skip to main content

Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Dan Kromium (Cr) Pada Kerang Hijau (Perna viridis) Di Perairan Morosari, Sayung, Kabupaten Demak

*Fadhel Muhammad Juharna  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Ita Widowati orcid scopus  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Hadi Endrawati scopus  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2022 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Logam berat merupakan kelompok unsur logam yang memiliki berat jenis ≥ 5gr/cm3. Sifatnya yang mudah mengendap dan mudah tertransportasikan menyebabkan biota termasuk kerang mudah mengakumulasi logam berat. Kerang hijau (P. viridis) merupakan salah satu biota laut bernilai ekonomis dan banyak dikonsumsi masyarakat. Pencemaran logam berat dalam kerang hijau ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat timbal (Pb) dan kromium (Cr) pada air, sedimen, dan P. viridis serta  mengetahui batas maksimum konsumsi mingguan oleh manusia dalam mengkonsumsi kerang hijau. Penelitian dilakukan bulan Juli-September 2020. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Sampel diambil dari Perairan Morosari Demak dengan metode purposive random sampling. Kemudian, kandungan logam berat sampel dianalisisi menggunakan instrumen AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer), dilanjutkan dengan analisa keamanan konsumsi menggunakan rumus MTI (Maximum Tolerable Intake). Hasil menunjukkan bahwa kandungan logam Pb lebih tinggi dibanding logam Cr dalam P. viridis dengan konsentrasi berturut-turut (3,876-4,117) mg/kg untuk logam Pb dan (0,179-0,283) mg/kg untuk logam Cr. Batas maksimal konsumsi kerang hijau yang aman dikonsumsi perminggu dari Perairan Morosari untuk individu dengan berat badan 60 kg yaitu 0,364 kg/minggu untuk logam Pb dan 4,94 kg/minggu untuk logam Cr. Sedangkan konsumsi maksimal untuk individu berat badan 45 kg yaitu 0,273 kg/minggu untuk logam Pb dan 3,705 kg/minggu untuk logam Cr.

 

 

 

 

Heavy metals are a group of metal elements that have a specific gravity of 5gr/cm3. Its nature which is easy to settle and easy to transport causes biota, including bivalvia, to easily accumulate heavy metals. Green mussel (P. viridis) is one of the marine species that has economic value and is widely consumed by the community. Heavy metal contamination in shellfish can harm human health. This study aims to determine the heavy metal content of lead (Pb) and chromium (Cr) in water, sediment, and P. viridis and to determine the maximum weekly consumption of P. viridis. The research was conducted in July-September 2020. The research method used a descriptive method. Samples were taken from Morosari Demak waters with the purposive random samping method. Then, content of heavy metals anylyzed by AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) instrument, followed by an analysis of consumption safety using the MTI (Maximum Tolerable Intake) formula. The results showed that the heavy metal content of Pb was more than that of Cr. The heavy metals in P. viridis for Pb ranged from (3.876-4.117) mg.kg-1 while the Cr metal had a range (0.179-0.283) mg.kg-1. The limit safe consumption of green mussels per week from Morosari Waters for individuals weighing 60 kg is 0.364 kg/week for Pb metal and 4.94 kg/week for Cr metal. While the maximum consumption for individuals weighing 45 kg is 0.273 kg/week for Pb metal and 3.705 kg/week for Cr metal.

Fulltext View|Download
Keywords: Logam Berat ; Timbal ; Kromium ; P. viridis ; MTI

Article Metrics:

Last update:

  1. Isolation and Analysis of Heavy Metal Content in Scales from Three Species of Farmed Fish in Lake Maninjau

    Hafrijal Syandri, Azrita, Ainul Mardiah, Elfrida, I. Efendi, C.M.A. Caipang, D. Iriani, Windarti, I. Suharman, T. Warningsih, R. Metalisa. BIO Web of Conferences, 74 , 2023. doi: 10.1051/bioconf/20237401002
  2. Resistancy of Water Spinach (Ipomea Aquatica Forsk.) Exposed to Lead (Pb)

    Fida Rachmadiarti, Rizky Amilia Paramita, Prasetyo Budi, Vita Nur Vatmawati, Bagyo Yanuwiyadi, Loekito Adi Soehono, Wani Hadi Utomo. Unima International Conference on Science and Technology, UNICST 2022, 128 , 2023. doi: 10.4028/p-3S0fWf
  3. Bioaccumulation of Lead (Pb) in Green Mussels (Perna Viridis) in Indonesian Waters

    Martin Argustina Sari, Tri Widya Edelwis, Hilfi Pardi, J. Surif, G.M. Jacobs, M.V. Reddy, T. Yamamoto, H. Pardi. BIO Web of Conferences, 79 , 2023. doi: 10.1051/bioconf/20237912003
  4. Analysis Of Lead (Pb) In the Coastal of Kupa Kupa Village, South Tobelo Dictrict, North Halmahera Regency

    Sophia Fendjalang, Krisostomus Rupilu, Silvanus M. Simange, Alfrianti Paparang. Journal of Tropical Fisheries Management, 6 (2), 2022. doi: 10.29244/jppt.v6i2.43894
  5. Assessment of lead heavy metal pollution in Ciliwung River

    I Juwana, R Nurjayati, Hidawati, R Maria, H Santoso, D Marganingrum. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1263 (1), 2023. doi: 10.1088/1755-1315/1263/1/012033

Last update: 2024-04-26 05:02:35

No citation recorded.