skip to main content

Kitosan sebagai Bioadsorben Logam Besi (Fe) pada Jaringan Lunak Kerang Hijau (Perna viridis)

Fransisca Ria Pramastuti  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Endang Supriyantini  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Rini Pramesti  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Sri Sedjati  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Ali Ridlo  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Logam besi (Fe) merupakan logam berat essensial yang dibutuhkan oleh makhluk hidup termasuk manusia dalam jumlah sedikit.  Jika jumlahnya melebihi batas ambang dapat menimbulkan efek racun karena bersifat karsinogenik. Salah satu upaya mengurangi kadar logam Fe pada daging kerang tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan kitosan atau turunan kitosan yaitu karboksimetil kitosan (KMK) sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi KMK dan kitosan terhadap kapasitas dan daya adsorpsi, serta konsentrasi terbaik dalam menurunkan kandungan logam berat Fe pada jaringan lunak kerang hijau. Metode penelitian secara eksperimental laboratoris. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu sumber kitosan yang digunakan yaitu kitosan dan karboksimetil kitosan (KMK) dan faktor kedua yaitu variasi konsentrasi yaitu kontrol (0%); 0,5%; 1%; 1,5% dan masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan. Konsentrasi logam berat Fe awal pada kerang hijau sebesar 13,17 mg/kg. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh variasi konsentrasi kitosan dan KMK terhadap kapasitas dan daya adsorpsi logam berat Fe pada jaringan lunak kerang hijau. Konsentrasi terbaik pada kitosan 1,5% dapat menurunkan logam berat Fe menjadi 2,43 mg/kg dengan kapasitas adsorpsi sebesar 0,72 mg/g dan daya serap 81,56%, sedangkan KMK 1,5% dapat menurunkan logam berat Fe menjadi 3,68 mg/kg dengan kapasitas adsorpsi 0,63 mg/g dan daya serap sebesar 72,04%.

 

 

Fe is an essential heavy metal needed by humans in small amounts, if the amount exceeds the threshold, it can cause toxic effects because it is carcinogenic. To reduce the metal content of Fe in mussel meat, it can be done by utilizing chitosan or chitosan derivatives, namely carboxymethyl chitosan (KMK) as an adsorbent. This study aims to determine the effect of variations in the concentration of KMK and chitosan on the adsorption capacity and power as well as the best concentration in reducing the heavy metal content of Fe in the soft tissue of green mussels. The research method is experimental laboratory. The research design used a completely randomized design (CRD) with 2 factors. The first factor is the source of chitosan used, namely chitosan and carboxymethyl chitosan (KMK) and the second factor is the variation in concentration used, namely control (0%), 0.5%, 1%, and 1.5% and each treatment 3 repetition. The initial heavy metal concentration of Fe in green mussels was 13.17 mg/kg. The results showed that there was an effect of variations in the concentration of chitosan and KMK on the capacity and adsorption ability of heavy metal Fe in green mussel meat. The best concentration of 1.5% chitosan can reduce heavy metal Fe to 2,43 mg/kg with adsorption capacity of 0.72 mg/g and absorption ability of 81.56%. Meanwhile, KMK 1.5% can reduce heavy metal Fe to 3.68 mg/kg with adsorption capacity of 0.63 mg/g and absorption ability of 72.04%. 

Fulltext View|Download
Keywords: Kitosan; Karboksimetil Kitosan; Adsorpsi; Kerang hijau

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-27 13:18:48

No citation recorded.