skip to main content

ARENA PENARI GANDRUNG SEWU DI BANYUWANGI (PERSPEKTIF BOURDIUE)

Lembaga Inovasi Pengembangan Jurnal Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual, Universitas Airlangga, Indonesia

Received: 9 Aug 2021; Revised: 18 Nov 2021; Accepted: 24 Nov 2021; Published: 5 Dec 2021.
Open Access Copyright (c) 2021 HUMANIKA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis arena penari Gandrung Sewu di Banyuwangi melalui perspektif praktik sosial Bourdieu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif melalui pendekatan fenomenologi, di mana peneliti terjun langsung ke lapangan guna melalui proses pengamatan dan wawancara secara mendalam terhadap informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gandrung Sewu muncul sebagai pembaruan atas kesenian Gandrung dengan sisi yang berbeda. Gelaran ini menawarkan arena baru yang tidak sama dengan Gandrung, yakni arena untuk menunjukkan kualitas dan kemampuan diri. Kondisi tersebut tentu tidak jauh dari karakter khas mereka sebagai masyarakat Using yang selalu ingin dilihat dan terlihat, sehingga upaya atas kompetisi justru berusaha dikuasai. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa arena penari Gandrung Sewu yang dihadirkan oleh gelaran tersebut telah menjadi wadah mobilitas kelas sosial bagi masyarakat guna mendapat pengakuan di lingkungan tempatnya hidup dan berkembang.
Fulltext View|Download
Keywords: Gandrung Sewu; Banyuwangi; Arena,; Penari
Funding: -

Article Metrics:

  1. Adiyanto, A. (2021) ‘Habitus dan Praktik Aktor dalam Arena Pemajuan Kebudayaan’, Biokultur, 10(1), pp. 14–24
  2. Adriaansz, S. L., Lattu, I. Y. M. and Pilakoannu, R. T. (no date) ‘PELA BOLA: MODAL SOSIAL PELA YANG DIBENTUK MELALUI SEPAKBOLA SEBAGAI KEKUATAN DALAM HUBUNGAN ISLAM-KRISTEN DI MALUKU’, HUMANIKA, 26(2), pp. 104–118
  3. Anoegrajekti, N. (2010) ‘Pada Nonton dan Seblang Lukinto: Membaca Lokalitas dalam Keindonesiaan’, Kajian Linguistik dan Sastra, 22(2), pp. 171–185
  4. Anoegrajekti, N. (2016) ‘“KETIKA PONITI DAN SUPINAH BERBICARA” Identitas Budaya dan Ruang Negosiasi Penari Gandrung’
  5. Anoegrajekti, N., Macaryus, S. and Trihartono, A. (2020) Ritual agraris dan bahari. Yogyakarta: Cantrik Pustaka
  6. Dariharto (2009) Kesenian Gandrung Banyuwangi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi
  7. Daud, D. (no date) ‘Festival Hari Pasaran Sebagai Arena Reproduksi Budaya’, Buddayah: Jurnal Pendidikan Antropologi, 3(1), pp. 31–40
  8. Irianto, A. M. (2015) ‘Mengemas Kesenian Tradisional Dalam Bentuk Industri Kreatif: Studi Kasus Kesenian Jathilan’, HUMANIKA Vol. 22 No. 2 (2015) ISSN 1412-9418, 22(2)
  9. Juraida, I. (2018) ‘Eksistensi Dan Kontribusi Ulama Perempuan Di Kabupaten Aceh Barat (SUATU Analisis Praktik Sosial Dari
  10. Bourdieu)’, Community: Pengawas Dinamika Sosial, 3(1)
  11. Karnanta, K. Y. (2013) ‘Paradigma Teori Arena Produksi Kultural Sastra: Kajian Terhadap Pemikiran Pierre Bourdieu’, Jurnal Poetika, 1(1)
  12. Khalid, R. And Sunikka-Blank, M. (2017) ‘Homely Social Practices, Uncanny Electricity Demands: Class, Culture And Material Dynamics In Pakistan’, Energy Research & Social Science, 34, Pp. 122–131
  13. Maharani, D. (2017) ‘Politik Identitas Suku Osing Di Kabupaten Banyuwangi’. Universitas Brawijaya
  14. Maria, N. (2017) ‘Gerakan Sosial Politik Di Blambangan Tahun 1767-1768’, Patanjala, 9(3), P. 291842
  15. Al Musafiri, M. R., Utaya, S. And Astina, I. K. (2016) ‘Potensi Kearifan Lokal Suku Using Sebagai Sumber Belajar Geografi Sma Di Kabupaten Banyuwangi’, Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(10), Pp. 2040–2046
  16. Prapaskapuri, B. S. (2012) ‘Padepokan Seni Didik Nini Thowok Di Yogyakarta’. Uajy
  17. Pudyadita, T. (2018) ‘Representasi Perempuan Penari Dalam Kesenian Rakyat Ronggeng (Studi Semiotika Pada Film Sang Penari)’, Interaksi Online, 1(1)
  18. Purwantini, Kusumayanti, D. D. And Sudaryani, R. R. S. (2018) ‘Symbolism Of Three Political Powers In Arok-Dedes By Pramoedya Ananta Toer’, Journal Of Physics: Conference Series, 953, P. 012020. Doi: 10.1088/1742-6596/953/1/012020
  19. Saputra, H. S. P. (2001) ‘Tradisi Mantra Kelompok Etnik Using Di Banyuwangi’, Humaniora, 13(3), Pp. 260–267
  20. Schmidt, R. (2017) ‘Sociology Of Social Practices: Theory Or Modus Operandi Of Empirical Research?’, In Methodological Reflections On Practice Oriented Theories. Springer, Pp. 3–17
  21. Sumarjono, S. And Sugiyanto, S. (No Date) ‘Gandrung Sewu Festival In Banyuwangi From 2012 To 2018’

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-21 21:15:37

No citation recorded.