https://doi.org/10.31311/par.v5i1.3179
  18. Rumahorbo, B. T. (2022). Strategi Pengelolaan Kawasan Ekowisata Mangrove Berkelanjutan Di Taman Wisata Alam Teluk Yotefa Kota Jayapura. ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua, 5(1), 50–57. https://doi.org/10.31957/acr.v5i1.2824
  19. Samsi, A. N., Andy Omar, S. B., & Niartiningsih, A. (2018). Analisis Kerapatan Ekosistem Mangrove di Pulau Panikiang dan Desa Tongke-Tongke Sulawesi Selatan. Jurnal Biota, 4(1), 19–23. https://doi.org/10.19109/Biota.v4i1.1593
  20. Spalding, M., & Parrett, C. L. (2019). Global patterns in mangrove recreation and tourism. Marine Policy, 110, 103540. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2019.103540
  21. Surjanti, J., Soejoto, A., Seno, D. N., & Waspodo. (2020). Mangrove forest ecotourism: Participatory ecological learning and sustainability of students’ behavior through self-efficacy and self-concept. Social Sciences & Humanities Open, 2(1), 100009. https://doi.org/10.1016/j.ssaho.2019.100009
  22. Susi, S., Adi, W., & Sari, S. P. (2018). Potensi Kesesuaian Mangrove Sebagai Daerah Ekowisata di Dusun Tanjung Tedung Sungai Selan Bangka Tengah. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 12(1), 65–73. https://doi.org/10.33019/akuatik.v12i1.693
  23. Suyadi. (2020). Characteristics of mangrove ecosystems in Weda Bay: Environment, Vegetation, and Aboveground Carbon Stocks. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 618(1), 012021. https://doi.org/10.1088/1755-1315/618/1/012021
  24. Veettil, B. K., Ward, R. D., Quang, N. X., Trang, N. T. T., & Giang, T. H. (2019). Mangroves of Vietnam: Historical development, current state of research and future threats. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 218, 212–236. https://doi.org/10.1016/j.ecss.2018.12.021
  25. Yulianda, F. (2007). Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumberdaya pesisir berbasis konservasi. Makalah Seminar Sains, 21(1), 119–129
  26. Yulianda, F. (2019). Ekowisata Perairan Suatu Konsep Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata Bahari dan Wisata Air Tawar (Vol. 1). IPB Press
  27. Yulius, Rahmania, R., Kadarwati, U. R., Ramdhan, M., Khairunnisa, T., Saepuloh, D., Subandriyo, J., & Tussadiah, A. (2018). Buku Panduan Kriteria Penetapan Zona Ekowisata Bahari (Vol. 1). IPB Press

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-08-12 02:48:36

No citation recorded.