BibTex Citation Data :
@article{BULOMA29543, author = {Ulung Wisha and Elma Situmeang}, title = {Karakteristik Arus di Perairan Pulau Weh Pada Musim Peralihan 1 dan Kaitannya dengan Fluktuasi Suhu Permukaan Laut}, journal = {Buletin Oseanografi Marina}, volume = {9}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {Perpindahan massa air; suhu permukaan; Pulau Weh}, abstract = { Posisi Pulau Weh yang strategis membuat kawasan ini unik dalam hal karakteristik oseanografi fisik. Transfer massa air di Pulau Weh sangat signifikan yang akan berdampak pada sebaran suhu perairan di sekitar kawasan pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan perpindahan massa air secara vertikal dan hubungannya terhadap perubahan suhu perairan. Tiga area penting diobservasi yang mewakili utara, timur, dan selatan pulau weh yakni kawasan Iboih, Ie Meulee, dan Keunekai. Tiga ADCP diinstal pada ketiga titik observasi tersebut. Secara vertikal, komponen kecepatan arus zonal dan meridional menunjukkan kecepatan yang lebih acak saat menuju ke permukaan dengan kecepatan kurang dari 0,5 m/detik. Identifikasi pasang surut elips pada seluruh stasiun membuktikan bahwa di perairan Pulau Weh, arus pasang surut dangat dominan yang mana faktor lain juga memiliki pengaruh dalam memicu perpindahan massa air di permukaan. Arah arus dominan berputar sesuai dengan kaidah Spiral Ekman dan pengaruh gaya Coriolis. Fluktuasi suhu mengikuti perubahan elevasi pemukaan dan kecepatan arus yang berkisar antara 25-35 o C. Pada penelitian ini, menunjukkan bahwa pada bagian utara (Iboih) dan selatan (Keunekai) Pulau Weh, fluktuasi suhu berlangsung secara berlawanan menyerupai “jungkat-jungkit” yang mengindikasikan peran besar dari transfer massa air dari Laut Andaman dan Samudera Hindia yang membawa massa air hangat selama musim perlaihan I. The strategic position of Weh Island makes this region is unique in terms of physical oceanography characteristics. Water mass transport in Weh Island is tremendously significant, whereby it will affect the distribution of temperature in the surrounding coastal area. This study aimed to determine the changes in vertical water mass movement and its relation to water temperature alteration. We observed three vital areas representing north, east, and south parts of Weh Island waters, namely Iboih, Ie Meulee, and Keunekai, respectively. Three ADCPs were installed at those three observation points. Vertically, the zonal and meridional current components showed a more randomly speed surface-ward with less than 0.5 m/s magnitude. Tidal ellipses identification at all stations proved that in the Weh Island, tidal current is predominant. Other factors also trigger water mass movement on the surface. Sea current dominant direction rotated as the Ekman Spiral and Coriolis force influence. Temperature fluctuation followed the surface elevation and current speed changes ranging from 25-35 o C. In this study, it shows that between northern (Iboih) and southern (Keunekai) part of Weh Island, the temperature fluctuation oppositely takes place like a “see saw” indicating the significant role of water mass transfer from the Andaman Sea and the Indian Ocean which brings warm water during the first transitional season. }, issn = {2550-0015}, pages = {166--176} doi = {10.14710/buloma.v9i2.29543}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/29543} }
Refworks Citation Data :
Posisi Pulau Weh yang strategis membuat kawasan ini unik dalam hal karakteristik oseanografi fisik. Transfer massa air di Pulau Weh sangat signifikan yang akan berdampak pada sebaran suhu perairan di sekitar kawasan pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan perpindahan massa air secara vertikal dan hubungannya terhadap perubahan suhu perairan. Tiga area penting diobservasi yang mewakili utara, timur, dan selatan pulau weh yakni kawasan Iboih, Ie Meulee, dan Keunekai. Tiga ADCP diinstal pada ketiga titik observasi tersebut. Secara vertikal, komponen kecepatan arus zonal dan meridional menunjukkan kecepatan yang lebih acak saat menuju ke permukaan dengan kecepatan kurang dari 0,5 m/detik. Identifikasi pasang surut elips pada seluruh stasiun membuktikan bahwa di perairan Pulau Weh, arus pasang surut dangat dominan yang mana faktor lain juga memiliki pengaruh dalam memicu perpindahan massa air di permukaan. Arah arus dominan berputar sesuai dengan kaidah Spiral Ekman dan pengaruh gaya Coriolis. Fluktuasi suhu mengikuti perubahan elevasi pemukaan dan kecepatan arus yang berkisar antara 25-35 oC. Pada penelitian ini, menunjukkan bahwa pada bagian utara (Iboih) dan selatan (Keunekai) Pulau Weh, fluktuasi suhu berlangsung secara berlawanan menyerupai “jungkat-jungkit” yang mengindikasikan peran besar dari transfer massa air dari Laut Andaman dan Samudera Hindia yang membawa massa air hangat selama musim perlaihan I.
The strategic position of Weh Island makes this region is unique in terms of physical oceanography characteristics. Water mass transport in Weh Island is tremendously significant, whereby it will affect the distribution of temperature in the surrounding coastal area. This study aimed to determine the changes in vertical water mass movement and its relation to water temperature alteration. We observed three vital areas representing north, east, and south parts of Weh Island waters, namely Iboih, Ie Meulee, and Keunekai, respectively. Three ADCPs were installed at those three observation points. Vertically, the zonal and meridional current components showed a more randomly speed surface-ward with less than 0.5 m/s magnitude. Tidal ellipses identification at all stations proved that in the Weh Island, tidal current is predominant. Other factors also trigger water mass movement on the surface. Sea current dominant direction rotated as the Ekman Spiral and Coriolis force influence. Temperature fluctuation followed the surface elevation and current speed changes ranging from 25-35 oC. In this study, it shows that between northern (Iboih) and southern (Keunekai) part of Weh Island, the temperature fluctuation oppositely takes place like a “see saw” indicating the significant role of water mass transfer from the Andaman Sea and the Indian Ocean which brings warm water during the first transitional season.
Article Metrics:
Last update:
Abundance and Types of Microplastics in the Water of Sukaraja
Last update: 2024-11-17 17:27:37
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to BULOMA as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
BULOMA journal and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in BULOMA are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
Buloma is published by Departement of Oceanography, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License