BibTex Citation Data :
@article{JSM3016, author = {Purbowatiningrum Sarjono and Ngadiwiyana Ngadiwiyana and Ismiyarta Ismiyarta and Nor Prasetya}, title = {AKTIVITAS BUBUK KAYU MANIS (CINNAMOMUM CASSIA) SEBAGAI INHIBITOR ALFA-GLUKOSIDASE}, journal = {JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA}, volume = {18}, number = {2}, year = {2010}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK --- Kayu manis banyak digunakan sebagai obat tradisional., misalnya bagian serbuk kulit kayunya telah digunakan oleh masyarakat di negara tropis termasuk Indonesia sebagai obat antidiabetes. Penelitian secara ilmiah mengenai khasiat tersebut belum banyak dilakukan, sehingga perlu dilakukan penelitian secara ilmiah khasiat antidiabetes melalui uji aktivitasnya terhadap inhibitor enzim alfa-glukosidase. Enzim Alfa-glukosidase (EC 3.2.1.20) merupakan karbohidrase yang mengkatalisis pelepasan glukosa dari ujung nonpereduksi karbohidrat makanan. Pada penderita Diabetes Mellitus (DM), inhibisi terhadap enzim ini menyebabkan penghambatan absorpsi glukosa sehingga menurunkan keadaan hiperglikemia setelah makan. Inhibitor alfa-glukosidase merupakan obat antidiabetes oral yang digunakan untuk mengobati DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat serbuk kulit kayu manis sebagai antidiabetes melalui uji inhibitor terhadap enzim alfa-glukosidase. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu penyediaan bubuk kayu manis dan uji penghambatan terhadap alfa-glukosidase. Pada uji penghambatan alfa-glukosidase digunakan enzim alfa-glukosidase dan p -nitrofenil α-D-glukopiranosid sebagai substrat. Reaksi dari substrat p -nitrofenil α-D-glukopiranosid dengan alfa glukosidase menghasilkan p-nitrofenol, senyawa ini yang diukur intensitasnya. Semakin tinggi intensitasnya semakin tinggi aktivitas alfa glukosidase. Serbuk kulit kayu mampu menghambat alfa glukosidase dalam berbagai konsentrasi. Hasil uji inhibisi menunjukkan, pada konsentrasi 50 ppm, aktivitas penghambatan bubuk kulit kayu manis sebesar 45,31% dengan nilai IC 50 sebesar 55,02 ppm. Kata kunci: bubuk kulit kayu manis, inhibitor alfa-glukosidase, antidiabetes. Permalink : }, pages = {59--62} url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/3016} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK---Kayu manis banyak digunakan sebagai obat tradisional., misalnya bagian serbuk kulit kayunya telah digunakan oleh masyarakat di negara tropis termasuk Indonesia sebagai obat antidiabetes. Penelitian secara ilmiah mengenai khasiat tersebut belum banyak dilakukan, sehingga perlu dilakukan penelitian secara ilmiah khasiat antidiabetes melalui uji aktivitasnya terhadap inhibitor enzim alfa-glukosidase. Enzim Alfa-glukosidase (EC 3.2.1.20) merupakan karbohidrase yang mengkatalisis pelepasan glukosa dari ujung nonpereduksi karbohidrat makanan. Pada penderita Diabetes Mellitus (DM), inhibisi terhadap enzim ini menyebabkan penghambatan absorpsi glukosa sehingga menurunkan keadaan hiperglikemia setelah makan. Inhibitor alfa-glukosidase merupakan obat antidiabetes oral yang digunakan untuk mengobati DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat serbuk kulit kayu manis sebagai antidiabetes melalui uji inhibitor terhadap enzim alfa-glukosidase. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu penyediaan bubuk kayu manis dan uji penghambatan terhadap alfa-glukosidase. Pada uji penghambatan alfa-glukosidase digunakan enzim alfa-glukosidase dan p-nitrofenil α-D-glukopiranosid sebagai substrat. Reaksi dari substrat p-nitrofenil α-D-glukopiranosid dengan alfa glukosidase menghasilkan p-nitrofenol, senyawa ini yang diukur intensitasnya. Semakin tinggi intensitasnya semakin tinggi aktivitas alfa glukosidase. Serbuk kulit kayu mampu menghambat alfa glukosidase dalam berbagai konsentrasi. Hasil uji inhibisi menunjukkan, pada konsentrasi 50 ppm, aktivitas penghambatan bubuk kulit kayu manis sebesar 45,31% dengan nilai IC50 sebesar 55,02 ppm.
Kata kunci: bubuk kulit kayu manis, inhibitor alfa-glukosidase, antidiabetes.
Permalink :
Last update:
Last update: 2024-12-24 06:01:27