BibTex Citation Data :
@article{TEKNIK50957, author = {Edward Danner Napitupulu and Muhammad Yamin Jinca and Bambang Riyanto}, title = {Metode Weight In Motion (WIM) dalam Menentukan Indikator Utama Penyebab Kongesti Perjalanan Truk Petikemas dari Pelabuhan Tanjung Emas ke Wilayah Hinterland}, journal = {TEKNIK}, volume = {44}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {kongesti; truk petikemas; geometrik jalan; tanjakan jalan; kecepatan; slope}, abstract = { Kelancaran lalu lintas petikemas terutama dari pelabuhan menuju lokasi hinterland dan begitu pula arah sebaliknya merupakan harapan dari semua pihak terkait. Perlu sinergi komponen system transportasi antara pelabuhan, fasilitas jalan dan truk petikemas. Sinergi yang terjadi guna meminimalisasi kongesti atas pergerakan petikemas dengan moda transportasi darat khususnya melalui truk petikemas. Indikator utama terjadinya kongesti adalah faktor tanjakan sebagaimana hasil penelitian tahun 2013 atas faktor kongesti perjalanan truk dari Pelabuhan Tanjung Emas ke wilayah hinterlan yaitu Ungaran, Kabupaten Semarang.. Hasil tersebut tetap sama untuk hasil penelitian dan tahun 2019. Dampak adanya faktor tanjakan ini adalah penurunan kecepatan tempuh ideal yang semestinya dialami oleh truk petikemas. Penelitian ini bertujuan menemukan besaran waktu tempuh di tanjakan dan karakteristik yang timbul atas dinamika perbedaan slope pada tanjakan dari hasil 60 sampling truk petikemas pada tahun 2019. Analisis dilakukan melalui metode Weight In Motion (WIM) dengan pengolahan persamaan regresi deskriptif dan uji model dengan software Minitab 18. Indikator tanjakan memberikan kontribusi kongesti sebesar 34,36% dibandingkan indikator lainnya sedangkan variabel yang mempengaruhi faktor tanjakan adalah kecepatan truk dan length of segment. Nilai perlambatan kecepatan tempuh yang terjadi sebesar 21,59 km/jam dengan konsumsi bahan bakar minyak sebesar 1,9 km per liter. }, issn = {2460-9919}, pages = {70--76} doi = {10.14710/teknik.v44i1.50957}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik/article/view/50957} }
Refworks Citation Data :
Kelancaran lalu lintas petikemas terutama dari pelabuhan menuju lokasi hinterland dan begitu pula arah sebaliknya merupakan harapan dari semua pihak terkait. Perlu sinergi komponen system transportasi antara pelabuhan, fasilitas jalan dan truk petikemas. Sinergi yang terjadi guna meminimalisasi kongesti atas pergerakan petikemas dengan moda transportasi darat khususnya melalui truk petikemas. Indikator utama terjadinya kongesti adalah faktor tanjakan sebagaimana hasil penelitian tahun 2013 atas faktor kongesti perjalanan truk dari Pelabuhan Tanjung Emas ke wilayah hinterlan yaitu Ungaran, Kabupaten Semarang.. Hasil tersebut tetap sama untuk hasil penelitian dan tahun 2019. Dampak adanya faktor tanjakan ini adalah penurunan kecepatan tempuh ideal yang semestinya dialami oleh truk petikemas. Penelitian ini bertujuan menemukan besaran waktu tempuh di tanjakan dan karakteristik yang timbul atas dinamika perbedaan slope pada tanjakan dari hasil 60 sampling truk petikemas pada tahun 2019. Analisis dilakukan melalui metode Weight In Motion (WIM) dengan pengolahan persamaan regresi deskriptif dan uji model dengan software Minitab 18. Indikator tanjakan memberikan kontribusi kongesti sebesar 34,36% dibandingkan indikator lainnya sedangkan variabel yang mempengaruhi faktor tanjakan adalah kecepatan truk dan length of segment. Nilai perlambatan kecepatan tempuh yang terjadi sebesar 21,59 km/jam dengan konsumsi bahan bakar minyak sebesar 1,9 km per liter.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-24 18:58:27
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to jurnal TEKNIK and Faculty of Engineering, Diponegoro University as publisher of the journal.
Copyright transfer agreement can be found here: [Copyright transfer agreement in doc] and [Copyright transfer agreement in pdf].
View My Stats