BibTex Citation Data :
@article{ENDOGAMI59793, author = {Melly Oktavia and Nabila Nabila and Cindy Novelly and Hanum Zahra and Muhammad Sofyan and Izmy Khumairoh}, title = {Memayu Hayuning Bawana: Sedekah Gunung Merapi Sebagai Mitigasi Bencana Dalam Ketahanan Pangan Masyarakat Desa Lencoh, Selo, Boyolali Berbasis Local Wisdom}, journal = {Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi}, volume = {7}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {Sedekah Gunung Merapi, mitigasi bencana, ketahanan pangan, ganyong.}, abstract = { Sedekah Gunung Merapi merupakan salah satu kearifan lokal yang dimaknai masyarakat Desa Lencoh sebagai mitigasi metafisik untuk memperoleh keamanan dan keselamatan dari risiko bencana gunung berapi yang menghantui mereka. Namun, tidak hanya sebatas sarana meminta perlindungan kepada entitas metafisik semata. Sedekah Gunung Merapi dapat dikembangkan sebagai sarana intensifikasi pertanian untuk menekan potensi fenomena kelaparan pada saat bencana alam terjadi, melalui nilai kesakralan sumber daya pangan setempat yang menjadi bagian dari sajen, salah satunya ganyong. Pemanfaatan ganyong dalam ritual ini turut menjadi wujud pengaplikasian prinsip hidup memayu hayuning bawana, yaitu menjaga keseimbangan dan keselarasan manusia dengan alam. Dengan demikian, Sedekah Gunung Merapi harus dipertahankan karena secara simultan mendorong revitalisasi ganyong yang bermuara pada ketahanan pangan masyarakat Desa Lencoh dan desa rawan bencana sekitarnya. Riset ini bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut pemanfaatan Sedekah Gunung Merapi sebagai alternatif upaya mitigasi bencana masyarakat Desa Lencoh. Metode yang digunakan dalam riset ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, agar diperoleh data yang bersifat objektif dan holistik. }, issn = {2599-1078}, pages = {198--207} doi = {10.14710/endogami.7.1.198-207}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/endogami/article/view/59793} }
Refworks Citation Data :
Sedekah Gunung Merapi merupakan salah satu kearifan lokal yang dimaknai masyarakat Desa Lencoh sebagai mitigasi metafisik untuk memperoleh keamanan dan keselamatan dari risiko bencana gunung berapi yang menghantui mereka. Namun, tidak hanya sebatas sarana meminta perlindungan kepada entitas metafisik semata. Sedekah Gunung Merapi dapat dikembangkan sebagai sarana intensifikasi pertanian untuk menekan potensi fenomena kelaparan pada saat bencana alam terjadi, melalui nilai kesakralan sumber daya pangan setempat yang menjadi bagian dari sajen, salah satunya ganyong. Pemanfaatan ganyong dalam ritual ini turut menjadi wujud pengaplikasian prinsip hidup memayu hayuning bawana, yaitu menjaga keseimbangan dan keselarasan manusia dengan alam. Dengan demikian, Sedekah Gunung Merapi harus dipertahankan karena secara simultan mendorong revitalisasi ganyong yang bermuara pada ketahanan pangan masyarakat Desa Lencoh dan desa rawan bencana sekitarnya. Riset ini bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut pemanfaatan Sedekah Gunung Merapi sebagai alternatif upaya mitigasi bencana masyarakat Desa Lencoh. Metode yang digunakan dalam riset ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, agar diperoleh data yang bersifat objektif dan holistik.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-20 14:13:17
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.