BibTex Citation Data :
@article{JSM8060, author = {Wildan Suyuti Marthana and Tri Soeprobowati and Munifatul Izzati}, title = {Bioakumulasi Timbal (Pb) oleh Hydrilla verticillata L.f. Royle di Danau Rawapening, Ambarawa Semarang}, journal = {JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA}, volume = {22}, number = {2}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { Rawapening lake is the one of national priority 2010 – 2014 that must get safe because the worse condition from eutrofication and water degradation quality. Eutrofication of Rawapening lake caused by nutrients/organic compounds enrichment naturally or anthropogenically, that signed by higher concentration of Nitrogene and Phosphate that trigger hydrilla blooming. The blooming of hydrilla disturb Rawapening Lake functions like flood bender, fisheries and tourism. However in another side this plants can be used to heavy metal remediation such as Pb as act of human activities like farming, fisheries, tourism, and home industry around the lake. There were many researchs to explore hydrilla potention for remediation, but still laboratory scale with under control condition. Because of these, it’s required to do a research to find out fitoremediation potention of hydrilla to remediate heavy metal Pb in Rawapening Lake water and sediment (In – situ) to study its Pb bioaccumulation. Research was start in August – October 2013 used hydrilla in three weeks. That plants was planted in pond 1 m3. It was planted one plant each pond with 100 gram fresh weight and observed each week to calculated the Pb concentration. The parameter was observed is BAF (bioaccumulation factor) Pb sediment. The result is hydrilla has highest BAF value in week two with 97,90%. Hydrilla has potention to remediate heavy metal Pb that contain in sediment and it can harvested in two weeks. Keywords : Eutrofication, Rawapening Lake, hydrilla, bioaccumulation, fitoremediation. Danau Rawapening merupakan salah satu danau prioritas nasional 2010 – 2014 yang perlu diselamatkan karena kondisinya yang sudah sangat memprihatinkan akibat adanya proses eutrofikasi dan degradasi kualitas air. Kondisi eutrofik Danau Rawapening disebabkan oleh pengkayaan unsur hara karena pasokan bahan organik secara alami maupun yang berasal dari aktivitas manusia, yang ditandai dengan tingginya konsentrasi total Nitrogen dan Posfat sehingga memacu pertumbuhan yang tidak terkontrol / blooming hydrilla. Blooming hydrilla mengganggu fungsi Danau Rawapening sebagai pengendali banjir, perikanan dan kegiatan wisata. Namun di sisi lain bisa jadi mampu meremediasi logam berat Pb dengan cara mengakumulasi sebagai akibat dari aktivitas manusia yang meliputi pertanian, peternakan, industri pariwisata, dan industri perumahan. Sudah ada penelitian – penelitian yang dilakukan untuk mengeksplorasi potensi hydrilla untuk remediasi, namun masih dalam skala laboratorium dengan kondisi lingkungan yang terkontrol. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai potensi fitoremediasi hydrilla yang ditanam di Danau Rawapening (in - situ) untuk mengkaji bioakumulasi Pb pada hydrilla di Danau Rawapening. Penelitian dimulai bulan Agustus – Oktober 2013 menggunakan 1 jenis tanaman yaitu hydrilla dan lama waktu tanam 3 minggu. Tanaman di tanam dengan metode mesocosm yaitu ditanam di dalam plot ukuran 1m3 dengan kepadatan tiap plot yaitu 1 individu dengan berat basah 100 gram dan diamati tiap minggu untuk dihitung kandungan logam Pb. Parameter yang diamati adalah kandungan logam berat Pb sedimen dan akar hydrilla untuk memperoleh nilai BAF (bioaccumulation factor). Hasilnya adalah nilai bioacumulation factor (BAF) Pb sedimen paling tinggi oeh hydrilla adalah minggu kedua sebesar 97,90%. Hydrilla memiliki potensi untuk mengurangi pencemaran logam berat Pb yang terkandung di dalam sedimen dan dapat dipanen dalam waktu 2 minggu. Kata Kunci : Eutrofikasi, Danau Rawapening, hydrilla, bioakumulasi, fitoremediasi }, pages = {52--59} url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/8060} }
Refworks Citation Data :
Rawapening lake is the one of national priority 2010 – 2014 that must get safe because the worse condition from eutrofication and water degradation quality. Eutrofication of Rawapening lake caused by nutrients/organic compounds enrichment naturally or anthropogenically, that signed by higher concentration of Nitrogene and Phosphate that trigger hydrilla blooming. The blooming of hydrilla disturb Rawapening Lake functions like flood bender, fisheries and tourism. However in another side this plants can be used to heavy metal remediation such as Pb as act of human activities like farming, fisheries, tourism, and home industry around the lake. There were many researchs to explore hydrilla potention for remediation, but still laboratory scale with under control condition. Because of these, it’s required to do a research to find out fitoremediation potention of hydrilla to remediate heavy metal Pb in Rawapening Lake water and sediment (In – situ) to study its Pb bioaccumulation. Research was start in August – October 2013 used hydrilla in three weeks. That plants was planted in pond 1 m3. It was planted one plant each pond with 100 gram fresh weight and observed each week to calculated the Pb concentration. The parameter was observed is BAF (bioaccumulation factor) Pb sediment. The result is hydrilla has highest BAF value in week two with 97,90%. Hydrilla has potention to remediate heavy metal Pb that contain in sediment and it can harvested in two weeks.
Keywords : Eutrofication, Rawapening Lake, hydrilla, bioaccumulation, fitoremediation.
Danau Rawapening merupakan salah satu danau prioritas nasional 2010 – 2014 yang perlu diselamatkan karena kondisinya yang sudah sangat memprihatinkan akibat adanya proses eutrofikasi dan degradasi kualitas air. Kondisi eutrofik Danau Rawapening disebabkan oleh pengkayaan unsur hara karena pasokan bahan organik secara alami maupun yang berasal dari aktivitas manusia, yang ditandai dengan tingginya konsentrasi total Nitrogen dan Posfat sehingga memacu pertumbuhan yang tidak terkontrol / blooming hydrilla. Blooming hydrilla mengganggu fungsi Danau Rawapening sebagai pengendali banjir, perikanan dan kegiatan wisata. Namun di sisi lain bisa jadi mampu meremediasi logam berat Pb dengan cara mengakumulasi sebagai akibat dari aktivitas manusia yang meliputi pertanian, peternakan, industri pariwisata, dan industri perumahan. Sudah ada penelitian – penelitian yang dilakukan untuk mengeksplorasi potensi hydrilla untuk remediasi, namun masih dalam skala laboratorium dengan kondisi lingkungan yang terkontrol. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai potensi fitoremediasi hydrilla yang ditanam di Danau Rawapening (in - situ) untuk mengkaji bioakumulasi Pb pada hydrilla di Danau Rawapening. Penelitian dimulai bulan Agustus – Oktober 2013 menggunakan 1 jenis tanaman yaitu hydrilla dan lama waktu tanam 3 minggu. Tanaman di tanam dengan metode mesocosm yaitu ditanam di dalam plot ukuran 1m3 dengan kepadatan tiap plot yaitu 1 individu dengan berat basah 100 gram dan diamati tiap minggu untuk dihitung kandungan logam Pb. Parameter yang diamati adalah kandungan logam berat Pb sedimen dan akar hydrilla untuk memperoleh nilai BAF (bioaccumulation factor). Hasilnya adalah nilai bioacumulation factor (BAF) Pb sedimen paling tinggi oeh hydrilla adalah minggu kedua sebesar 97,90%. Hydrilla memiliki potensi untuk mengurangi pencemaran logam berat Pb yang terkandung di dalam sedimen dan dapat dipanen dalam waktu 2 minggu.
Last update:
Last update: 2024-11-14 23:15:01