skip to main content

Konektivitas Mangrove dan Terumbu Karang Berdasarkan Komunitas Ikan Karang (Studi Kasus: Raja Ampat dan Maluku Tenggara)

*Rahmayani Kurnia Ain  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Rudhi Pribadi scopus  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Yaya Ihya Ulumuddin  -  Pusat Riset Oseanografi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2022 Buletin Oseanografi Marina under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Ikan karang selama hidupnya dapat mendiami satu habitat saja atau melakukan migrasi ke ekosistem di sekitarnya. Faktor tersebut membuat terjadinya interaksi antara ikan karang dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang. Pendekatan bentang laut (seascape ecology) masih belum banyak dilakukan mengingat pendekatan ini penting untuk mengetahui kelimpahan ikan yang berada di sekitar area terumbu karang, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pengelolaan kawasan pesisir. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur bentang laut (seascape), interaksinya dengan ikan karang, dan menilai tingkat konektivitas dari keduanya di Raja Ampat dan Maluku Tenggara. Metode penelitian yang digunakan yaitu pengolahan dan analisis data spasial dan statistika menggunakan software QGIS 3.14 dan RStudio versi 2.0.4. Hasil penelitian dari analisis data statistika menggunakan analisis korelasi dan regresi diperoleh bahwa kelimpahan Ikan Lutjanidae pada Pulau Kei Kecil, Maluku Tenggara memiliki konektivitas dengan nilai regresi tertinggi yang dijelaskan oleh metrik Distance to Mangrove (DistM) dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,88; R2 0,7777; dan nilai AIC (Akaike Information Criterion) 18,01. Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang diperoleh adalah matriks Distance to Mangrove (DistM) menjadi matriks yang memiliki hubungan erat dengan Ikan Lutjanidae yang dapat mempengaruhi kelimpahan Ikan Lutjanidae di lokasi penelitian.

 

 

 

Reef fish, during their lifetime, can inhabit only one habitat or migrate to the surrounding ecosystem. These factors make the interaction between reef fish with mangrove ecosystems and coral reefs. However, the seascape ecology approach is still not widely used, considering that it is important to determine the abundance of fish around coral reef areas, so that it can be used as a guideline in the management of coastal areas. Therefore, this study aims to determine the structure of the seascape, its interaction with reef fish, and assess the level of connectivity of both in Raja Ampat and Southeast Maluku. The research method used is the processing and analysis of spatial and statistical data using software QGIS 3.14 and RStudio 2.0.4. The results of statistical data analysis using correlation and regression analysis showed that the abundance of Lutjanidae on Kei Kecil Island, Southeast Maluku had connectivity with the highest regression value described by the Distance to Mangrove (DistM) metric and has a correlation coefficient value of -0.88; R2 0.7777; and the AIC (Akaike Information Criterion) score of 18,01112. Based on the results of the study, the conclusion obtained is that the Distance to Mangrove (DistM) metric is a metric that has a close relationship with Lutjanidae fish which can affect the abundance of Lutjanidae fish in the research location.

Fulltext View|Download
Keywords: Bentang Laut; Ikan Karang; Ekosistem Pesisir; Regresi Linier

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-30 09:36:17

No citation recorded.