BibTex Citation Data :
@article{BULOMA54021, author = {Jumsar Jumsar and Max Muskananfola and Anindya Wirasatriya}, title = {Analisis Spasial Dan Temporal Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Di Perairan Laut Sawu dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhinya}, journal = {Buletin Oseanografi Marina}, volume = {12}, number = {2}, year = {2023}, keywords = {Klorofil-a; Suhu Permukaan Laut' Ikan Cakalang; Laut Sawu; Aqua MODIS}, abstract = { Ikan Cakalang ( Katsuwonus Pelamis ) merupakan salah satu sumber daya ikan pelagis yang melimpah di Laut Sawu. Dengan semakin meningkatnya permintaan pasar ekspor, perlu adanya peningkatan produksi tangkap ikan Cakalang agar optimal namun tetap lestari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui kondisi lingkungan berupa parameter oseanografi antara lain klorofil-a dan suhu permukaan laut (SPL). Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis spasial dan temporal terhadap hasil tangkapan ikan Cakalang di Laut Sawu dan hubungannya dengan klorofil-a dan SPL. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan data klorofil-a dan SPL dari satelit dan data tangkapan Cakalang selama 2 tahun (2015-2016) di Laut Sawu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fishing ground ikan Cakalang terkonsentrasi di sebelah utara dan selatan Pulau Rote sampai Kupang yang menandakan belum optimalnya fishing ground Cakalang di Laut Sawu karena masih terkonsentrasi pada 2 area. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa catch per unit effort (CPUE) ikan Cakalang tinggi pada kondisi klorofil-a tinggi dan SPL rendah sebaliknya klorofil-a yang rendah dan SPL yang tinggi menyebabkan CPUE rendah. Secara temporal CPUE ikan Cakalang tinggi pada musim peralihan dan timur, puncaknya terjadi pada bulan Agustus karena proses upwelling yang menyebabkan naiknya klorofil-a dan turunnya SPL. Secara spasial klorofil-a tinggi dan SPL rendah terdapat di sebelah utara dan selatan Pulau Rote sampai Pulau Timor, sepanjang pantai utara Pulau Flores sampai Alor, dan sebelah selatan Pulau Sumba. Oleh karena itu perlu adanya eksplorasi daerah tangkapan baru di wilayah-wilayah tersebut untuk mengoptimalkan hasil tangkapan Cakalang di Laut Sawu. Skipjak tuna is one of abundant pelagic fish resources in the Savu Sea. The increasing export demand of Skipjack tuna needs to optimize of Skipjack tuna production in sustainable catch. Understanding the environmental aspects such as chlorophyll-a and sea surface temperature (SST) is one of the key for increasing Skipjack tuna catches. This study aims to conduct spatio-temporal analysis of Skipjack tuna catches and its relation with chlorophyll-a and SST. We used satellite-based chlorophyll-a and SST data; and Skipjack tuna catches from 2015 to 2016 in the Savu Sea. The result shows that Skipjack tuna fishing ground is concentrated along the southern and northern parts of Rote Island to Kupang which indicates that the fishing ground has not been optimal yet since it is only concentrated in 2 locations. The correlation analysis shows that the high catch per unit effort (CPUE) of Skipjack tuna is high in the condition of high chlorophyll-a and SST and vice versa. Temporally, high CPUE occurs during transition season and southeast monsoon season and peak in August due to gthe upwelling process that increase chlorophyll-a and decrease SST. Spatially, high chlorophyll-a and low SST areas are located along the southern and northern parts of Rote Island to Timor Island, along the southern parts of Flores Island to Alor Island, and the southern part of Sumba Island. Therefore, it is needed to explore new fishing grounds at those locations to optimize Skipjack tuna catches in the Savu Sea }, issn = {2550-0015}, pages = {223--230} doi = {10.14710/buloma.v12i2.54021}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/54021} }
Refworks Citation Data :
Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) merupakan salah satu sumber daya ikan pelagis yang melimpah di Laut Sawu. Dengan semakin meningkatnya permintaan pasar ekspor, perlu adanya peningkatan produksi tangkap ikan Cakalang agar optimal namun tetap lestari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui kondisi lingkungan berupa parameter oseanografi antara lain klorofil-a dan suhu permukaan laut (SPL). Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis spasial dan temporal terhadap hasil tangkapan ikan Cakalang di Laut Sawu dan hubungannya dengan klorofil-a dan SPL. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan data klorofil-a dan SPL dari satelit dan data tangkapan Cakalang selama 2 tahun (2015-2016) di Laut Sawu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fishing ground ikan Cakalang terkonsentrasi di sebelah utara dan selatan Pulau Rote sampai Kupang yang menandakan belum optimalnya fishing ground Cakalang di Laut Sawu karena masih terkonsentrasi pada 2 area. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa catch per unit effort (CPUE) ikan Cakalang tinggi pada kondisi klorofil-a tinggi dan SPL rendah sebaliknya klorofil-a yang rendah dan SPL yang tinggi menyebabkan CPUE rendah. Secara temporal CPUE ikan Cakalang tinggi pada musim peralihan dan timur, puncaknya terjadi pada bulan Agustus karena proses upwelling yang menyebabkan naiknya klorofil-a dan turunnya SPL. Secara spasial klorofil-a tinggi dan SPL rendah terdapat di sebelah utara dan selatan Pulau Rote sampai Pulau Timor, sepanjang pantai utara Pulau Flores sampai Alor, dan sebelah selatan Pulau Sumba. Oleh karena itu perlu adanya eksplorasi daerah tangkapan baru di wilayah-wilayah tersebut untuk mengoptimalkan hasil tangkapan Cakalang di Laut Sawu.
Skipjak tuna is one of abundant pelagic fish resources in the Savu Sea. The increasing export demand of Skipjack tuna needs to optimize of Skipjack tuna production in sustainable catch. Understanding the environmental aspects such as chlorophyll-a and sea surface temperature (SST) is one of the key for increasing Skipjack tuna catches. This study aims to conduct spatio-temporal analysis of Skipjack tuna catches and its relation with chlorophyll-a and SST. We used satellite-based chlorophyll-a and SST data; and Skipjack tuna catches from 2015 to 2016 in the Savu Sea. The result shows that Skipjack tuna fishing ground is concentrated along the southern and northern parts of Rote Island to Kupang which indicates that the fishing ground has not been optimal yet since it is only concentrated in 2 locations. The correlation analysis shows that the high catch per unit effort (CPUE) of Skipjack tuna is high in the condition of high chlorophyll-a and SST and vice versa. Temporally, high CPUE occurs during transition season and southeast monsoon season and peak in August due to gthe upwelling process that increase chlorophyll-a and decrease SST. Spatially, high chlorophyll-a and low SST areas are located along the southern and northern parts of Rote Island to Timor Island, along the southern parts of Flores Island to Alor Island, and the southern part of Sumba Island. Therefore, it is needed to explore new fishing grounds at those locations to optimize Skipjack tuna catches in the Savu Sea
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-20 11:54:01
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to BULOMA as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
BULOMA journal and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in BULOMA are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
Buloma is published by Departement of Oceanography, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License