BibTex Citation Data :
@article{HM46507, author = {Dwi Wulandari}, title = {SIKAP BAHASA MAHASISWA UIN WALISONGO TERHADAP TOEFL}, journal = {Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat}, volume = {6}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {}, abstract = { Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap bahasa mahasiswa UIN Walisongo terhadap bahasa Inggris dan TOEFL secara khusus. Sebelum diberikan kuesioner untuk mendapatkan data sikap bahasa, mahasiswa diberikan pelatihan terkait TOEFL untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai TOEFL. 38 mahasiswa dari program studi Hukum Ekonomi Syariah semester empat menjadi responden kajian ini dengan mengisi kuesioner terkait pengalaman mereka mempelajari bahasa Inggris dan TOEFL serta sikap bahasa mereka. Hasil kajian menunjukkan bahwa responden secara umum memiliki sikap bahasa yang positif terhadap bahasa Inggris, terutama dalam sikap afektifnya, karena mereka merasakan pentingnya mempelajari Bahasa Inggris dan TOEFL untuk keuntungan masa depan mereka. Sementara itu, secara kognitif, mereka tidak selalu menunjukkan sikap bahasa yang positif terutama terhadap TOEFL karena mereka masih menyepakati stereotype bahwa belajar TOEFL itu sulit. Demikian juga untuk sikap bahasa pola perilaku. Tidak selalu responden menunjukkan sikap bahasa yang positif, karena dalam konteks bahasa asing sebagaimana Bahasa Inggris di Indonesia, pembelajar bahasa tidak selalu mendapatkan kesempatan untuk menggunakan bahasa secara natural. Kata kunci : TOEFL, sikap bahasa, bahasa Inggris, afektif, kognitif, pola perilaku This article aims to figure out how the language attitude of UIN Walisongo students towards English and TOEFL in particular. Before the questionnaires are given to generate data on language attitude, students are given training on TOEFL with the purpose to give illustration of what TOEFL is like. 38 students from Syaria Ekonomic Law department joined the training and filled out the questionnaire asking their experience in learning English and TOEFL and their language attitude. The result of the study shows that in general, the students have positif attitude toward English and TOEFL, especially on their affective attitude because they feel the importance of learning ENglish and TOEFL for their future benefits. However, they don’t always show positive cognitive attitude because they are also in the same frame of the stereotype of TOEFL, that it is difficult to learn. The same thing occurs in behavioral attitude. Not all students are able to show positive attitude, because within the context of foreign language learning as English in Indonesia, learners do not always have the opportunity to use the language in authentic situation. Keywords : TOEFL, language attitude, English, affective, cognitive, behavior }, issn = {2599-1795}, pages = {16--25} doi = {10.14710/hm.6.1.16-25}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/harmoni/article/view/46507} }
Refworks Citation Data :
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap bahasa mahasiswa UIN Walisongo terhadap bahasa Inggris dan TOEFL secara khusus. Sebelum diberikan kuesioner untuk mendapatkan data sikap bahasa, mahasiswa diberikan pelatihan terkait TOEFL untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai TOEFL. 38 mahasiswa dari program studi Hukum Ekonomi Syariah semester empat menjadi responden kajian ini dengan mengisi kuesioner terkait pengalaman mereka mempelajari bahasa Inggris dan TOEFL serta sikap bahasa mereka. Hasil kajian menunjukkan bahwa responden secara umum memiliki sikap bahasa yang positif terhadap bahasa Inggris, terutama dalam sikap afektifnya, karena mereka merasakan pentingnya mempelajari Bahasa Inggris dan TOEFL untuk keuntungan masa depan mereka. Sementara itu, secara kognitif, mereka tidak selalu menunjukkan sikap bahasa yang positif terutama terhadap TOEFL karena mereka masih menyepakati stereotype bahwa belajar TOEFL itu sulit. Demikian juga untuk sikap bahasa pola perilaku. Tidak selalu responden menunjukkan sikap bahasa yang positif, karena dalam konteks bahasa asing sebagaimana Bahasa Inggris di Indonesia, pembelajar bahasa tidak selalu mendapatkan kesempatan untuk menggunakan bahasa secara natural.
Kata kunci : TOEFL, sikap bahasa, bahasa Inggris, afektif, kognitif, pola perilaku
This article aims to figure out how the language attitude of UIN Walisongo students towards English and TOEFL in particular. Before the questionnaires are given to generate data on language attitude, students are given training on TOEFL with the purpose to give illustration of what TOEFL is like. 38 students from Syaria Ekonomic Law department joined the training and filled out the questionnaire asking their experience in learning English and TOEFL and their language attitude. The result of the study shows that in general, the students have positif attitude toward English and TOEFL, especially on their affective attitude because they feel the importance of learning ENglish and TOEFL for their future benefits. However, they don’t always show positive cognitive attitude because they are also in the same frame of the stereotype of TOEFL, that it is difficult to learn. The same thing occurs in behavioral attitude. Not all students are able to show positive attitude, because within the context of foreign language learning as English in Indonesia, learners do not always have the opportunity to use the language in authentic situation.
Keywords : TOEFL, language attitude, English, affective, cognitive, behavior
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-20 10:33:40
View My Stats