BibTex Citation Data :
@article{Transmisi3609, author = {Putrantyono Putrantyono dan Imam Santoso dan Sukiswo Sukiswo}, title = {Analisis Mekanisme Rehoming dan Reparenting pada Jaringan Komunikasi Seluler GSM}, journal = {Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {12}, number = {3}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Kendala yang dialami suatu jaringan seluler umumnya adalah meluapnya trafik pada suatu are a, pembatasan wilayah (border cluster) yang kurang optimal dan beberapa kendala lainnya. M ekanisme rehoming dan reparenting dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut . Rehoming adalah salah satu proses penyeimbangan kinerja BSC dan reparenting adalah salah satu proses penyeimbangan kinerja MSC. B eban trafik pada suatu area dapat diseimbangkan sehingga mengurangi resiko kegagalan panggilan , pembatasan wilayah dapat dioptimalkan sehingga mengurangi banyaknya proses handover pada suatu area dan beberapa hal lain. Berdasarkan hal tersebut pada tugas akhir ini dilakukan analisis tentang mekanisme rehoming dan reparenting pada jaringan komunikasi seluler GSM. Analisis dilakukan pada satu operator seluler dengan sampel rehoming beberapa Base Station Controller (BSC) untuk area Solo dan Sragen, reparenting pada area Pancuran dan Karanganyar . Pengamatan dilakukan berdasarkan parameter indikator keberhasilan suatu rehoming dan reparenting seperti trafik TCH ( Traffic Channel ) dan SDCCH ( Stand alone Dedicated Control Channel ), TCH dan SDCCH Drop, TCH dan SDCCH Blocking, paging message sent, delete paging command dan CSSR ( Call Setup Success Rate). Berdasarkan analisis tersebut maka dapat diketahui pengaruh mekanisme rehoming dan reparenting pada jaringan GSM , antara lain berubah nya trafik TCH pada BSC B_SRAGEN yang sebelumnya sebesar 509,74 erlang menjadi 605,12 erlang. Nilai SDCCH drop pada BSC B_Karanganyar yang sebelumnya 3,71 % menjadi 3,57 % . Pada BSC Pancuran, nilai paging message sent sebelumnya 94.932 unit menjadi 95.539 unit dan nilai paging delete command sebelumnya 1.512 unit menjadi 1.392 unit sedangkan nilai TCH drop sebelumnya 0,98 % menjadi 0,86 %, nilai TCH blocking sebelumnya 0,02 % menjadi 0 %, nilai SDCCH blocking sebelumnya 0,77 % menjadi 0,02%. Mekanisme rehoming dan reparenting dinyatakan berhasil bila nilai-nilai parameter tersebut dapat dipertahankan atau menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Keyword : rehoming, reparenting. }, issn = {2407-6422}, pages = {113--119} doi = {10.12777/transmisi.12.3.113-119}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi/article/view/3609} }
Refworks Citation Data :
Kendala yang dialami suatu jaringan seluler umumnya adalah meluapnya trafik pada suatu area, pembatasan wilayah (border cluster) yang kurang optimal dan beberapa kendala lainnya. Mekanisme rehoming dan reparenting dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Rehoming adalah salah satu proses penyeimbangan kinerja BSC dan reparenting adalah salah satu proses penyeimbangan kinerja MSC. Beban trafik pada suatu area dapat diseimbangkan sehingga mengurangi resiko kegagalan panggilan, pembatasan wilayah dapat dioptimalkan sehingga mengurangi banyaknya proses handover pada suatu area dan beberapa hal lain. Berdasarkan hal tersebut pada tugas akhir ini dilakukan analisis tentang mekanisme rehoming dan reparenting pada jaringan komunikasi seluler GSM. Analisis dilakukan pada satu operator seluler dengan sampel rehoming beberapa Base Station Controller (BSC) untuk area Solo dan Sragen, reparenting pada area Pancuran dan Karanganyar. Pengamatan dilakukan berdasarkan parameter indikator keberhasilan suatu rehoming dan reparenting seperti trafik TCH (Traffic Channel) dan SDCCH (Stand alone Dedicated Control Channel), TCH dan SDCCH Drop, TCH dan SDCCH Blocking, paging message sent, delete paging command dan CSSR (Call Setup Success Rate). Berdasarkan analisis tersebut maka dapat diketahui pengaruh mekanisme rehoming dan reparenting pada jaringan GSM , antara lain berubahnya trafik TCH pada BSC B_SRAGEN yang sebelumnya sebesar 509,74 erlang menjadi 605,12 erlang. Nilai SDCCH drop pada BSC B_Karanganyar yang sebelumnya 3,71 % menjadi 3,57 % . Pada BSC Pancuran, nilai paging message sent sebelumnya 94.932 unit menjadi 95.539 unit dan nilai paging delete command sebelumnya 1.512 unit menjadi 1.392 unit sedangkan nilai TCH drop sebelumnya 0,98 % menjadi 0,86 %, nilai TCH blocking sebelumnya 0,02 % menjadi 0 %, nilai SDCCH blocking sebelumnya 0,77 % menjadi 0,02%. Mekanisme rehoming dan reparenting dinyatakan berhasil bila nilai-nilai parameter tersebut dapat dipertahankan atau menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-22 21:05:53
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transmisi]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Munawar Riyadi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transmisi@elektro.undip.ac.id